Jumat, 29 Juli 2016

REVIEW & SWATCH : PIXY Bold To Last Gel Eyeliner

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Saya tuh merasa sudah ahli dalam pakai eyeliner cair. Saya pikir, gel eyeliner sama mudahnya. Ternyata waktu pertama nyoba bagi saya lebih sulit gaes, hahaha. Padahal kelihatannya teksturnya kan gel ya, nggak gampang mbleber kayak yang cair sehingga kemungkinan lebih mudah dipakai. Mungkin karena saya anak baru yang baru aja kenal sama gel eyeliner. Duh, kudet sekali saya. Kemana aja dari dulu-dulu? Tahu sih udah lama, tapi baru punya sekarang aja. Jadi sama aja masuk golongan newbie, hehehe. Pas nulis pos ini sih saya sudah banyak-banyak ngelatih tangan buat pakai gel eyeliner... Jadi, kayaknya sudah nggak amatir banget deh, udah lumayan cantik hasilnya.

Gel eyeliner yang saya punya ini dari PIXY. Tadinya saya tuh penggemar produk Wardah, tapi ternyata memakai produk lain menyenangkan kok. Saya jadi mengenal karakteristik bermacam merk, weits :D. Gel eyeliner dari Wardah saya belum pernah nyobain sih, tapi sebagai sesama gel eyeliner saya pikir produknya nggak jauh beda sama PIXY.

PIXY Bold To Last Gel Eyeliner yang saya punya warnanya hitam. Saya nggak tahu ada warna lain atau nggak ya, lupa nanya sama mbak BA-nya pas beli ini. Harganya tuh masih nempel di kotaknya, Rp. 31.700 rupiah.

Kotaknya pinky, cantik dan terkesan cewek sekalii ;). Saya fotoin kotaknya dari berbagai sisi yaa...





PIXY ini termasuk brand yang kaya akan kata-kata di kotak produknya. Segala penjelasan lengkap ditulis di badan kotaknya sampai ke ilustrasi bentuk produk di dalamnya segala - untuk yang gel eyeliner ini. Nah, setelah puas membaca tulisan di sekeliling kotaknya, mari kita buka dan lihat isi di dalamnya...


Ini foto produk setelah saya pretelin. Foto utuhnya sudah ada di awal pos ini ya. Kenapa saya pretelin? Buat nyamain sama ilustrasi di kotaknya, hehehe. Buat nunjukin ke teman-teman lah... Lagian kalau mau pakai gel eyeliner ini kemasannya harus dicopot jadi tiga bagian ini juga. Tiga bagian ini adalah : aplikator - tutup - jar gel eyeliner. Yang saya pernah lihat selama ini, kebanyakan gel eyeliner bentuk kemasannya ya begini juga.

Aplikatornya jadi satu sama tutupnya. Bahan gagang aplikatornya plastik, dengan kuas di ujungnya. Kuasnya berbentuk pipih - meskipun gagangnya bulat semacam pipa padat begitu - dengan susunan bulu yang berjajar rata, ah gimana ya mendeskripsikannya :S. Lihat fotonya deh, kalau kurang jelas main ke counter PIXY aja trus lihatin tester. Pas masih baru, bulu kuasnya berwarna beige dan rada letoy. Setelah kena gel eyeliner ini tentu saja jadi hitam dan kaku. Menurut tulisan di kotaknya sebelum dan sesudah pakai gel eyeliner ini bersihkan kuasnya pakai make up remover. Saya cuma rajin bersihin kuasnya pakai make up remover di pemakaian pertama dan kedua. Habis itu cukup saya lap aja pakai tissue (bisa basah bisa kering). Soalnya kalau terlalu sering dibersihkan malah bulunya makin lemes kayaknya. Kalau dipakai menggaris eyeliner agak kurang sip. Kalau sudah pernah dipakai pasti ada sisa gel eyeliner yang mengering di kuasnya dan bikin si kuas agak kaku. Itu malah membuat kuasnya jadi lebih enak dipakai menggaris. Asal sisa gel eyeliner di kuasnya nggak ketebelan dan menggumpal tapi ya. Soalnya kalau ketebelan dan terlalu kaku agak perih tuh buat menggaris - apalagi kalau sampai nyolok mata.

Tutup gel eyeliner ini dari bahan plastik juga. Kalau jar-nya dari kaca bening. Di sisi luar jar-nya terdapat tulisan nama produk. Btw, namanya panjang juga ya. Sungguh tidak praktis bagi yang pelupa.

Di bagian dasar jar sebelah luar, terdapat tulisan nama dan warna gel eyeliner ini... Tulisannya hampir sama dengan yang ada di bagian bawah kotaknya. Bagian atas kotak kayaknya ada juga sih.



Mari kita intip isi di dalam jar-nya...


Nggak terlalu kelihatan ya? Sudut pengambilan fotonya bukan dari atas sih. Pokoknya isinya benda padat berwarna hitam. Malah mirip lilin dilihatnya dan bukan gel. Entah kenapa benda ini mengingatkan saya pada semir sepatu dalam jar -_-. Kalau dicolek baru terasa bahwa ini gel, empuk soalnya. Coba saya colek ya...

Itu tuh di ujung kuas colekannya. Kalau mau pakai sih nyoleknya dikit aja biar garis yang mau dibuat lebih mudah dibentuk. Menurut panduan sakti di kotaknya, kuas ini sebelum dipakai disambungin dulu dengan tutup dalam posisi dibalik. Baca deh di kotaknya biar paham karena saya kurang ahli menjelaskan... Deuh, saya nggak berbakat jadi guru nih -_-. Selama ini saya kalau pakai gel eyeliner ini nggak saya sambungin karena malah lebih enak pendek aja. Ntar deh saya coba pakai dengan aplikator yang gagangnya disambung ke tutup.

Warnanya pekat dalam sekali oles. Yang garis tipis itu kuasnya saya gariskan dalam posisi kuas yang dipakai menggaris adalah ujung pipihnya. Kalau yang tebal itu menggarisnya si kuas dalam posisi kayak menyapu. Ini ada di imajinasi saya tapi kok bingung mengungkapkannya dalam kata-kata ya :S.

Cepat kering. Gel eyeliner bisa dipakai pelan-pelan karena tidak akan mudah tercoret kemana-mana soalnya cepat kering itu tadi. Beda sama liquid eyeliner yang gampang kecoret kalau tangan tidak hati-hati. Kalau sudah kering smudgeproof dan waterproof (waterproof-nya kalau tanpa digosok). Susah dibersihkan. Saya coba hapus pakai tissue basah hasilnya kayak foto di bawah ini...

Lebih mudah dibersihkan pakai make up remover. Kalau teman-teman tipe yang malas pakai make up remover dan sukanya bersihin make up pas cuci muka aja pake air doang, dijamin gel eyeliner ini justru akan membuat seputar mata jadi kehitaman kayak mabok begadang.

Eyeliner jenis gel, menurut beberapa review yang pernah saya baca lebih awet dibanding yang jenisnya liquid. Tapi kalau untuk ketajaman warna dan bentuk menurut saya lebih tajam liquid. Gel ini cenderung lebih smooth garisnya. Bisa sih ditajamin, tergantung setebal dan serapi apa garis yang dibuat. Untuk tangan saya masih belum bisa bikin garis tajam pakai gel eyeliner ini, hehehe.

Di ujung mata seperti ada efek gradasi warna. Itu karena saya nyolek gel eyeliner-nya dikit doang trus dirata-ratain buat nggaris dari pangkal sampai ujung. Sebenarnya warnanya pekat kok di pangkal. Sudah lumayan rapi ya saya nggarisnya? Nggak ada efek tremor gitu. Btw, jangan tanya kenapa alis saya biru. Itu iseng aja bikinnya karena saya lagi nyobain eye pencil dari PIXY juga yang warna biru dan nyoba bisa nggak dipakai di alis - ternyata mampu menutup warna asli alis lho.

Tanggung kan kalau saya udah make up full face trus cuma difoto bagian matanya doang. Makanya saya foto sekalian keseluruhan make up-nya walaupun cuma setengah muka. Soalnya susah ngepasin kamera buat ngambil foto wajah saya simetris kiri kanan dari depan gitu. Masa saya mesti nyewa tukang poto? Jadi separuh ajalah... Soalnya separuh aku dirimu.

Setelah puas berkoar-koar di atas tadi, kini saatnya saya membuat kesimpulan untuk produk ini. Kesimpulannya adalah : lumayan suka. Soalnya saya lebih suka pakai liquid eyeliner sih. Tapi gel eyeliner ini tetap worth it untuk direkomendasikan kok bagi yang ingin berkreasi membuat berbagai bentuk eyeliner dengan hasil yang awet. PIXY Bold To Last Gel Eyeliner kualitas produknya bagus sih menurut saya, dari segi kemasan maupun isi produknya. Aplikatornya juga cukup bagus. Oh iya, satu lagi yang saya salut adalah kualitas kemasannya yang kuat. Tutupnya juga. Walaupun sering dibuka tutup tapi nggak retak-retak pinggirannya. Saya punya tuh eyeliner cair yang tutup kemasannya rapuh banget, beberapa kali dibuka tutup eh somplak -_-.

Pada intinya, selain produk yang bagus, tangan yang terampil juga akan menentukan hasil akhir dari bentuk eyeliner yang dibuat. So, bagi yang tertarik membeli - dan memakai tentu saja - PIXY Bold To Last Gel Eyeliner ini, rajin-rajinlah memakainya agar semakin ahli *kalau belum cukup ahli*, hehehe. Sekian dulu yaa review kali ini :).

Notes :
+ Harga lumayan terjangkau
+ Kemasannya kuat
+ Sudah tersedia aplikator dan cukup bagus
+ Warnanya pekat dalam sekali oles
+ Bisa digunakan untuk membuat berbagai gradasi warna
+ Cepat kering dan awet
- Sulit dibersihkan

Rabu, 27 Juli 2016

REVIEW & SWATCH : Wardah Exclusive Matte Lip Cream 04 Pink Me

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya udah punya lip cream sejenis ini dari Wardah yang 01 Red Dicted. Sudah saya bikin review-nya juga. Kali ini, saya punya shade lain dari lip cream ini. Saya mu bikin review-nya juga, tapi agak beda sama yang pertama dulu. Kali ini, saya nggak akan bahas banyak soal kemasan dan kualitas produknya yaa... Tapi lebih ke warnanya aja. Jadi review ini isinya dikit doang, hehehe. Eh, kalau ada pendapat yang agak berbeda dengan review sebelumnya maafin saya yaa... Emang kadang opini suka berputar :).



Sama seperti yang 01, 04 ini juga memiliki kotak pembungkus berwarna silver dengan tulisan hijau. Begitu dikeluarkan, kita akan menjumpai tabung gendut dari kaca dengan tutup berwarna silver. Di bagian dasar tabung terdapat tulisan nomor dan nama shade, tapi saya lupa fotoin nih...


Tutupnya ulir, begitu dibuka nampaklah aplikator yang lumayan panjang. Dulunya saya kurang nyaman sih sama gagang aplikator yang terlalu panjang, tapi sekarang sudah terbiasa. Aplikatornya standar aplikator lip cream ya, gagang dengan ujung berbulu (?) halus yang fungsinya untuk mengambil dan meratakan lip cream.


Isinya 4 ml. Ini bisa dibilang dikit bisa dibilang banyak, relatif tergantung siapa yang ngomong sih. Kalau menurut saya dikit sih, tapi karena nggak setiap hari dipakai jadi lumayan awet juga kok. Lagian, sebibir itu nggak butuh banyak-banyak lip cream karena warnanya pekat dalam sekali oles dan mudah diratakan. Pekatnya sama kayak yang nomor 01.

Saat dioles cepat mengering. Kalau sudah kering atau nge-set jadi matte, warnanya cenderung lebih pudar.

Setelah kering cenderung retak-retak di bibir. Karena retak-retak ini, kalau saya pakai senyum ada garis-garis yang nggak keisi warna deh -_-. Menurut saya ini keringnya dead matte, agak beda sama yang shade 01. Yang 01 itu nggak terlihat retak-retak di bibir saya. Mungkin karena warnanya lebih gelap daripada ini kali ya. Atau mungkin ini karena bibir saya aja yang lagi kering efek dari minum obat batuk, yah maklum musim pancaroba eyke jadi mudah terserang batuk pilek nih...

Warnanya shocking pink aslinya. Di foto agak redup itu efek pencahayaan aja. Sebenarnya warna ini agak mirip sama Wardah Longlasting yang nomor 05. Cuma beda produk aja. Eh, kayaknya hampir semua shade dari Wardah Lip Cream mirip-mirip sama warna dari seri longlasting ya? Yang 01 itu juga mirip longlasting 08.

Eh, ngomong-ngomong saya punya satu cara jitu - sebenarnya biasa aja sih - untuk teman-teman yang kurang pede pakai warna shocking pink. Agar warnanya nggak terlalu bikin shock, setelah diaplikasikan dan sebelum kering tempelin tissue deh ke bibir. Nanti sebagian warnanya akan transfer ke tissue sehingga warna yang nempel ke bibir nggak terlalu intens.

Warna 04 ini sebetulnya saya suka. Ehm, sebenarnya banyak sekali warna yang saya suka - yang nggak suka aja kadang saya pakai juga. Tapi warna 04 ini bisa jadi salah satu warna favorit karena membuat saya terlihat muda :D dan bersemangat. Saya kayaknya memang lebih cocok pakai warna-warna pink gini biar awet muda. Soalnya kalau pakai merah saya langsung tampak dewasa. Matang gitu serasa buah-buahan.

Warnanya awet, apalagi kalau nggak makan. Dipakai makan juga cuma ilang sedikit kok - saya makan ala ratu di film-film. Kalau perlu touch up, gimana? Tenang, Wardah Exclusive Matte Lip Cream 04 Pink Me ini nggak menggumpal kok kalau langsung dioles lagi buat touch up. Warnanya bakal fine-fine aja - dan makin awet bok. Karena awet ini, dibersihin agak susah kalau nggak pakai make up remover.

Nah, gimana? Tertarik mencoba Wardah Exclusive Matte Lip Cream 04 Pink Me? Kalau iya selamat mencoba yaa :)...

Notes :
+ Harganya lumayan terjangkau
+ Warnanya pekat dalam sekali oles
+ Mudah diratakan
+ Warnanya awet nempel
- Bikin bibir kering (saya)
- Sulit dibersihkan

Selasa, 26 Juli 2016

REVIEW : Wardah White Secret Night Cream

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

*Review ini ditulis setelah saya berhenti pakai Wardah White Secret Night Cream*

Saya dulu pernah berencana membeli sepaketan Wardah White Secret, tapi nggak jadi. Yang jadi kebeli akhirnya night cream-nya doang, hehehe. Wardah White Secret Night Cream yang saya beli yang kemasan ekonomis - itupun mahal bok - berisi 17 gram krim malam dalam tube. Harganya Rp. 39.600 rupiah. Kayak gini nih kemasannya...


Berkotakkan (?) karton tipis standar kotak produk kosmetik berwarna putih cling dengan aksen silver. Tube di dalamnya juga bernuansa sama. Kesannya memang mahal sih. Karena yang saya beli yang kemasan tube, tentu saja isinya dikit. Kalau mau yang banyak, beli noh kemasan jar-nya. Ngomong-ngomong ya, kemasan tube ini sangat praktis untuk teman-teman yang hobby traveling dan malas bawa kemasan skin care gede-gede.

Di sekeliling kotak kemasannya, terdapat sejumlah tulisan penjelasan produk. Saya bagiin fotonya aja yaa, soalnya saya capek mata kalau harus nulis ulang. Iya, baca tulisan di kemasan trus nulis lagi dengan huruf yang sama persis itu melelahkan mata tua saya gaes... Semua penjelasan ada di kemasannya, meliputi bahan, manfaat, cara pakai, expired date, pabrik pembuat, dan lain sebagainya.





Saya langsung ngebahas isi dalam tube-nya ya... Eh, sebelum itu saya perlihatkan tube-nya dulu. Mungil tapi gendut. Tebel gitu maksudnya, nggak gepeng kayak tube-nya Fair & Lovely Multi Vitamin. Di bagian depan tube seluruh penjelasan produknya pakai bahasa Inggris. Di belakang tube baru ditulis penjelasan dalam bahasa Indonesia - yang kurang lebih sudah ditulis di kotaknya juga - bahwa Wardah White Secret Night Cream ini intinya menghambat proses pembentukan melanin, membantu proses pencerahan, dan memperbaiki tekstur kulit. Disertakan juga cara pakainya, yaitu oles tipis merata pada wajah dan leher yang telah dibersihkan pada malam hari, hindari area sekitar mata, bila terkena mata atau membran mukosa segera bilas dengan air.

Saya ini agak gamang tentang aturan pakai krim malam yang tidak boleh di sekitar mata. Lah, nanti kalau kulit wajah cerah tapi sekitar mata redup, njut piye? Muka jadi kaya zombie dong. Tapi aturan ini bener juga sih karena mungkin dikhawatirkan krimnya masuk ke mata, atau mungkin karena kulit sekitar mata itu sensitif. Jadi, ikutin aja deh ya cara pakai menurut produsen krimnya.




Produk ini memiliki tutup ulir. Setelah dibuka tutupnya kita akan melihat lubang mulut tube-nya yang berdiameter kecil, yah pas lah untuk keluar si produk. Wardah White Secret Night Cream ini isinya krim berwarna murni putih, teksturnya agak cair. Beda dari kebanyakan krim malam yang cenderung agak padat. Aromanya segar, tapi saya nggak tahu dinamakan apakah aroma semacam ini.

Mudah dikeluarkan dari tube karena teksturnya yang nggak terlalu padat. Emm, ini malah agak mirip gel putih gitu. Waktu kena ke kulit rasanya adem. Mudah diratakan, nggak panas atau perih ke kulit wajah. Eh cerita dikit nih, waktu masih pakai skin care sebelum ini kulit saya tuh gampang panas dan perih kalau kena produk apapun, tapi sekarang sudah nggak lagi. Setelah dipakai nggak ada efek instan langsung cerah sih, kulit tetep biasa aja, palingan jadi lebih lembap. Oh iya, krim malam ini nggak bikin kulit berminyak sesudah dipakai. Kalau pagi sehabis dibawa tidur sih, tetep berminyak juga sih karena kulit saya aslinya berminyak. Saya lupa di pos yang dulu-dulu saya bilang kulit saya berminyak atau kombinasi? Berminyak ya yang bener.

Wardah White Secret Night Cream ini kalau di kulit saya kayaknya efek mencerahkannya nggak terlalu wow. Malah lebih cerahan pakai yang lightening series dulu. Yang lightening series itu kalau saya pakai krim malamnya trus dibawa tidur, paginya bangun kulit tampak cerah. Yang white secret ini malah biasa aja. Apa mungkin karena saya nggak pakai serangkaian produknya?


Saya pakai Wardah White Secret Night Cream ini setiap malam sebelum tidur. Day cream-nya pakai Fair & Lovely Multi Vitamin. Saya pakai sejak kira-kira awal bulan ini, kira-kira sudah hampir 3 minggu. Pas nulis review ini saya sudah berhenti pakai karena saya beralih ke skin care dari Larissa. Fair & Lovely Multi Vitamin juga sudah saya hentikan pemakaiannya berbarengan dengan Wardah White Secret Night Cream. Berhentinya sejak senin kemarin, baru dua hari sih ya, hehehe. Kenapa saya buru-buru berhenti pakai sebelum produknya habis? Jadi begini, waktu awal-awal pakai dua produk ini tuh kulit saya fine-fine aja nggak ada break out. Tapi akhir-akhir ini - saya lupa tepatnya sudah berapa hari - kulit saya jadi muncul jerawat kecil-kecil. Kalo cuma satu mungkin it's okay lah ya, tapi ini keroyokan terutama di bagian dahi. Saya nggak tahu jerawat ini efek dari day atau night cream-nya, tapi langsung saya hentikan semuanya. Untuk face wash, selama pakai dua produk tadi saya pakai face wash dari Shinzu'i yang anti acne. Jadi saya pikir jerawatnya pasti bukan karena sabun mukanya dong. Mekipun demikian, saya ganti face wash juga. Terhitung sejak senin kemarin saya pakai rangkaian skin care dari Larissa. Mudah-mudahan cocok yaa... Nanti saya bikin review skin care baru saya ini deh... Tapi nunggu beberapa minggu dulu untuk tahu hasilnya ke kulit saya.


Wardah White Secret Night Cream ini secara keseluruhan kalau buat saya biasa aja, tapi bisa saja memberi hasil yang bagus untuk teman-teman. Ya, siapa tahu kan... Kulit masing-masing orang kan beda-beda. Untuk yang mau mencoba, selamat mencoba yaa :).

Notes :
+ mudah dibeli di semua counter Wardah
+ kemasannya praktis
+ nggak bikin kulit berminyak
- harganya lumayan
- kalau di saya efek mencerahkannya nggak terlalu nampak

Rabu, 20 Juli 2016

REVIEW : PIXY Nail Enamel & Top Coat

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Saya sudah punya file foto-foto untuk pos ini tuh lamaaa banget. Dulu suka fotoinnya tapi belum sempat nulisnya, trus lama-lama males nulis review ini dan ketutup ketimpa sama review-review yang lain. Hari ini, karena sedang malas foto produk baru maka saya tuliss pos pakai foto lama aja :).

PIXY Nail Enamel yang saya pakai adalah yang berwarna fuschia. Nggak ada alasannya saya review warna ini, yah kebetulan dulu pas foto pas pakai warna ini. Top coat? Sudah pasti bening alias tranparan.

PIXY Nail Enamel & Top Coat seingat saya harga satuannya 16 ribuan. Isinya 9 ml. Lumayan lho untuk diwadahkan dalam botol mungil. Secara lip cream 4 ml aja wadahnya gede naujubilah. Botolnya terbuat dari kaca bening jadi kita bisa lihat isi di dalamnya tanpa harus membuka tutupnya. Tutupnya ulir berwarna pink muda, warna ini berlaku untuk semua warna nail enamel maupun top coat. Pada bagian dalam tutup tertancap - atau tertempel kali ya - kuas bergagang dan berbulu hitam. Kuasnya saya suka banget nih. Bulunya nggak terlalu lemes atau terlalu kaku. Pas untuk mengoles nail enamel/top coat. Mudah untuk meratakan gitu, dan nggak bikin nail enamel/top coat-nya mbradul tidak rata.

Kita mulai melihat lebih jelas nail enamel-nya...


Fotonya agak miring-miring dan latar belakangnya gaje. Dulu saya belum memperhatikan estetika dalam komposisi foto sih. Nah, seperti dalam foto di ataslah penampilan PIXY Nail Enamel ini. Eh, saya lupa - sebenarnya nggak tahu - apakah setiap warna punya kode atau nama khusus. Maaf ya saya terlalu malas membongkar koleksi kutex untuk sekedar mengecek. Teman-teman bisa mengecek di sumber yang lain. Satu lagi, saya juga lupa nail enamel ini punya tanggal kadaluwarsa nggak ya... :S.

Teksturnya cair, tapi nggak langsung netes kaya air. Yah, ini semacam cat begitulah teksturnya. Mudah diratakan ke permukaan kuku dan sekali oles warnanya langsung intens. Ini berlaku untuk warna fuschia yang saya pakai dan beberapa warna pekat lainnya. Saya pernah pakai warna pink muda, itu sekali oles masih kurang intens.

Kuasnya enak buat meratakan. Kalau hati-hati, nggak akan gampang luber ke bagian kulit. Saya kalau pakai nail enamel tuh saya oles di tengah dulu lalu diambil pakai kuas dan diratakan ke sisi-sisinya. Gerakannnya searah ya dari pangkal kuku ke ujung. Jangan dikuas bolak balik, malah nggak rapi nanti. Nail enamel ini lumayan cepat kering, tapi saya belum meng-count dengan pasti berapa detik waktu mengeringnya. Pokoknya kalau misal saya warnain 5 kuku kanan lalu ke 5 kuku kiri, nanti pas 5 kuku kiri sudah selesai, kuku pertama yang saya warnain di jari kanan nail enamel-nya sudah mengering. Setelah mengering, kalau mau ditambahin lapisan warna lagi bisa kok. Tapi kalau masih setengah kering, sebaiknya jangan buru-buru dilapisin dulu deh, soalnya nanti malah jadi nggak rata. Kalau nail enamel ini dipakai sendiri, finishing-nya satin. Rada berkilau gitu deh. Rasanya kesat kalau diusap. Nah, biar awet sehabis pakai nail enamel saya lapisi pakai top coat.

Top coat-nya...


Teksturnya lebih cair dai nail enamel. Ini gampang netes kaya air. Cara pakainya oleskan pada permukaan nail enamel yang sudah mengering di permukaan kuku. Saat dioles, top coat ini terasa dingin. Brrr. Setelah dipakai, tunggu kering. Keringnya cepet juga kok, hampir sama dengan nail enamel. Saat sudah mengering, hasilnya kuku tetap satin. Nggak mengganggu warna asli nail enamel. Top coat ini pelapis yang fungsinya melindungi si warna agak tidak mudah terkelupas langsung dan lebih tahan lama.

Daya tahan kedua produk ini kalau dipakai sekaligus cukup lama. Saya lupa kalau cuma pakai nail enamel saja tanpa top coat tahannya berapa lama, tapi kalau pakai nail enamel plus top coat bisa sebulanan masih ada warna yang nempel di kuku. Nggak mengelupas semua gitu. Ngelupasnya di pinggir-pinggiran aja. Tapi daya tahan ini sangat tergantung aktivitas jari-jemari yang melibatkan kuku sih. Saya ini kalau pakai nail enamel nggak mesti jangka waktunya berapa lama. Kadang baru semingguan sudah saya bersihkan, kadang saya biarkan sebulan lebih sampai ngelupas sendiri hampir seluruh warnanya. Tapi belum pernah saya biarkan sampai bersih total semua warna dengan sendirinya sih, soalnya keburu pakai warna baru.

PIXY Nail Enamel & Top Coat ini, kalau pas tidak dipakai bisa bertahan cukup lama dalam penyimpanan. Nggak gampang mengering di botol gitu. Kualitas warnanya juga nggak berubah. Eh, saya punya nail enamel merk PIXY warna maroon yang saya beli sejak 2 tahun lalu dan sampai sekarang masih bagus warna dan tekturnya. Cuma, saya nggak tahu itu masih aman dipakai nggak ya... Pernah saya pakai sih beberapa waktu lalu, hehehe. Dasar saya ini -_-. Tapi setelah dipakai dan setelah mengelupas pun nggak ada tanda saya mengalami kerusakan kuku kok. Bandel ya saya ngeles terus.

Secara keseluruhan saya suka dengan PIXY Nail Enamel & Top Coat ini. Kualitasnya cukup bagus dan harganya terjangkau bila dibanding produk sejenis dari merk impor lain. Untuk pilihan warna sih, ada banyak warna lain selain fuschia ini. Jadi teman-teman bisa memilih warna favorit untuk kuku :).

Eh, saya punya satu tips berguna nih. Jangan pakai kutex terus menerus sepanjang waktu, hari, minggu,bulan, dan tahun. Maksimal 1 bulan terus menerus deh kalau saya. Plus minus beberapa hari okelah. Kalau sudah sebulan, bersihkan warna kutex walaupun belum mengelupas semua - ini kalau betah sebulan. Toh, sudah kurang enak dilihat juga kalau sudah mengelupas sebagian-sebagian - meskipun saya sering cuek sih. Setelah itu, kalau mau pakai warna baru, beri jeda deh sebulan lagi. Atau pakai kutexnya sebulan sekali pas haid aja. Jadi ada jeda yang lumayan lama tuh. Soalnya kalau terlalu sering pakai kutex, kuku kayaknya kasihan ya. Apalagi kalau kutexnya dari merk gaje, kuku bisa jadi berwarna kekuningan. Saya pernah ngalamin nih, trus saya stop kutex dan warna kekuningan itu hilangnya berbarengan dengan tumbuhnya kuku.

Notes :
+ harga terjangkau
+ isi cukup banyak
+ awet dan tidak mudah rusak
- belum ada

REVIEW : Fair & Lovely Multi Vitamin

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Sekarang ini, MOS buat anak sekolah dilarang karena berpotensi menimbulkan peristiwa bully-mem-bully. Tahu nggak sih, kadang bully-an juga bisa muncul di sosmed. Saya ini misalnya, kadang nulis sesuatu di sosial media yang berbau bisa menyinggung perasaan pihak lain. Saya jadi khawatir kalau misalnya nggak sengaja menulis review di blog ini dan membicarakan kekurangan suatu produk lalu disangka mem-bully produknya. Hiiy. Nggak gitu lho ya, me-review kan harus objektif. Kalau ada yang nggak bagus masa saya harus membohongi publik dengan bilang bagus. Memang bagus nggak bagus relatif sih, tergantung dari sudut pandang siapa yang menilainya. Jadi kalau pernah ada tulisan di blog ini yang bernada anarkis menilai sesuatu, maapin Incess yak... *pasangmukamemelas*

Kali ini saya mau nulis tentang produk perawatan kulit baru saya. Fair & Lovely Multi Vitamin. Ini merk drugstore dan gampang ditemui di swalayan, minimarket, supermarket, dan lain sebagainya di sekitar kita. Saya pakai Fair & Lovely Multi Vitamin ini sudah sekitar 2 mingguan. Sengaja baru saya tulis review-nya sekarang supaya saya sudah bisa melihat efek pemakaiannya. Kalau baru beli - nyobain sekali - langsung di-review, kan belum tahu tuh hasilnya di kulit. Ini yang dulu kayaknya sering saya lakukan, hehehe. Eh, saya pernah ng-review Wardah Lightening Series tapi lupa itu saya sertakan efek atau hasil pemakaiannya nggak ya? Kayaknya saya sertakan tapi nggak detail *saya lupa pas nulis review itu sudah penggunaan berapa lama*. Mulai sekarang saya kalau nulis review skin care - atau apapun - saya usahakan detail deh.

Fair & Lovely Multi Vitamin tersedia dalam beberapa ukuran kemasan. Saya beli yang kemasan 25 gram. Harganya 16.500 rupiah. Kemasan luarnya dibungkus oleh kotak putih dengan beberapa ilustrasi dan tulisan bernuansa pink. Di kotaknya sudah tertulis seluruh penjelasan mengenai si produk. Penjelasannya meliputi ingredients, manfaat, petunjuk penggunaan, dan lain sebagainya. Bahkan tersedia pengukur kecerahan warna wajah. Fair & Lovely Multi Vitamin ini mengklaim dirinya sebagai bukan sekedar krim, tapi perawatan harian pencerah wajah. Kalau di iklan terlihat meyakinkan ya? Kita buktikan saja nanti apakah klaim yang digembar-gemborkan itu seheboh kenyataannya.



Kalau baca ingredients-nya, saya agak kurang paham mengenai manfaat bahan-bahan di dalam produk ini. Saya sempat bertanya-tanya lho, kenapa ada tagline ABCD di belakang nama Fair & Lovely Multi Vitamin? Apakah isinya vitamin ABCD? Agak heran juga kalau vitamin buat kesehatan mata dan tulang ditemplokin ke kulit. Apakah nanti hasilnya akan membuat kulit sekuat tulang? Kalau lihat iklannya sih - kalau nggak salah ingat - A itu untuk Allantoin, B untuk vitamin B3, C mungkin vitamin juga, dan D itu Dipakai setiap hari. Yaah kurang lebih begitulah.



Setelah dibuka kotaknya, kita akan menjumpai tube kecil dan agak pipih sehingga agak rapuh diberdirikan berwarna dominan putih dengan ilustrasi dan tutup pink.



Di bagian bawah kotak terdapat tanggal kadaluwarsa produk. Pas difoto kurang jelas kelihatan nih...

EXP 140618, itu tanggal kadaluwarsanya
Ukuran tube-nya kecil, ringan lagi. Ya iyalah, cuma 25 gram doang ini. Lumayan tinggi sih tube-nya tapi terlalu ramping. Kaya badan saya kalo kurang makan, ehm. Eh nggak ding, saya udah gemukan sekarang.

Di badan tube-nya ditulis beberapa keterangan yang bisa dibaca di kotaknya juga tadi. Tube Fair & Lovely Multi Vitamin ini tutupnya ulir. Pas diputar supaya membuka, kita akan mendapati ujung mulut botolnya memanjang. Ini akan meminimalisir produk tumpah-tumpah ke bagian dalam tutup.


Untuk mengeluarkan isi produk, cukup tekan badan tube-nya. Fair & Lovely Multi Vitamin memiliki tekstur yang nggak terlalu cair. Saya mau bilang kental tapi nggak juga. Gimana ya? Tekturnya ringan tapi nggak encer. Kalau dilihat dari teksturnya, produk ini berbahan dasar air - memang iya sih, cek aja ingredients-nya. Kalau tekstur yang kental biasanya berbahan dasar minyak. Warnanya putih silver. Ada aroma wangi samar tapi saya bingung menjelaskan aromanya. Nggak tajam kok, dan akan hilang setelah dioles. Produk ini mudah diratakan. Langsung menyerap gitu rasanya, jadi agak boros sih menurut saya karena nggak bisa dipakai dikit-dikit untuk area yang luas. Waktu diratakan di kulit wajah, hasilnya matte. Nggak ada rasa berminyak di awal setelah pemakaian. Tapi karena matte ini saya merasa kulit wajah jadi kurang lembap. Karena ini, untuk saya Fair & Lovely Multi Vitamin kurang cocok dipakai pas sebelum make up. Soalnya karena matte, make up yang ditempel setelahnya akan jadi seret diratakan. Jadi kalau mau make up langsung, setelah penggunaan Fair & Lovely Multi Vitamin baiknya dilapisi dulu dengan primer atau base make up tersendiri.

Setelah pemakaian, nggak ada efek instan langsung cerah. Habis pakai memang kulit jadi nggak berminyak - karena matte tadi - jadi nggak kumus-kumus, tapi nggak jadi cerah bersinar gitu. Matte-nya instan, tapi nggak bertahan cukup lama. Paling sekitar 30 menit sampai 1 jam lalu kulit saya (aslinya berminyak) kembali berminyak. Produk ini nggak mengandung SPF, jadi membutuhkan sunscreen terpisah - bagi yang mau. Saya rutin pakai ini 2 kali sehari sesuai petunjuk penggunaannya. Saya pakai pagi dan sore. Setelah 2 mingguan pemakaian, sampai hari ini nggak ada efek signifikan yang saya rasakan. Kulit memang nggak break out sih - rasanya jarang produk drugstore yang menimbulkan break out - jadi aman. Produk ini belum menghilangkan noda hitam atau warna kulit tidak merata setelah saya lepas skin care terdahulu. Wajah saya juga masih kusam. Kulit juga nggak tambah lembap, di beberapa area kalau siang bahkan ngelupas-ngelupas. Ini kayaknya masih efek dari stop skin care yang lalu. Tapi Fair & Lovely Multi Vitamin belum berhasil memperbaikinya. Mungkin karena Fair & Lovely Multi Vitamin ini bukan montir. Untungnya kulit saya nggak jadi berjerawat. Jadi Fair & Lovely Multi Vitamin masih bisa dipakai lah. Untuk selanjutnya saya nggak akan repurchase lagi kayaknya, tapi yang ini akan saya habiskan. Setelah habis saya akan pindah skin care lain lagi.

Saat ini, saya pakai Fair & Lovely Multi Vitamin sebagai day cream. Dipakai setiap pagi dan sore hari. Untuk malamnya saya pakai night cream dari Wardah. Review-nya menyusul yaa...

Secara keseluruhan, menurut saya pribadi Fair & Lovely Multi Vitamin ini cocok direkomendasikan untuk teman-teman yang kulitnya tidak bermasalah. Kulit normal tanpa jerawat dan tidak butuh perawatan khusus, nah cocok pakai ini. Soalnya menurut saya Fair & Lovely Multi Vitamin lebih cocok buat maintenance ketimbang memperbaiki.


Notes :
+ harga terjangkau
+ mudah dibeli
+ nggak bikin break out
- efek mencerahkannya kurang terlihat

Minggu, 17 Juli 2016

BLOG TALK : Cerita Kondisi Kulit

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya itu suka nulis hal-hal yang tidak nyambung dengan tema. Saya baru nyadar hari ini nih kayaknya, hahaha. Misalnya di pos kali ini nih, niatnya cerita soal kulit, eh di awal paragraf pertama saja saya udah ngomongin hal ketidaknyambungan :D. Trus, kadang saya tuh nulis sesuatu dan abis itu baca sendiri bingung liat susunan kata-katanya. Mungkin ini karena ke-disleksia-an saya kali ya. Tapi saya paham maknanya kok, lha wong tulisan saya sendiri. Saya penggemar membaca, tapi udah jarang baca buku atau bacaan baru. Maklum eike sekarang lebih hobby belanja kosmetik ketimbang buku T_T. Padahal pingin juga kali ya beli buku baru, biar referensi bacaan saya tuh banyak dan wawasan saya mendunia. Saya pikir, kalau penyanyi banyak ndengerin - ya ndengerin penyanyi lain, ndengerin komentar orang - bakal menambah musikalitasnya. Sama dengan penulis yang kalau banyak membaca bakal memperkaya khazanah penulisannya. Asal bukan jadi plagiat lho ya. Eh, saya pernah nulis kalimat di atas belum sih? Kok berasa de ja vu? Halusinasi aja kali ya, efek saya kebanyakan begadang.

Ini sudah pertengahan bulan, arus balik sudah rampung. Bulan depan masih kira-kira 2 minggu lagi, tapi kok saya sudah nggak sabar pingin belanja... Efek dompet masih tebel duit nih, hahaha. Ngomong-ngomong, isi keranjang belanjaan saya dari bulan ke bulan tuh nggak selalu sama. Ada sih produk rutin yang pasti dibeli, tapi ada juga yang cuma beli sekali trus nggak repurchase lagi. Ada juga benda yang dulunya saya anggap wajib buat dibeli lalu sekarang rasanya tidak urgent lagi harus ada. Jadi kalau dulu mungkin saya pernah bilang ada belanjaan wajib yang pasti saya beli, trus sekarang nggak ada di keranjang belanja saya, yah mohon maaf ya. Kesannya saya plin plan ya, hahaha. Niatnya nggak gitu, kawan-kawan.

Kemarin tuh selama puasa, saya jadi pemalas untuk urusan merawat kulit. Mandi aja eike sekenanya asal basah. Duh, jorok kali ya gadis satu ini. Abis lebaran ini baru saya berusaha maksa-maksain diri buat rajin lagi. Kayaknya saya sudah nggak serutin dulu lulurannya, makanya tadi pagi saya jadwalin luluran lagi. Saya masih pakai lulur kocok itu biar cepet abis sebelum ganti pakai scrub kopi, trus saya baru sadar kalau pakai lulur ini tuh abis dibilas masih ada efek hangatnya. Saya belum nulis ya efek hangat ini di review kemarin? Perasaan belum. Tadinya saya pikir itu efek hangat gara-gara saya menggosok kulitnya terlalu kuat, tapi kayaknya ternyata bukan. Emang hangat kayak dikasih jahe gitu, mungkin karena lulurnya rempah.


Saya mau ngomongin satu hal tidak nyambung dengan tema lagi ya. Soal kutex. Ngga penting-penting banget sih tapi saya pingin nulis aja. Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu saya jalan ke mall dan pingin sekali nyobain stand nail art cuma nggak jadi karena mendadak nggak pingin lagi. Lhoh (?) :S. Trus saya ingat kalau saya suka pakai kutex sendiri. Merk favorit saya saat ini PIXY. Itu kutex dari PIXY bisa tahan hampir sebulan baru ngelupas setengahnya lho waktu dipakai. Terutama kalau ditambah top coat. Kalau saya sih, sebenarnya seminggu lebih sudah ngelupas-ngelupas dikit sih tapi nggak seberapa jelas kelihatan - kalau buat saya, nggak tahu kalau buat orang lain. Setelah sebulan - bahkan bisa lebih baru deh ngelupasnya nambah. Saya pernah nulis sedikit cerita soal kutex ini, ntar saya tulis link-nya ya. Sebenarnya lagi, daya tahan suatu kutex sangat tergantung aktivitas yang melibatkan jari-jemari, kalau kalian kerjanya ngelas besi atau nggosok akik tanpa sarung tangan sih ya pasti sehari aja udah ngelupas semua itu kutex. Makanya juga, kutex di kuku kaki cenderung lebih awet ketimbang di tangan. Soalnya aktivitas yang melibatkan jari tuh lebih sering jari tangan.

Baca juga : Warna-Warni Dunia

Kita ngobrolin kondisi kulit yuk. Kondisi kulit saya tentu saja. Jadi saya itu orangnya mudah terperdaya iklan atau testimoni teman. Kemarin saya sempat pakai skin care Theraskin. Itu karena rekomendasi teman. Sekarang sih sudah stop. Awalnya sih hasilnya bagus, dengan pemakaian cream-nya kulit saya jadi bersih dan bening *kalau face wash dan toner-nya nggak ngefek banyak ya*. Tapi lama kelamaan kok dark circle area mata saya jadi kelihatan item banget -_-. Saya rasa ini penyebabnya karena kulit bagian wajah lain bertambah putih tapi sekitar mata enggak karena memang nggak dioles skin care dari Theraskin itu. Terus, bulu-bulu di wajah saya tambah lebat *ini agak ngeri* dan muncul spider vein di kulit. Kalau pakai make up sih ketutup, tapi masa iya saya harus make up-an terus sepanjang waktu? Jadilah begitu paket cream-nya habis saya stop deh. Nggak break out parah sih kulit, nggak jerawatan atau apalah. Tapii...kok jadi kusam ya? Saya kan jadi kelihatan kluwus alias nggak bening. Terus, aslinya kan kulit saya berminyak. Sekarang, tetep berminyak sih tapi ada beberapa bagian yang mengelupas - kayaknya kering padahal tetep berminyak lho - heran saya ngelupasnya kenapa. Mungkin kulit saya sekarang kombinasi jenisnya, atau entahlah (?). Deuh, saya kapok deh pakai skin care merk gaje. Entah kenapa kemarin saya yakin sekali pakai itu. Sekarang saya pakai merk drugstore. Tapi habis itu nanti mau pindah ke skin care dari klinik aesthetic.

Pemakaian skin care drugstore tuh nggak membantu mengatasi kulit kusam saya berubah jadi bening. Mengendalikan sih iya, setidaknya nggak makin bertambah kusamnya. Saya tuh pingin banget facial... Biar kulit saya dibersihin optimal dari segala sel-sel kulit mati atau apapun penyebab kekusaman yang lain. Trus, komedo-komedo saya pada numpuk nih, pingin dibersihin. Tapi malas kali antrinya. Huft.

Saya bingung mau cerita apa lagi soal kondisi kulit, hahaha. Saya nggak ahli menganalisa kondisi kulit sendiri sih, takutnya nulis panjang lebar ternyata salah. Ehm, ada yang mau saya share tapi. Kalau kondisi kulit kita sedang tidak bagus, pakai make up apapun ternya hasilnya nggak akan bagus juga. Makanya rawatlah selalu kulit sebaik-baiknya, aset penting lho ini. Eh, foto yang saya pajang di atas tuh bukan foto kondisi kulit terkini, hehehe. Itu sudah beberapa waktu yang lalu saya lupa pastinya. Kayaknya pas masih belum stop Theraskin. Dan di foto itu saya pakai make up, bukan bare skin. Saya nggak bilang Theraskin nggak bagus lho. Mungkin kulit saya aja yang nggak cocok :). Soalnya temen saya cocok-cocok aja tuh. Maaf ya Theraskin, akyu ngga jelek-jelekin kamu kok.

Sudah dulu ya blog talk kali ini. Saya ngantuk soalnya dan bingung mau nulis apa lagi...hoahm. Tidur dulu aja yaa. Byee...:)!

Kamis, 14 Juli 2016

TUTORIAL : Pictorial Make Up Under 10 Minute

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Lebaran sudah lewat gaes. Gimana, sudah gemukan lagi setelah menghabiskan nastar dan kastengel setoples? Saya sedang berusaha gemuk nih... Sebenarnya sejak sebelum puasa saya sudah kurus sih T_T. Selama suasana lebaran kemarin, saya pingin sekali nge-blog tapi malas bangeeet buat foto-foto. Soalnya enggak tahu kenapa akhir-akhir ini kualitas foto yang dihasilkan oleh kamera handphone saya nggak terlalu bagus. Hadauh, sepertinya ini kode keras buat saya segera beli kamera. Plis dong abang gebetan beliin saya...

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah membuat tutorial make up under 15 minute. Setelah saya renungkan dengan serius, saya sadar bahwa tutorial itu hampir mustahil dilakukan oleh amatiran. Paling yang bisa saya doang sebagai pencetusnya, huehehehe. Maka hari ini saya akan buat tutorial lagi yang lebih sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja yang mau buru-buru make up. Oh iya, maafkan ya kalau foto-fotonya agak kurang bening. Itu entah muka saya yang kusam atau memang kameranya kurang canggih.


Untuk make up kurang dari 10 menit, saya langsung ke peralatannya saja :


Saya cuma sediakan sunscreen (ini sekaligus pelembap), lip balm, TWC + kuas. pensil alis (sekarang saya pakai warna hitam) + sisir & sikat, eyeliner pensil putih, gel eyeliner hitam, dan lipstick (sekaligus blush on). Perlengkapan yang dibutuhkan nggak terlalu banyak kan? Ini udah saya simpel-simpelin nih dibanding kalau saya make up lengkap. Seluruh peralatan ini kayaknya pasti dipunyai hampir seluruh make up addict. Untuk TWC, bisa diganti dengan bedak biasa kok. Saya pakai TWC karena nggak punya bedak biasa, hehehe. Punya sih tapi loose powder. Saya malas efek bertaburannya itu... Untuk eyeliner, bebas pakai jenis apa saja. Saya pilih gel karena sekarang lagi punya itu, hahaha. Mumpung masih baru dipakai aja deh.

Langkah-langkahnya, yang pertama setelah wajah bersih aplikasikan sunscreen dan pakai lip balm untuk bibir. Ini termasuk skin care ya. Sunscreen yang saya pakai dari Wardah, ini saya fungsikan sebagai base karena bisa melembapkan juga. Karena setelah ini saya nggak pakai foundi atau ddc, maka penting sekali untuk menyiapkan kulit wajah yang lembap. Kulit yang lembap akan lebih gampang ditenpelin TWC yang bentuknya powder. Lip balm selalu saya pakai sebelum penggunaan lipstick agar bibir tidak kering. Sebenarnya nggak hanya pas mau pakai lipstick aja sih lip balm ini saya pakai, benda ini semacam piranti wajib yang saya gunakan selalu sehabis mandi dan sikat gigi. Lip balm saya masih dari Wardah. Kedua skin care ini butuh waktu untuk meresap - sunscreen lebih cepat, beberapa detik aja - lip balm agak lama tapi nggak apa-apa, bisa disambi nunggunya sambil pakai make up yang lain sebelum lipstick. Inilah alasannya lip balm dipakai di awal, biar nunggu meresapnya bisa disambi. Pakai kedua produk ini cepat lah yaa, 1 menit cukup.


Langkah kedua, aplikasikan TWC. Untuk pengaplikasiannya boleh dengan kuas atau dengan spons bawaannya. Spons bawaan punya saya enggak saya pakai karena kalau pakai spons hasilnya justru tidak rata dan agak amburadul tebal tipis di kulit saya. Sebagai gantinya saya pakai kuas. Waktunya 1 menit juga cukup. Pakai kuas lebih mudah merata soalnya.


Dengan kuas, hasilnya TWC nggak akan terlalu tebal nempelnya. Kelihatan natural sih, tapi nggak cukup meng-cover noda-noda gelap ataupun dark circle - mana dark circle saya jelas banget tuh -_-. Pada intinya, TWC di sini saya gunakan agar kulit tidak terlihat berminyak saja. TWC saya dari Wardah.

Langkah ketiga, gambar alis. Saya lagi suka pakai pensil alis warna hitam nih. Tadinya saya pikir kalau pakai hitam bakal bikin muka saya kelihatan garang dan galak, tapi ternyata enggak kok. Mungkin kalau pakainya ala spidol sih iya kelihatan galak, tapi kalau tipis-tipis aja bakal kelihatan alami kok secara rambut alis saya aslinya hitam - rambut kepala sih nggak hitam banget, karena efek toning sebenarnya. Waktu yang dibutuhkan untuk kedua sisi berapa ya? Hmm, 3 menit deh ya? Sebenarnya mungkin bisa lebih cepat atau lebih lambat sih, tergantung suasana hati kalau saya. Tapi karena kali ini waktu totalnya cuma 10 menit maka waktu untuk ngalis 3 menit aja deh. Nggak perlu sempurna sekali bentuknya ngga apa-apa yaa - kalau bisa sempurna sih syukur ya. Pensil alis saya dari PIXY, PIXY ini tutup pensilnya nggak seperti Viva yang sekaligus bisa saya fungsikan untuk menggantikan sikat, jadi saya pakai sikat terpisah.

Langkah keempat, pakai eyeliner. Seperti biasa, warna putih di waterline dan hitam di bagian atas mata. Ngomong-ngomong, pakai eyeliner gel ternyata lebih sulit dibanding liquid. Saya baru pertama punya eyeliner gel begini dan agak kesulitan membentuk garis yang lurus tanpa efek gemetaran. Saya rasa, gel agak sulit saya pakai karena teksturnya yang lebih kental dibanding liquid sehingga rasanya agak seret waktu digariskan dengan kuasnya. Sebelum bikin tutorial ini saya sudah beberapa kali latihan pakai gel dan sekarang sudah lumayan kok. Seiring waktu saya pasti lebih jago lagi :). Pakai kedua eyeliner ini, 3 menit. Eyeliner putih dari Wardah, hitam dari PIXY.

Langkah selanjutnya atau kelima, pakai blush on. Saya gunakan satu lipstick untuk mewarnai pipi sekaligus bibir. Ya dong, biar praktis. Saya pakai Wardah Exclusive Lipstick 41. Saya sengaja pakai lipstick yang finishing-nya bukan matte agar lebih mudah dipakai sebagai blush. Pilihan warnanya bebas yaa, sesuai selera dan kebutuhan masing-masing. Untuk pemakaiannya, kali ini saya pakai lipstick for blush dengan cara langsung oles lipstick ke pipi dari bullet-nya lalu diratakan dengan jari. Cepet nih, nggak sampai 1 menit untuk kedua pipi.


Terakhir, pakai lipstick! Pakai lipstick 1 menit pasti cukup kan. Nggak perlu akurat dan presisi banget dimaklumi deh, yang penting nggak belepotan parah aja. Tapi kalau bisa akurat dan presisi bagus deh :).

Taraa...! Selesai deh. Pas kan 10 menit... Hehehe. Ini mah bisa-bisanya saya aja yang ngepas-pasin. Waktu 10 menit ini patokan rata-rata aja ya, bisa kurang atau lebih beberapa detik. Laluu, bagaimana hasil keseluruhan make up saya kali ini? Ini dia :

Nah, demikianlah pictorial saya untuk tutorial make up kali ini. Doain saya cepet nambah berat badan ya, hahaha. Doain juga saya rajin update blog ini. Soalnya akhir-akhir ini rada pemalas saya ah. Sudah dulu yaa... Selamat berdandan :).

Senin, 04 Juli 2016

Keranjang Belanja Bulan Juli [Fully Loaded]

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya sudah nulis empty-nya keranjang belanja kemarin. Nah, hari ini saya akan nulis soal isi belanjaan di pos fully loaded. Meskipun isinya nggak benar-benar penuh muatan, tapi nggak pa pa ya saya namain begitu? Saya terinspirasi dari film Disney : Herbie Fully Loaded. Filmnya bukan soal belanjaan, tapi soal mobil ajaib. Nonton sendiri gih kalau penasaran, sering banget kok diputar di tivi-tivi swasta. Nggak nyambung sih sama persoalan keranjang belanja tapi karena saya suka istilahnya yaudah saya pakai deh. Jadi...kita kembali ke topik utama, apa saja isi keranjang belanja saya bulan ini? Saya belanjanya di toserba, plus mampir ke Indomaret juga. Eh, saya kan belanja kemarin sore habis nulis pos empty. Tahu nggak, saya keluyuran belanja dengan celana kolor yang bolong -_-, hahaha. Saya nggak sadar itu bolong gaes... aduduh semoga nggak ada yang lihat ya. Meskipun nggak ada yang lihat tapi malah saya tulis di sini, jadi kalian tahu deh, hahaha.




Beragam produk toiletries, skin care, dan make up, saya sertakan juga nota belanjanya biar kalian bisa baca harganya. Ehm, kurang jelas ya baca di foto? Tenang, akan saya tulis ulang kok :).

SKIN CARE & TOILETRIES

1. Mustika Ratu Body Scrub (200gr) @39.125 & Body Butter Coffee (200gr) @39.125


Saya suka aroma kopi, tapi nggak bisa minum kopi. Soalnya kalau minum kopi saya langsung deg-deg an, gemetaran, pusing kliyeng-kliyeng, dan sesak napas. Aduh, kenapa saya lemah sama kopi? Saya pikir saya cuma lemah sama cowok ganteng aja... Karena nggak bisa minum kopi, maka saya cukup pakai ekstrak kopi aja di tubuh dengan kedua produk ini.

2. Viva Body Creme Natural Defense (180gr) @21.800


Saya pikir ejaannya cream, ternyata creme :S. Saya belum pernah nyobain pakai produk ini, jadi ini pembelian pertama saya. Saya beli varian yang kemasannya hijau ini karena kelihatannya segar dilihat siang-siang pas puasa. #eh

3. Sumber Ayu Pembersih Kewanitaan Whitening (90ml) @16.125


Ini pernah saya perkirakan harganya sekitar 18 ribuan tapi lupa ukuran yang berapa di pos Keranjang Belanja Bulan Depan. Ralatnya ini yang jelas yaa.

4. Shinzu'i Facial Wash (80ml) @22.900


Tadinya saya cuma ambil yang varian anti acne yang kiri, trus pas di depan kasir mbaknya bilang kalau ini buy one get one free. Jadi saya boleh ambil satu lagi gratis. Yeay, saya sedang beruntung kayaknya dapat gratisan. Ini belinya di Indomaret. Ini saya beli sebagai ganti produk face wash bulan lalu yang sudah habis. Kenapa pilih Shinzu'i? Karena kemasannya terlihat higienis dengan tutup pump-nya. Saya belum pernah juga pakai produk ini. Semoga cocok ya di kulit saya.

4. Gillette Goal @8000 & NIVEA Whitening Happy Shave Deodorant (50ml) @16.100


Saya lebih suka razor daripada wax untuk menghilangkan bulu-bulu tidak diinginkan di kulit tubuh. Soalnya razor lebih murah, hahahaha. Eh, dulu saya pernah nyoba pakai hair removal cream, tapi malah bikin kulit lecet dan kemerahan, perih lagi. Jadi sejak saat itu saya beralih ke razor yang hemat dan praktis. Deodorant-nya saya baru beli sekali ini NIVEA yang varian ini. Sebelum pakai NIVEA, dulu saya sempat pakai Dove. Ganti ke NIVEA karena tertarik dengan iklan varian yang saya beli ini. Tadinya saya sudah malas pakai deodorant karena bikin baju bernoda, tapi kayaknya sekarang perlu pakai juga biar keti nggak amburadul.

5. Fair & Lovely Multi Vitamin (25gr) @16.500


Ini day cream saya yang baru. Saya pilih ini karena sepertinya di iklan tampak meyakinkan. Ya, saya memang mudah terperdaya iklan. Saya beli kemasan tube ukuran segini untuk nyoba dulu - sebenarnya ada yang sachet juga kayaknya, tapi pas beli kemarin adanya yang tube doang.

6. Wardah White Secret Night Cream (17ml) @39.600


Kalau ini, night cream saya yang baru. Saya sengaja beli yang night doang, day-nya enggak karena kan sudah pakai Fair & Lovely. Saya beli kemasan kecil dulu untuk nyoba gimana hasilnya di kulit wajah saya.

MAKE UP

1. PIXY Eye Brow (1,14gr) @24.700, Line & Shadow (1,2gr) @32.600, Bold To Last Gel Eyeliner (2,5gr) @31,700


Saya mulai bosan dengan alis coklat yang sebenarnya terlihat palsu. Soalnya bulu alis eikke kan hitam cyin biarpun rambut agak kemerahan sisa toning-an yang memudar. Tadinya saya pingin pensil alis Viva, tapi di toserba yang saya datangi saya nggak tahu produk Viva di-display di mana. Karena itu saya beli PIXY aja. Eye pencil saya memang sudah ada rencana mau beli. Gel eyeliner saya beli untuk melengkapi jumlah belanjaan jadi tiga item biar dapat bonus lipstick. Bonusnya saya tulis di bawah ya.

2. PIXY Lasting Matte Lipstick (3,8gr) @free & Wardah Exclusive Matte Lip Cream (4gr) @51.950


PIXY Lipstick ini saya dapat sebagai gift. Yeyeye, dapat gratisan. Saya nggak tahu dapat free karena promo menjelang lebaran atau memang sehari-hari ada. Pas saya main ke counter PIXY tadinya cuma mau beli pensil alis dan eye pencil. Trus, ditawarin sama mbaknya untuk beli satu produk lagi supaya dapat free lipstick. Yaudah lah saya beli tiga item dan dapatlah satu lipstick gratis. Gratisan lipstick-nya ukuran full, ini termasuk lumayan lho untuk sebuah bonus. Secara saya kalau dapat bonus dari Wardah itu kalau belanja di atas nominal 200-an ribu. Ini PIXY tiga item seharga 89 ribu udah dapat bonus. Rasa-rasanya kemarin pas belanja adalah hari keberuntungan saya karena dapat gratisan dua kali :D.

Ada tambahan dua produk, sebenarnya ini bukan belanjaan bulan Juli, tapi bulan lalu belinya pas bareng beli lulur kocok. Nggak saya tulis ya di pos bulan lalu? Hehe, soalnya bulan lalu saya nggak bikin pos keranjang belanja sih. Ngeles doang saya, lupaaa. Maaf ya :).


Cussons Baby Cream & Sikat Gigi Premier. Saya lupa harga keduanya berapa. Baby cream semula saya gunakan untuk pengganti body butter atau dipakai selang-seling gitu. Tapi baby cream ini serbaguna dan multifungsi, bisa buat tubuh bisa buat wajah. Sikat gigi, saya beli karena saya suka ganti sikat gigi minimal 3 bulan sekali.

Kalau ditotal, jumlah keseluruhan uang yang saya habiskan untuk belanja bulan ini sejumlah Rp. 360.225 ribu rupiah. Saya nggak bisa bilang saya boros atau hemat, karena hal tersebut relatif ya. Ukuran seseorang dikatakan boros atau hemat menurut saya barometernya adalah pendapatannya sendiri. Kalau besar pasak daripada tiang, nah itu boros. Kalau jumlah pengeluaran masih bisa dicover oleh pendapatan dan sukur-sukur bisa nabung, itu saya katakan ideal. Hemat itu kalau belanja diirit-irit mana yang butuh doang tanpa mempedulikan keinginan.

Nah gaes, demikianlah ubarampe yang saya beli bulan ini. Semoga bisa jadi referensi belanja yaa!!