Senin, 22 Oktober 2018

[Review] Stroberi Basic Eyelashes

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Hola! Sebagai pecinta makeup yang sering dandan hebring, salah satu item yang menentukan dalam keseluruhan look adalah bulu mata. Iya kan, soalnya kalau misalnya eye makeup udah bagus tapi bulu matanya tuipis antara ada dan tiada gitu kan nggak syantik kelihatannya. Ehm ya ini soal selera dan aliran sih sebenarnya, tapi kalo untuk saya pribadi bulu mata tebal dan lentik akan membuat tampilan makeup lebih bagus. Nah hari ini saya akan membahas mengenai bulu mata palsu yang mana merupakan penolong dalam menampilkan riasan mata dengan bulu mata tebal dan lentik. Dulu saya sama sekali bukan team bulu mata palsu lho, melainkan lebih ke penggemar maskara. Cuma makin kesini ngerasa kalau maskara aja kadang kurang tebal dan panjang jadi ya butuh bulu mata palsu. Lagipula pakai maskara keseringan nggak sehat buat bulu mata, proses ngebersihinnya itu lho yang ribet kadang bikin bulu mata rontok shay. Bersihin bulu mata palsu juga kadang repot, tapi setidaknya nggak merusak bulu mata asli.


Saya baru-baru ini aja sudah bisa masang bulu mata palsu dengan tepat dan benar. Dulu, beuh sama sekali nggak jago. Pertama saya belajar pasang bulu mata palsu itu pakai bulu mata palsu yang dibeli lusinan, lemnya pakai dari merk entah apa yang legendaris itu yang botolnya putih tutupnya merah. Pas pertama itu nggak bisa nempeliin bulu mata palsu dengan benar dan ngepas ke garis bulu mata asli. Selalu mencong-mencong nggak karuan, ujungnya lepas-lepas terus, dan kadang mencuat beda antara mata kanan dengan kiri. Sudah coba berbagai teknik mulai dari pasang bulu mata palsu saat lem masih basah, udah setengah kering, langsung ngelem di kelopak mata, tempel bukan ke kulit tapi ke bulu mata asli saya, pakai jari, pakai pinset, ganti jenis bulu mata, ganti lem, tetep aja gagal. Sampai saya putus asa dan udah ogah pasang bulu mata palsu. Tapi kemudian belum lama ini tertarik pakai lagi dan eh bisa lho! Entah sekarang apa tangan saya mendadak mahir atau kualitas produk yang saya gunakan bagus, pokoknya saya udah bisa pasang bulu mata palsu dengan baik dan benar. Senangnyaaa!

Hari ini mau review bulu mata palsu yang sedang saya pakai dalam beberapa bulan terakhir. Ada tiga jenis, semua dari merk yang sama. Ini dia Stroberi Basic Eyelashes! Ada yang tahu toko aksesoris Stroberi? Biasanya suka ada di mall-mall gerainya. Nah ya di situ belinya. Bulu mata palsu keluaran mereka yang saya beli adalah kategori basic eyelashes, ada varian lain juga sih cuma saya nggak beli.


Kemasannya pakai box kertas warna perpaduan putih dengan pink yang depannya transparan jadi isinya keliatan. Saya punya nomor 18, 20, dan 24. Yuk kita buka dulu box-nya untuk lihat isi dalamnya! Nah kalo udah dibuka, lho kok beda nama? Di tempat bulu mata palsu yang di dalem box tuh namanya color eyelash. Bingung kan padahal nama di box depan yaitu basic eyelashes. Ah tapi ya sudahlah mungkin nama lengkapnya basic color eyelashes. Nanti saya akan kupas satu persatu ketiga jenis bulu mata beda nomor ini. Sekarang kita baca dulu keterangan di balik box.


Isinya cara pakai. Silahkan lihat dan baca di foto aja ya. Saya lagi mager ngetikin ulang nih soalnya mata agak rabun, wakaka. Eh iya, di samping box ada keterangan lain juga kayaknya peringatan gitu tapi nggak kefoto dan nggak saya tuliskan ulang karena box-nya udah dibuang. Sekarang bahas satu-satu aja bulu mata palsunya.


Stroberi Basic Eyelashes 018
Materialnya synthetic hair ya, tapi bukan yang bentuk plastik. Kan ada tuh bulu mata yang dari plastik dan aneh banget dipasang di mata kayak wagu gitu karena kaku. Ini masih berbentuk ada rambut-rambutnya gitu tapi bukan asli. Kan ada juga tuh bulu mata palsu yang dibuat dari rambut asli. Warnanya hitam, trus di pangkal bulu mata palsunya ada bagian lebih tebel gitu buat tempat lem. Nomor 018 ini bentuknya lentik dan tebal dengan kombinasi bulu mata palsu panjang pendek yang lumayan rapet. Ini bisa saya pakai dandan yang niat gitu, yang kelihatan pakai bulu mata palsu tapi nggak lebay.


Stroberi Basic Eyelashes 020
Material dan warnanya sama jadi nggak usah saya bahas ulang. Ini bentuknya mirip sama yang 018 tapi kombinasi panjang pendeknya lebih jarang dan bagian panjangnya lebih panjang trus lancip di ujung. Ini kalau saya pakai heboh banget cocok buat bikin eye makeup yang bold.


Stroberi Basic Eyelashes 024
Material dan warna juga sama. Tapi bentuknya ini beda. Yang ini bulu mata palsunya saling silang menyilang dan tipis gitu. Kalau dipasang mirip buanget sama bulu mata asli saya, jadi hasilnya terlihat super natural cuma nambah volume aja.

Ketiganya sama-sama mudah dipasang. Pas pertama beli juga masih ada lemnya lengket di pangkal bulu mata palsu jadi tanpa lem tetap bisa dipakai. Cuma kalau udah pemakaian kedua dan selanjutnya sih ya perlu lem bulu mata palsu tersendiri. Saya bisa pakai bulu mata palsu ini sampai lima kali dan masih bagus asal perawatannya bener. Jadi habis dilepas, saya bersihkan eyeliner dan lem yang nempel dengan tisu basah atau rendam di air hangat kalau lagi selo. Setelah bersih pasang lagi di tatakan atau tempatnya, trus simpan deh!

Saya suka ketiganya, nggak bisa milih soalnya beda-beda look yang ditampilkan dan beda penggunaan juga. Kalau mau natural kayak tanpa pakai bulu mata palsu tapi malas aplikasi maskara, pakai nomor 024. Buat makeup biasa aja tapi stunning, pakai nomor 018. Mau dandan heboh atau tematik, pilih nomor 020. Stroberi masih punya banyak nomor dan jenis atau bentuk bulu mata palsu, tapi sejauh ini saya baru cobain tiga di atas. Cukup puas kok dengan produknya :). Nah sekian dulu ya review saya hari ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah baca!

Price: Rp. 8.500 @ 1 box
Rate: 4/5
Notes:
+ mudah dipasang
+ bisa digunakan beberapa kali
- namanya nggak jelas yang mana

Kamis, 18 Oktober 2018

[Review] Wet N Wild Megaglo Highlighting Powder 321B Precious Petals

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Sejak beberapa bulan lalu, tren Instagram makeup yang sedang hits adalah segala sesuatu yang berkilau. Dewy, kinclong, basah, glossy, bersinar, blinding, dan lain sebagainya pokoknya yang memancarkan atau memantulkan cahaya. Nah salah satu item makeup yang berperan dalam makeup shiny tersebut adalah highlighter. Fungsinya tentu adalah untuk memberi tempat pantulan cahaya sehingga makeup terlihat bersinar. Sejak saat itu, walau bukan anak Instagram sejati yang setiap saat mengunggah feed demi eksistensi dan popularitas, saya tetap ikutan tren demam highlighter. Saya jadi suka makeup pakai highlighter di beberapa area wajah. Awalnya untuk highlighter saya ngambil dari eyeshadow palette warna shimmer terang aja, tapi lalu lama-kelamaan saya tergoda dong beli produk highlighter beneran. Terus pas Alhamdulillah ada rezeki, beli deh! Ini dia salah satu produk highlighter saya yang akan di-review hari ini, Wet N Wild Megaglo Highlighting Powder! Saya punya shade 321B Precious Petals. Yuk simak review saya tentang produk ini :).


Belinya di online shop, waktu pesen sih nggak ngerti sama sekali tentang brand produk ini. Jadi nggak paham juga varian produknya. Saya cuma tertarik beli highlighter darinya karena sering lihat di beberapa review maupun feed yang bertebaran di media sosial. Nggak ngerti juga ada berapa shade, saya kirain malah cuma satu pas sebelum beli. Jadi pokoknya intinya beli highlighter dari Wet N Wild, dapat yang shade 321B Precious Petals, udah gitu doang. Pas sekarang ini setelah saya kemudian follow Instagram official-nya Wet N Wild, baru tahu kalau mereka punya berbagai jenis makeup termasuk highlighter warna warni yang sumpah gemes-gemes abis pen beli semua!

Waktu saya beli, produknya nggak pakai box. Langsung kemasan satu slice case produk doang, tapi ada segel plastiknya kok tenang. Waktu saya search review, memang kemasan dari sononya pas dibeli tanpa box. Tapi temen saya ada yang beli pake semacam kemasan kardus dan plastik cetak gitu entahlah -_-. Lepas segelnya dibuka, langsung deh kepegang case highlighter-nya. Bentuknya kotak berbahan kokoh, dengan warna hitam untuk bagian dasar dan bening di tutup. Ukurannya kecil, kalau ditaruh telapak tangan tuh muat padahal telapak tangan saya kecil juga. Untuk menyatukan tutup dengan pan bawah, ada kait seperti yang biasa ada di kemasan bedak padat itu lho, cuma ini kurang nutup punya saya. Nggak ada bunyi 'klik' pas ketutup dan agak nanggung gitu rapetnya. Nah pas masih baru, di antara tutup dengan pan juga direkatkan pakai segel kertas tempel hitam yang sekaligus memuat nomor dan nama shade. Pada kertas ini ada alur buat motongnya gitu kayak di bungkus snack yang titik-titik bolong, nah bagian itu tinggal dirobek atau digunting sesuai jalur untuk memisahkan antara tutup dengan pan.


Sisi depan case highlighter ini karena transparan jadi ya langsung keliatan isi dalamnya. Tapi nggak sejelas ngintip dari kaca soalnya di case depan dikasih print keterangan produk yang dicetak dengan warna putih. Ditulis nama produk aja, tapi pakai bahasa lain selain english jadi agak panjang. Trus di sisa segel kertas yang nempel di sisi depan, ada tulisan nomor dan nama shade serta berat produknya. Kalau dibalik, baru deh ada keterangan lebih lanjut. Isinya ingredients, yang silahkan dibaca sendiri aja via foto. Oh iya, Wet N Wild ini produk luar ya yang dibuat di China, jadi bukan lokal punya.

Case-nya bisa dibuka dengan mudah karena nggak rapet juga tutupnya huu sedih :(. Trus dalemnya kayak gitu deh! Wuaa ada satu pan berkilauan highlighter yang di-emboss pada permukaannya. Cancik parah! Shade 321B Precious Petals ini warnanya nude peach gitu, dengan partikel shimmer yang halus, jadi kilaunya nggak bertebaran kayak glitter.


Swatch-nya saya taruh di bawah ya. Pas awal mau nge-swatch dan pakai tuh rada sayang sama emboss-nya soalnya cakep bats, wkwkwk. Pigmentasi warnanya bagus, sekali colek langsung bisa keambil dan terlihat warnanya. Satu kali usap cukup untuk bikin garis lumayan panjang, tapi buat swatch di lengan saya ambil beberapa kali biar lebih intens dan rata meluas. Saya biasa pakai highlighter ini jelang akhir makeup. Aplikasinya dengan kuas atau jari pun bisa. Highlighter ini bisa keambil pakai kuas kok dan warnanya tetep keluar, tapi kadang buat di puncak hidung atau atas bibir gitu saya lebih suka aplikasi pakai jari soalnya biar lebih tebel hasilnya hwahaha.

Saya biasa pakai highlighter pertama di tulang pipi, pas di atas blush on. Maksudnya bukan ditumpuk, tapi posisi di sebelah atas tempat pengaplikasian blush on. Trus ujung dan atas alis, ini disambungin sama yang di tulang pipi tadi. Lalu di atas bibir, dagu, sampai dahi juga dikasih. Jadi deh makeup super blinding bersinar-sinar bercahaya. Itu kalo pas lagi mau makeup heboh, highlighter-nya bisa tebel banget saya pakainya. Tapi kalo dandan biasa aja ya tipis dan dikit. Soalnya kebanyakan highlighter bisa bikin kesan muka berminyak. Tapi asal sesuai tema makeup keseluruhan sih bagus kok hasilnya. Highlighter ini juga bisa ngasih kesan complexion yang becek walau aslinya matte. Jadi buat yang kulitnya berminyak dan selalu pakai foundation plus bedak matte tapi pingin dandanan yang terlihat basah bisa diakalin pakai highlighter.

Highlighter ini nggak waterproof, kena air langsung lenyap. Yang swatch di lengan saya ini diguyur pakai air trus diusap dikit luntur. Kalo pas dipakai di wajah cukup tahan lama kok asal nggak kena air dan digosok. Lagian kan kalau di wajah pakainya di atas makeup, bisa kebantu nempel ke complexion dan bisa ditahan pakai setting spray juga biar lebih awet. Saya lupa pernah pakai highlighter ini  seharian nggak, tapi pernah pake makeup sampai lumayan lama berjam-jam itu masih stay kok kilau highlighter-nya.

Sampai saat ini, secara keseluruhan saya suka sama highlighter ini! Sering banget pakai, jadi andalan lah pokoknya. Soalnya warnanya nggak mencolok, nyambung ke kulit maupun makeup warna apa aja. Trus kilaunya halus, mau dipakai tipis bisa, ditebelin sampai super bersinar juga bagus. Jadi saya hampir selalu pakai ini deh untuk highlighter. Udah pakai beberapa bulan, entah itu berapa kali tapi produk ini awet loh. Emboss-nya juga belum hilang semua. Iyalah kan pake highlighter seheboh apa juga kan nggak kayak pakai bedak yang lebih banyak diambilnya. Ada yang udah pakai juga? Atau baru mau beli? Semoga review saya hari ini membantu ya. Baiklah jadi sekian dulu, terimakasih sudah baca :)!

Price: Rp. 119.000 @ 5,4 gr
Rate: 4,5/5
Notes:
+ pigmentasi warna bagus
+ warnanya keluar pakai aplikator apapun
- tutupnya nggak rapet
- nggak tahan air

Minggu, 14 Oktober 2018

[Review] Wardah White Secret Exfoliating Lotion

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Sebagai penganut paham skincare berlapis-lapis adalah yang terbaique, saya tentu punya berbagai macam produk perawatan kulit. Untuk wajah apalagi. Salah satu step skincare yang tidak terlewatkan - paling tidak saat ini - untuk diaplikasikan di kulit wajah saya setelah produk pembersih yakni exfoliating lotion. Namanya memang lotion, tapi sesungguhnya isinya adalah toner. Yha disebut toner boleh, lotion menurut produsennya juga boleh. Nah, hari ini saya akan membahas mengenai satu-satunya produk exfoliating lotion atau toner yang saya miliki. Produk lokal ini, dan saya sudah pakai botol kedua jadi sangat pantas ya kalau menulis review-nya secara sudah lama menggunakan. Jadi produknya adalah Wardah White Secret Exfoliating Lotion!


Dulu pertama beli kalo nggak salah ingat pas produk exfoliating tuh lagi hangat-hangatnya muncul di pasaran. Waktu itu banyakan produk luar sih yang saya belum mampu dan malas beli. Untunglah mendadak produsen lokal juga ngeluarin, yaitu Wardah ini. Langsung deh saya penasaran menjajal, jadi beli untuk pertama kali. Ini merupakan salah satu produk dari rangkaian White Secret, seri whitening unggulannya Wardah. Selain exfoliating lotion ini, saya pernah nyoba pakai night cream dari seri yang sama. Nanti baca review-nya dengan klik link di bawah ya!a


Sekarang kita bahas soal exfoliating toner ini. Pas dibeli, kemasannya biasa aja. Botol tinggi gitu dengan warna perpaduan putih untuk badan dan abu-abu pada tutupnya. Enggak pakai box, tapi ada segel plastiknya. Bentuk botolnya mirip dengan kemasan botol Wardah seri lightening, cuman yang itu dominasi warnanya biru putih. Kalo seri whitening ini memang seluruh rangkaiannya bertemakan putih abu-abu. Sisi depan terbilang sederhana, minim ilustrasi tapi malah bagus sih mengesankan produknya serius. Cuma ada nama produk, kandungan unggul, dan sedikit hiasan bentuk titik-titik menyambung gitu yang berpola (mungkin) setengah matahari. Night cream-nya yang pernah saya coba dulu juga ada ilustrasinya gini.


Kalo sisi belakang, penuh tulisan. Dikatakan, Wardah White Secret Exfoliating Lotion mengandung natural AHA yang membantu mempercepat proses regenerasi sel kulit mati dan menyamarkan noda hitam di wajah. Dikembangkan dengan Advanced White Specific System, memberikan hasil yang lebih optimal dalam proses pencerahan kulit. Kulit lebih halus, noda hitam tersamarkan, dan tampak lebih cerah.

Saya pakai produk ini tujuannya adalah untuk mempercepat regenerasi sel kulit. Jadi biar sel kulit baru yang lebih cerah, sehat, dan halus lebih cepat muncul. Plus karena namanya exfoliating, saya berharap produk ini juga mampu menyapu komedo-komedo dari permukaan kulit saat sel kulit dipacu berregenerasi.

Lanjut, ke cara pakai menurut Wardah. Caranya gunakan secara teratur pada malam hari. Aplikasikan menggunakan kapas pada wajah dan leher yang telah dibersihkan dengan cleanser. Lebih lanjutnya lihat di foto aja ya. Trus ada peringatannya, katanya selama penggunaan hindari kontak langsung dengan sinar matahari. Jangan digunakan di sekitar mata, mulut, dan membran mukosa lain. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15. Jika terjadi reaksi hipersensitif seperti rasa terbakar atau kemerahan, hentikan pemakaian.


Untuk ingredients lengkap lihat di foto aja, soalnya saya nggak merasa mampu atau memiliki kapasitas menjelaskan. Akutu juga nggak dong soalnya gais :(. Saya sudah berusaha mencari-cari yang mana di antara tulisan bahan-bahan itu yang bermakna natural AHA, yang mana yang berkhasiat mencerahkan. Tapi nggak paham juga. Kalau ada yang ngerti, boleh dong komentarnya di bawah nanti. Keterangan tambahan lain juga silahkan lihat di foto aja ya. Soalnya Wardah ini kan udah terkenal, jadi saya rada malas mengupas terlalu detail. Kan udah banyak yang tahu. Kalaupun belum, ya itu tinggal lihat di foto.

Nerusin review, tutup produk ini ulir dengan mulut botol berlubang kecil. Bagus sih karena isinya cair, jadi meminimalisir ketumpahan yang mubadzir. Pas tutup dan dibuka, aroma wangi lembut menguar dari botol ini. Floral gitu kalo menurut saya. Isinya lotion cair yang bening. Saya pakainya sesuai cara penggunaan yang tertera. Tuang ke kapas baru diusap ke seluruh wajah dan leher tiap malam.

Menurut beberapa sumber yang saya baca, pakai produk exfoliating tuh sebaiknya tidak setiap hari agar kulit tidak kering. Tapi saya pakai setiap malam karena kulit saya kulit badak -_-'. Bandel bet sumpah di-exfoliating sesering apapun tetep aja nggak kenapa-kenapa. Produk ini pas dipakai rasanya biasa aja, nggak dingin nggak panas nggak perih atau cekit-cekit. Bagusnya sih nggak ada iritasi atau reaksi hipersensitivitas kulit. Tapi ya jadinya kalau di saya kayak pakai toner biasa aja. Itu akhir-akhir ini ya, kalau dulu pas pertama pakai entah gimana udah lupa. Tapi sekarang biasa aja. Setelah dipakaiin ini kulit saya juga biasa aja, nggak terasa lebih cerah atau halus, biasa pokoknya kayak habis dikasih toner biasa juga. Setelah pakai nyaris dua botol pun nggak ada efek berarti yang terlihat.


Kulit saya sama sekali nggak kemerahan, kering, atau mengelupas setelah penggunaan produk ini. Jenis kulit saya memang kombinasi, ada keringnya tapi bukan setelah pemakaian produk ini. Jadi saya ragu sekali sama klaim exfoliating-nya. Nggak terasa gitu lho. Entah AHA di dalamnya yang terlalu lemah atau kulit saya yang terlalu bandel. Tapi intinya nggak berefek sama sekali. Dulu pas awal-awal pakai saya lupa apakah berefek. Cuma kalau sekarang udah pakai lama pun saya nggak merasa kulit tambah cerah tanpa noda atau makin halus. Emang kondisi kulit saya selama pakai produk ini bukan yang dari tanpa skincare lalu baru dirawat sih jadi mungkin perubahannya tidak terlalu kelihatan. Apalagi saya pakai skincare lain juga di samping ini. Cuma yang saya rasakan sih produk ini tidak berefek. Untuk mengusir komedo juga nggak mempan. Hwalah :'(.

Jadi yaa sebenernya dari penggunaan cukup rutin oleh saya selama berbulan-bulan, hasilnya tidak memuaskan. Sejauh yang saya ingat, hasil yang saya kemukakan di atas sudah saya rasakan sejak pertengahan saya pakai botol pertama. Akan tetapi saya masih beli ulang saat botol pertama dulu habis wkwkwk. Soalnya waktu botol pertama udah mau habis tuh sempat pingin ganti ke exfoliating lotion atau toner lain, cuma ya karena kebanyakan adanya produk luar dan saya ogah-ogahan beli online, jadi ya balik ke yang lokal ini aja. Gitchu makanya tetep beli walau kualitas kurang terasa. Yang botol kedua sekarang udah mau habis juga, tapi saya belum kepikiran mau beli lagi setelahnya. Ntar deh searching review dulu sama ngumpulin dananya - kalau bisa :P. Baiklah, jadi sekian saja review dari saya hari ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah baca :)!

Price: Rp. 66.450 @ 150 ml
Rate: 1/5
Notes:
+ nggak menimbulkan iritasi
- nggak ada efek

Rabu, 10 Oktober 2018

[Beauty Talk] PM Daily Skincare Routine

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Dua bulan lalu, saya udah nulis soal skincare routine di pagi hari. Sekarang saya mau lanjutin nih. Jadi hari ini saya akan cerita soal PM daily skincare routine atau rangkaian produk perawatan kulit - yang saya maksud kulit wajah - untuk sore dan malam hari yang sedang saya lakoni. Tapi sebelumnya saya mau kilas balik sedikit ke yang AM daily skincare routine. Sampai saat ini, nyaris seluruh urutan pemakaian skincare-nya masih saya ikutin. Kecuali satu produk yaitu Hada Labo Shirojyun Ultimate Whitening Essence yang sudah habis jadi di-skip. Ini tadinya sempat mau saya bikinin review tersendiri lengkap sama seluruh seri rangkaiannya gitu, tapi belum sempat ditulis udah keburu habis jadinya batal deh. Lainnya masih sama, meskipun ada dua produk yang saya ganti brand tapi fungsinya tetap sama kok. Untuk tahu seperti apa AM daily skincare routine saya, klik ya link di bawah :).


Nah sekarang baru saya akan masuk ke PM daily skincare routine. Saya nggak akan basa basi ngomongin kegunaan skincare ini apa sesuai kebutuhan kulit saya, udah saya bahas soalnya di pos yang AM skincare. Fokus skincare saya masih ke membersihkan, melembapkan, mencerahkan, dan anti aging, itu garis besarnya. Baiklah saya akan langsung saja ke produk-produknya, yiuk marii!


1. Garnier Micellar Cleansing Water
Ini saya udah sering pakai, ketiga variannya udah saya coba semua juga dan nggak ada masalah suka-suka aja. Saya biasanya pakai ini dulu untuk membersihkan makeup waterproof sebelum nanti dilanjut ke tahap cleansing berikutnya. Oh iya, saya lebih suka micellar water yang biasa ini loh dibanding yang oil infused di dalamnya.

2. Mustika Ratu Pembersih Sari Ketimun
Pakai ini karena yang varian lama yang saya pakai di AM skincare udah habis. Nggak masalah juga ganti, intinya saya tetap pakai milk cleanser. Lumayan enak di kulit, dan saya akan langsung pakai ini kalau pas nggak makeup.

3. Mentholatum Acnes Treatment Series Creamy Wash
Ini adalah face wash yang saya pakai sekarang, dari pagi juga cuci mukanya pakai ini. Jadi ganti brand dari yang AM skincare. Bukan karena habis, tapi karena biar irit wkwkwk. Oh iya sama biar lebih nampol bersihin kulitnya sekalian mencegah jerawat siapa tahu muncul. Face wash ini nggak melembapkan, cenderung menyesatkan kulit tapi masih dalam taraf bisa dikendalikan jadi nggak masalah.


4. Vaseline Repairing Jelly
Ini saya pakai sebagai lip balm ya. Jauh lebih nyaman pakai ini ketimbang lip balm beneran. Bibir saya nggak pernah kekeringan lagi kalau pakai produk ini. Hemat lagi, belinya udah lama belum habis-habis juga.

5. Wardah Perfect White Exfoliating Lotion
Ini nggak terlalu terasa atau keliatan efeknya sebagai exfoliating product, tapi tetap saya pakai karena daripada mubadzir. Pakai ini tiap malam, tadinya dua malam sekali tapi lama-lama tiap hari karena sama sekali nggak harsh kalau di kulit saya. Pakai ini niatnya untuk mengangkat sel kulit mati sekaligus komedo bertumpuk, tapi sia-sia saja sepertinya. Sekarang sudah mau habis produknya.

6. Hada Labo Shirojyun Ultimate Whitening Lotion
Karena pakai exfoliating lotion - sebenernya isinya toner cair gitu - maka wajib pakai hydrating lotion - atau toner juga isinya. Ini udah saya pakai lama dan bagus efeknya. Mengembalikan kelembapan kulit dengan menghidrasi gitu, enak banget rasanya. Kulit jadi lembap yang ringan ternutrisi dan nyaman nggak lengket gitu. Cuma butuh beberapa tetes aja lagi, jadi hemat juga dong.

7. Safi Age Defy Eye Contour Treatment
Ini eye cream yang tidak ada efeknya tapi ya sudahlah dipakai saja. Tadinya saya pakai ini sesudah essence, tapi sekarang saya balik jadi sebelum. Soalnya baru baca di Instagram brand-nya katanya produk ini urutan pakainya sebelum essence supaya meresap duluan baru ditumpuk skincare lain. Padahal teksturnya cream lho yang saya pikir lebih lama nyerap ketimbang essence. Tapi ya tak apa ikuti saran produsen saja. Cuma, pakai sebelum atau sesudah essence pun tak ada bedanya bagi saya. Biasa aja.

8. Safi Age Defy Gold Water Essence
Nah ini essence-nya. Bentuknya agak gelap tapi langsung cair gitu kalau kena kulit. Bening, trus ada partikel-partikel keemasan bertaburan di dalamnya. Emas-emasnya ini nanti akan meleleh kalau kena panas tubuh dan larut jadi bisa diserap. Nggak yakin sih kalau ini emas beneran, tapi bagus juga idenya. Enak di kulit, semakin menambah hidrasi jadi kulit saya makin lembap lagi deh. Efek anti aging-nya entah, tapi saya tetap suka.


9. Hada Labo Shirojyun Ultimate Whitening Night Cream
Ini night cream lapis pertama, teksturnya agak gel gitu warna putih. Lembap banget, langsung meresap di kulit, nyaman dan tidak lengket. Pokoknya ini mah night cream terringan sepanjang masa menurut saya. Efek mencerahkan darinya entah juga, tapi lembap dan nyamannya saya suka.

10. L'oreal Paris White Perfect Clinical  Overnight Treatment Expert Anti Spot Whitening
Kalau ini layer kedua, soalnya begini. Bukannya saya over lebay pakai night cream dobel-dobel, tapi dulunya pakai night cream satu di atas aja trus dapet kiriman yang ini. Sayang kalo nggak digunakan sementara terlalu nggak sabar kalau harus nunggu yang lama habis. Jadi dipakai deh dua-duanya sekaligus. Untung nggak bentrok kok. Apalagi karena layer pertamanya super nyaman. Yang kedua ini lebih thick, dan agak greasy kalau dipakai kebanyakan. Tapi kalau takarannya pas nggak masalah, dan saya suka juga sama produknya.

11. Utama Spice Tamanu Oil
Biasanya saya tuh mandi petang hari, belum malam. Pas mandi selalu cuci muka karena kalau nggak berasa aneh. Jadi pakai skincare otomatis sehabis mandi. Malam kalau mau tidur saya nggak cuci muka lagi, takut berlebihan mengikis kelembapan kulit. Tapi sebagai tambahan skincare pas mau tidur, saya ada produk oil ini. Dipakai dikit aja ditetesin dulu ke telapak tangan, diusap-usap dan dan tangkup-tangkupkan merata ke permukaan wajah. Kalau dipakai langsung soalnya berminyak abis dan takut malah menyumbat pori jadi break out. Kalau dengan cara di atas lebih aman dan nyaman.

12. Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel
Terus ditumpuk pakai ini untuk menambah hidrasi, siapa tahu rangkaian skincare habis mandi tadi sudah agak berkurang kadar melembapkannya. Sekaligus juga ini buat menghilangkan rasa dari oil sebelumnya. Produk ini bikin kulit saya pas mau tidur tuh berasa terhidrasi tapi nggak lengket nggak berminyak nggak berat. Baguslah pokoknya.

Saya pakai rangkaian skincare ini sudah lama, sejak sebelum nulis pos AM daily skincare routine. Sejauh ini efeknya baik-baik saja di kulit saya. Saat ini kondisi kulit saya cukup baik, tidak ada masalah berarti yang parah. Dalam arti tuh, bisa dilembapkan walau tetap jenisnya kombinasi. Lumayan cerah, walau sekarang saya sering banget pergi keluar pepanas. Awet mudanya biasa aja sih, tapi juga nggak yang bermasalah bertambah tua lebih dari umurnya banget gitu. Komedo masih masalah memang, yaah masih usaha selalu mengenyahkannya. Tapi overall oke :).

Tambahan dikit, saya barusan ngecek undertone kulit lagi via nadi. Soalnya selama ini selalu di garis keragu-raguan antara kulit saya tuh cool atau warm. Saya selalu ngerasa cool tapi kok makin kesini makin dilihat cocoknya pakai warna-warna warm. Nadi saya hijau, jadi harusnya memang benar warm, hangat. Dulu entah kenapa saya mikir undertone kulit saya cool, apa nadi saya biru dulu? Atau saya salah pengertian kirain kalau warna nadi hijau tuh cool? Lupa juga. Tapi kesimpulannya hari ini saya putuskan undertone kulit saya warm sesuai umumnya orang Indonesia :). Baiklah sekian dulu pos hari ini, terimakasih ya sudah baca!

Sabtu, 06 Oktober 2018

[New Product & First Impression] Oktober Shine Now

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Oktober ini saya nggak banyak belanja, jadi produk baru saya ya sedikit banget. Soalnya baru boros pengeluaran di segi lain-lain, termasuk beli handphone baru dan harus nabung untuk beli laptop baru buat gantiin yang kemarin raib. Jadi terpaksa keinginan menambah koleksi makeup ataupun meng-upgrade skincare ditunda dulu deh. Semoga nggak lama saya udah bisa belanja lagi, amin :). Walau isi belanjaan saya cuman seuprit bulan ini, tapi tetep saya bikinkan pos sendiri dikarenakan saya sedang rajin menulis. Jadi langsung saja kita bahas isi lengkapnya yang cuman dua bijik ini.


Serasoft Complete Hair Therapy Shampoo Hair Fall Treatment @ 170 ml Rp. 18.000
Pertama beli shampoo. Saya masih betah pakai shampoo non conditioner. Praktis soalnya dan menghemat waktu keramas karena saya nggak perlu kerja dua kali. Shampoo lama saya sudah habis dan tadinya saya berniat mau repurchase. Tapi pas nyari-nyari di rak toko - memang bukan di toko langganan saya - nggak nemu. Jadi terpaksa dengan sedikit berat hati saya mencoba mencari alternatif lain untuk shampoo. Lalu tertambatlah pandangan ke Serasoft ini. Belum lama emang iklannya lagi banyak tayang di televisi, jadi saya agak tertarik pas lihat beneran. Beli deh jadinya. Milih kemasan gede sekalian walau keuangan saya lagi tipis karena biar awet. Toh daripada beli botol kecil-kecil nanti cepet habis dan saya malah boros harus segera beli lagi. Kemasan gede ini memang nggak menjamin akan bertahan lama mengingat rambut panjang saya sekarang semakin boros shampoo, tapi setidaknya semoga cukup lah untuk dipakai paling tidak sebulan ke depan.

Baru nyobain dua kali, dan hasilnya cukup memuaskan sejak kesan pertama. Padahal awalnya saya sempat pesimis lho sama shampoo ini. Soalnya klaimnya terkesan berlebihan, udah dibilang complete hair therapy masih ditambahin hair fall treatment. Jadi bikin yang baca ambigu gitu lho shampoo ini kok kebanyakan keunggulan begitu sepertinya. Tapi ternyata memang unggul kok. Kata produsen di belakang kemasan produknya, shampoo ini bermanfaat menutrisi rambut dari dalam untuk merawat kekuatannya dan mengurangi kerontokan. Jadi sebetulnya lebih condong ke anti hair fall shampoo ya ini, jadi nggak complete juga kemampuannya. Rambut saya nggak yang rontok parah, ya ada yang gugur tiap sisiran atau habis keramas tapi nggak banyak. Cuman setelah pakai shampoo ini berkurang drastis banget rontoknya jadi cuma beberapa helai aja - apalagi kalau saya sisirannya hati-hati. Trus dapat bonus rambut jadi lebih lembut - swear bahkan lebih lembut dibanding saat saya pakai shampoo plus conditioner - dan halus. Halusnya tuh bukan lepek tapi kayak halus nyentuh kain sutra gitu lho. Jadi halus yang ringan. Maka dari sini saya jadi puas sama shampoo-nya. Berhasil bagus. Rambut saya jadi tambah sehat dan bagus, jadi saat ditata dan difoto juga keliatan cantik wkwkwk.


Dee Lestari - Inteligensi Embun Pagi Rp. 118.000
Terus yang kedua beli buku, ini ngerampungin seri Supernova dari Dee Lestari yang sudah saya mulai dari agak lama. Buku pamungkasnya bertajuk Inteligensi Embun Pagi yang sampulnya beda sendiri karena berwarna putih sedangkan buku-buku sebelumnya selalu hitam. Ada cerita ngeselin pas beli buku ini nih. Jadi saya udah lama nyari-nyari bukunya di salah satu cabang toko buku Gramedia, tapi selalu out of stock. Trus saya complain dong ke karyawannya dan dibilang akan dicek stok dari toko lain yang pusat gitu - by the way saya nyarinya di Solo. Nah pas dicek melalui telfon ke toko pusat, dibilang masih ada beberapa dan saya bisa langsung ambil ke kasirnya. Berangkatlah saya ke Gramedia pusat tersebut dianterin temen, trus saya langsung menuju kasir. Tapi apa lacur, di sana ternyata belum disiapkan bukunya. Oleh mbak-mbak kasir yang cuek saya malah dialihkan ke bagian customer service yang padahal mejanya kosong nggak ada manusia di baliknya. Trus setelah nunggu sambil manggil-manggil, ternyata si mbak kasir di depan tadi juga yang masuk ke meja customer service. Sama dia saya baru dicarikan dan dikasih buku yang saya maksud. Tapi dikasihnya buku yang stok lama yang sudah dibuka dan bekas dibaca-baca. Kondisinya sudah rada lusuh gitu dan nggak rapi, beberapa sudut sampul juga sudah mengelupas. Kan sering ada tuh buku yang sudah dibuka dan ditaruh di rak buat pengunjung baca dulu gitu misalnya belum mau beli. Syebel kan. Saya minta stok baru katanya nggak ada, padahal tadi pas ditelfon dari Gramedia cabang yang saya datangi sebelumnya dibilang masih ada beberapa. Saya mau ngecek dulu ke rak buat mastiin, udah diburu-buru mbaknya buat bayar ke kasir. Karena saya sedang nggak punya banyak waktu dan ditungguin temen juga di depan yang tadi nganterin, maka ya apa boleh buat saya bayar aja. Waktu itu nggak bisa mikir jernih dan yang kepikiran sekilas cuma terburu-buru dan daripada nggak dapat buku sama sekali. Pas udah bawa pulang, baru deh nyesel. Sebel sekali udah bayar mahal untuk sebuah karya yang saya tunggu-tunggu dan harapkan, eh dapatnya buku bekas kan itungannya. Kezel kan. Saya kecewa jadinya sama Gramedia, please dong ah diperbaiki kinerja karyawannya.

Kesan pertama dapat bukunya udah sebel, tapi tetep saya udah baca sampai habis dong. Cuma ternyata isinya semengecewakan kondisi fisik bukunya. Ceritanya terkesan nggak nyambung sama judul Supernova, alurnya cepat tapi di part-part yang receh malah kelamaan, tokoh yang saya suka di ending malah dibikin meninggal dan nggak ada kelanjutan kabar nasibnya, tokoh yang nggak cukup penting untuk dibikinkan buku sendiri sebelumnya malah mendadak jadi punya banyak porsi, muncul drama percintaan yang maksa dan gengges sekali memperburuk cerita, ada tokoh yang nggak jelas ujung pangkalnya, tokoh yang kurang inti malah diutamakan, kisah ditutup ngambang, yah begitulah. Intinya saya kecewa sama buku pamungkas ini. Dari enam seri, saya cuma suka buku kedua sampai kelima. Yang pertama nggak paham, yang terakhir nggak bisa menikmati. Trus selama enam buku, ada perubahan tema yang saya rasakan. Nggak nyambung gitu aliran dari buku pertama yang serba ilmiah mendadak ke fiksi dengan tambahan sedikit action nanggung. Rada membingungkan, dan lagi-lagi mengecewakan. Yaudah saya bukan mau review buku, jadi segitu aja nulis tentangnya.

Baik, cuma itu saja isi belanjaan saya bukan ini. Yang satu kesimpulannya suka - sampai saya pajang dua foto dengan rambut indah di pos ini wahaha, satunya kecewa. Oktober, shine now! Semoga di bulan ini saya menjadi bersinar seperti mentari, hwahaha. Bye :)!

Selasa, 02 Oktober 2018

[Makeup Look] Autumn Makeup Look

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Hola! Lama ya saya nggak update isi blog ini. Bulan lalu bahkan saya amatlah nggak produktif dengan hanya menulis dua pos saja dalam sebulan huhuhu. Sebabnya adalah selain karena saya sedang dilanda kemalasan, juga dikarenakan saya mendadak bolak balik keluar kota untuk beberapa urusan *lagi sok sibuk ceritanya*. Terus pas semua urusan itu baru kelar, handphone dan laptop lama saya raib. Kesian ya. Tentu saja semua file foto saya buat draft blog yang rencananya akan dipos bulan lalu juga ikutan lenyap. Syukurlah saya anaknya bukan tipe yang menyalahkan keadaan, jadi yaudah relain aja. Sekarang, saya jadinya sedang memulai lagi ngisi blog. Mulai foto-foto baru, nulis via gawai baru. Alhamdulillah super excited. Kangen juga ternyata dengan rutinitas nge-blog, mulai dari yang mikirin tema, nyiapin bahan, nyoba sambil foto-foto, nulis, ngedit, sampai posting lalu baca-baca dan balesin komentar kalian yang bikin saya makin semangat nulis. Mudah-mudahan saya semakin produktif lagi yaa di blog yang bermanfaat ini, doakan teman-teman :).

Pada pos pertama comeback-nya saya ini, mau nulis yang ringan aja dan nggak perlu kebanyakan mikir. Yaitu bikin makeup look, yeay! Hari ini karena sudah masuk bulan Oktober yang berarti musim gugur di belahan bumi lain, maka saya akan membuat makeup look bertema autumn saja. Musim gugur pake warna-warna daun kering dan cuaca aja kali ya. Jadi saya akan bikin makeup look yang lebih ke oranye, coklat, abu-abu gitu ngambil warnanya. Semoga bagus wkwkwk. Selamat mengikuti!


Oke, ini adalah keseluruhan rangkaian makeup yang akan saya pakai. Langsung diabsen sekalian pas pakainya nanti aja ya. Mari kita mulai. Pertama setelah sudah membersihkan wajah dan pakai skincare, saya akan menggunakan primer sebagai dasar makeup. Saya habis menempuh perjalanan dari Jogja - Solo - Jakarta bolak balik kemarin dan selama itu skincare terabaikan sehingga muka rada kusam dan kering jadi sekarang pakai primer-nya yang melembapkan dan mencerahkan. Ada dua jenis yang saya pakai hari ini, semuanya dari satu brand. Makeover Corrective Base Makeup Green di layer pertama, ini aslinya buat meredam redness gitu tapi menurut saya nggak ngefek cuman efek melembapkannya dapet. Setelah itu ditumpuk pakai Cyanite untuk membantu mencerahkan warna kulit dengan ilusi warna ungunya. Keduanya bertekstur light, mudah diratakan dan cepat meresap gitu. Kayak pakai pelembap malahan bukan primer.


Kedua, pakai foundation. Saya menggunakan L'oreal Infallible Pro Matte 105 Natural Beige. Ini foundation terfavorit saat ini, shade-nya ngepas sama warna kulit saya, hasilnya demi matte yang cakep, suka deh pokoknya. Aplikasinya dengan blender sponge basah ya biar lebih flawless hasilnya.

Ketiga pakai concealer dari Maybelline Instant Age Rewind Reader Dark Circle Treatment Concealer 110 Fair yang namanya super panjang padahal isinya dikit ini. Saya nggak terlalu suka pilihan shade yang saya beli karena terlalu putih dan jadi ashy, tapi karena mau cepet ngabisin yaudah pakai aja. Ini udah ada aplikator di kemasan produknya, tapi kalo buat ngeratain saya lebih suka pakai sponge sendiri.


Keempat pakai blush on. Saya sukanya cream blush yang lebih on warnanya dan mudah diratakan dengan hasil terlihat natural, tapi sayang nggak punya cream blush yang pigmented jadi diganti pakai lip cream aja. Pakainya LT Pro Long Lasting Matte Lip Cream 03 yang nude ke oranye gitu warnanya *apose*. Syantik pokoknya kayak warna daun gugur di wallpaper komputer jaman dulu.

Kelima set dulu pakai bedak tabur dari Larissa Face Powder White. Saya nggak baking dulu karena nggak jago. Kalau saya baking tuh hasilnya setelah dihapus malah ndlemok tebel di satu wilayah gitu jadi langsung aja lewat-lewatin bedaknya dengan kuas. Sekedar biar complexion di bawahnya ketahan gitu aja dan jadi lebih matte.


Keenam ngalis pakai Emina Agent Of Brow Brown. Bukannya kenapa-kenapa pakai ini melainkan karena memang pensil alis masih panjang yang dipunya memang tinggal ini. Oh ya for your information bulan-bulan lalu tuh alis saya baru rontok  tapi syukurlah sekarang sudah mulai tumbuh lagi dan saya mencoba menebalkannya kini dengan bentuk yang tidak terlalu rapi supaya kelihatan fresh and young gitu. Habis bentuk alis pakai pensil, lalu ketujuh set dengan Maybelline Brow Precise Deep Brown untuk feathery brows yang berbulu.

Kedelapan, bagian paling seru nih yaitu pakai eyeshadow. Ngambil palette Focallure Twillight yang variatif warnanya dan sepertinya bisa memberi warna-warna autumn di kelopak mata saya. Pilihan warna yang saya ambil lupa namanya apa aja, tapi pokoknya cuma kombinasi empat warna berbeda. Buat transisi dan lower lashline pakai warna oranye, buat outer pakai warna coklat kehijauan gelap karena nggak nemu abu-abu, lalu buat bagian depan kelopak pakai warna coklat lagi tapi agak kemerahan, dan di inner pakai warna coklat shimmer.

Kesembilan pakai eyeliner Maybelline Hypersharp Power Black dengan ujung runcing tapi nggak terlalu cat eye dan dilanjut maskara masih dari merk yang sama. Kesepuluh pakai Maybelline The Falsies Push Up Drama supaya tidak perlu memakai false lashes - saya lagi mager ngelemnya hari ini. Buat mata segitu aja nggak saya tambahin white eyeliner di waterline supaya kesan musim gugurnya yang rada sendu lebih keliatan.


Kesebelas pakai lipstick tentu saja tapi sebelumnya saya akan menggunakan Silkygirl Long Wearing Lip Liner 01 Nude dahulu untuk membingkai bibir. Keduabelas baru pakai Wardah Intense Matte Lipstick 04 Mauve Mellow.

Yeayyy sudah kelar! Hari ini nggak ribet pakai contour dan highlighter segala, karena alasan kepraktisan dan keefisienan dalam berdandan aja. Toh memang makeup musik gugur menurut saya nggak perlu terlalu on point dan kemilau melainkan cukup simpel aja. Juga sengaja nggak disemprot setting spray terakhirnya karena sayang, toh ini makeup nggak saya niatkan untuk dipakai seharian atau buat keluar jalan gitu. Jadi sudah begini saja autumn makeup look versi saya. Semoga kalian suka ya :) Terimakasih sudah baca dan semoga menginspirasi!