Rabu, 14 September 2016

REVIEW : LBC Day & Night Cream

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya udah lamaaa sekali pingin nulis review ini tapi ngga jadi-jadi. Akhirnya hari ini karena sedang murung akibat dicuekin gebetan dan berusaha mencari kegiatan supaya tidak galau, maka saya putuskan untuk menulis review. Alasan yang konyol ya :D. Sebenarnya gini, saya tuh udah pakai skin care LBC ini kira-kira 4 minggu lebih 3 hari - meskipun combine sama Larissa. Udah sebulan lewat kan itu... Makanya saya mau nulis review. Cumaaa, karena sekarang saya serig bolak-balik Jogja- Solo dengan iklim yang berbeda di kedua kota, maka kulit saya sedang beradaptasi dan jadi agak kusam. Itu bikin saya males fotoin kulit wajah, soalnya kayak nggak terawat padahal sudah rajin perawatan T_T.

Sekitar 2 mingguan lebih yang lalu saya juga sudah ada niatan nulis review ini, hahaha. Tapi kayaknya kecepetan ya? Untung nggak jadi. Jadilah sekarang saya akan ceritakan soal Day & Night Cream dari LBC yang sedang rutin saya pakai. Kayak gimana? Simak cerita dari sudut pandang saya di bawah ini. Emm, oh iya, saya sudah sempat menyinggung dikit di pos beberapa waktu yang lalu.



LBC merupakan salah satu klinik kecantikan yang cukup terkenal - apalagi di wilayah Jogja. Klinik ini berdiri sudah cukup lama, dan sudah punya banyak cabang di beberapa daerah. Saya waktu itu datang ke cabang yang di Kotabaru, Jogja. Di situ agak sepi sih cabangnya, entah kenapa. Padahal tempatnya gede dan pinggir jalan lho. Ngomong-ngomong, saya udah pernah cerita soal kunjungan saya ke sana belum sih? Kalau belum saya cerita sekarang aja - kalau udah anggap saja ini pengulangan.

Pas ke sana, pertama-tama setelah masuk saya mengambil nomor antrian. Di sini antriannya pake sistem kaya di bank, pencet tombol - keluar nomor - ambil. Kalau mengalami kesulitan, ada satpam yang siap membantu. Setelah mengambil nomor antrian lalu duduk menunggu nomornya dipanggil. Pas saya datang karena sepi jadi cepet dipanggilnya ke CS. Di CS saya bilang "Mbak aku pasien baru, mau konsultasi ke dokternya buat beli produk". Sengaja bilang gitu supaya cepet karena saya toh nggak mau facial atau perawatan. Emang niatnya buat beli skin care produknya aja. Di CS ini saya diminta ngisi form pendaftaran sebelum permintaan saya tadi diproses.

Dari CS, sambil menunggu permintaan saya tadi diproses alias nunggu dipanggil ke ruang dokternya, saya dipersilahkan duduk menunggu lagi. Bentar doang nunggunya, baru juga duduk udah dipanggil sama mbak pegawai yan lain buat masuk ke ruang dokter. Dokternya udah nunggu di dalam, sambil tersenyum ramah menyapa saya. Karena udah tahu saya tadi minta konsultasi buat beli produk, maka dokternya langsung melihat wajah saya, ngelus pipi dikit, trus nulis resep. Gile, singkat bener. Saya diresepin krim pagi no 4, malam no 16, dan sunscreen yang saya tolak. Sunscreen-nya saya bilang mau pakai produk drugstore aja. Boleh kok, asal pilih SPF yang tidak terlalu tinggi kata dokternya. Soalnya SPF tinggi akan memicu munculnya komedo. Owh gitu toh baru tahu saya -_-. Eh iya, sambil nulis resep tadi saya ditanyain mau pakai sabun dari LBC atau sabun bayi. Saya pilih sabun bayi aja buat menekan biaya, hehehe. Kalau beli sepaket takut mahal nanti :'(. Sebelum sesi konsultasi selesai, saya disarankan pakai bedak tabur aja selama pakai krim yang diresepkan.

*Selama pemakaian krim, kemarin saya sempat pakai sabun bayi tapi kalau sekarang udah nggak lagi. Sekarang saya pakai sabun apa saja yang ada. Kalau pas di rumah pakai sabunnya Larissa, kalau di kos pakai Shinzu'i soalnya kemarin bawanya itu. Nggak ada break out kok. Santai :). Trus soal bedak, saya pakai bedak tabur kalau pas di rumah doang atau keluar bentar dan nggak penting. Kalau pergi kuliah atau ke acara yang agak resmi saya tetep make up seperti biasa. Nggak break out juga kok. Itu yang penting. Btw, ngeyel ya saya -_-.*

Setelah menerima resep dan ngobrol sedikit tadi saya keluar dari ruang dokter dan menuju ke kasir. Bayar - ambil krim di apoteker - selesai deh. Pas ngambil krim di apoteker saya nanya gimana untuk bikin member card-nya. Kan tadi sudah isi form identitas waktu daftar. Ternyata perlu waktu alias nggak langsung jadi. Saya diminta ngambil member card kalau berkunjung lagi dengan menunjukkan struk pembayaran terakhir. Duileh, ribet yak? Itu embuh kapan juga saya balik ke sana lagi.

Harga yang harus saya bayar untuk kedua krim LBC ini adalah Rp. 145.000. Lumayan mehong ye?


Sekarang kita lanjut ke Day & Night Cream-nya. Kayak gini nih bentuknya.


Dikemas dalam jar plastik berwarna biru. Jar-nya gendut kaya Doraemon, lucuuu ;*. Di sisi atas tutup jar, ada tempelan identitas LBC dan tulisan tanggal pengambilan krim saya. Itu bisa jadi penunjuk expired date-nya juga walaupun untuk krim pagi sebetulnya di bawah jar-nya sudah ada tanggal ED tercetak. Untuk yang krim malam nggak ada karena mungkin racikan saat itu juga jadi ED-nya ikut yang ditulis di atas tutupnya - 3 bulan dari tanggal yang tertera. Saya ngambilnya tanggal 10 bulan 08. ED-nya berarti nanti tanggal 10 bulan 11. Kalau krim paginya malah ED-nya lama, sampai tahun depan. Mungkin karena bukan krim racikan, krim paginya lebih kayak krim pagi merk drugstore gitu.

Cara membuka tutup jar-nya sangat mudah, tinggal diputar saja. Di balik tutupnya masih ada filter pelindung krim. Isi krimnya penuh, sampai nempel-nempel ke filter pas baru pertama dibuka. Isinya 10 ml doang sih walau kelihatan penuh. Standar isi krim klinik kecantikan sih.


Krim paginya saya dapat yang nomor 4, bentuknya gel. Bening dan kelihatan seger, hahaha. Saya nggak tahu tepatnya di LBC ada berapa range krim dan ada berapa jenis bentuknya, pokoknya saya dapat yang gel ini aja. Karena gel, rasa-rasanya ini cocok untuk kulit saya yang berminyak. Mungkin dokternya tahu jenis kulit saya pas ngeraba pipi. Krim malamnya bukan gel, yang ini lebih creamy tapi agak lengket, berwarna kuning pucat. Saya dapat yang nomor 16. Semua krim ini dianjurkan untuk digunakan dalam 3 bulan. Tapi kalau krim pagi misalnya habis sebelum 3 bulan nggak pa pa kok. Krim malamnya yang jangan. Soalnya dosisnya emang 10 ml untuk 3 bulan, jadi pakainya dikit-dikit aja tiap malem biar awet dan nggak overdosis.

DAY CREAM


Krim pagi ini nggak ada aromanya - apa hidung saya aja yang nggak sensitif mencium. Pas dipake berasa adem, nggak perih, dan nggak panas. Setelah dipakai ada efek licin di wajah. Licinnya karena agak basah mungkin secara ini gel, tapi beberapa saat kemudian licinnya berubah jadi kesat. Pas setelah dipakai wajah belum berminyak. Untuk wajah saya ada rentang waktu 2 jam sebelum kembali berminyak.

NIGHT CREAM


Pas pertama mencium aroma krim malam ini, saya langsung ingat Melanox. Aromanya sama persis meski yang ini lebih samar. Saya jadi khawatir krim malam ini mengandung Hydroquinone. Memang sih zat ini ampuh melawan noda dan jadi andalan para pemberi resep. Saya masih pakai sih walau agak khawatir karena toh ini di bawah pengawasan dokter dan Hydroquinone sendiri diperjualbelikan secara bebas untuk konsentrasi di bawah 2% - 4% di bawah pengawasan dokter spesialis kulit. Saya nggak tahu krim ini mengandung kadar yang berapa persen, tapi karena aromanya nggak menyengat - meskipun bisa jadi karena dicampur zat lain - jadi saya mengambil hipotesa kadarnya nggak berlebihan. Krim malam ini agak lengket, waktu dioles bikin efek sumuk. Seperti biasa kulit nggak langsung berminyak begitu pakai krim, ada rentang waktu tapi saya nggak tahu pasti berapa waktunya, kan habis pakai krim malam tidur - mungkin 2 jam juga untuk kulit saya kembali berminyak karena kayaknya itu standar waktu berminyak saya, hahaha. Kadang agak perih di sekitar mata kalo ngolesnya ketebelan - ya siapa suruh sih ngoles di sekitar mata. Saya mau beli krim mata khusus nih tapi belum kesampaian. Untuk sementara ini seluruh krim yang saya pakai ngolesnya merata ke seluruh wajah. Bisa aja kena ke sekitar mata tapi kalau pas perih saya hentikan.

Saya pernah bilang dalam seminggu pemakaian combine krim ini skin tone saya naik dikit. Tadinya iya sih saya rasa, tapi kalau saat ini kulit saya menggelap lagi :(. Huhuhu, gara-gara iklim Solo dan jalanan yang panas kayaknya. Rumah saya di Jogja itu di pojokan selatan yang dingin trus mendadak saya ke Solonya yang bagian panas. Mungkin kulit saya kaget kali dan jadi menggelap. Kusam juga sih dikit, saya pingin facial tapi kok belum kesampaian. Saya sudah nggak pingin kulit putih berlebih sih, tapi plis jangan kusam. Kayak apa kulit wajah saya sekarang? Mungkin bukan dalam kondisi terbaiknya, tapi ya inilah saya.

Tadinya muka saya tuh lebih putih dari dada, tapi putihnya cenderung ke kemerahan. Sekarang, ya kayak gitu sih,masih lebih terang dibanding dada ya? Untuk warna kulit saya nggak akan komentar lagi, saya akan bahas ke teksturnya aja. Setelah sebulan lebih ini pakai krim LBC, kulit saya lebih halus dan lembut. Beneran deh! Tapi ini juga karena pakai krim Larissa sih. Trus, komedo sekarang amat jarang :). Yeyeye, ini baru kabar gembira. Dulunya hidung saya dipencet dikit aja keluar tuh komedo berlimpah. Sekarang dikit bangeett. Belum hilang sempurna sih, mungkin berangsur-angsur.

Saya punya banyak scar di wajah. Ya itu jelas nggak akan hilang tanpa tindakan medis. Saya nggak terlalu terobsesi ngilanginnya. Kalau untuk noda, masih ada beberapa noda gelap yang berangsur memudar, tapi sebagian itu tahi lalat jadi nggak akan hilang. Untuk bulu-bulu di wajah nggak tambah panjang. Huft, lega deh saya :).

Sekarang saya hampir nggak pernah jerawatan. Serius. Biasanya kadang ada muncul satu atau dua kecil-kecil tapi sekarang nggak sama sekali. Alhamdulillah deh, jadi kalau cuci muka nggak berasa ada geronjalan jerawat, hehehe. Oh iya, dulu tuh saya kadang jerawatan di leher *aneh ya*, sekarang juga sudah enggak lagi. Yee :D! *Saya pakai krimnya sampai leher walau aturannya di muka doang, soalnya berasa kurang aja kalau pakai krim hanya di muka saja.*

Nah, sudah sekian itu saja review dari saya. Semoga bermanfaat ya. Maaf kalau ada kata-kata atau frasa yang terasa kurang mengenakkan. Suasana hati saya emang lagi kurang enak. Bawaannya pengen nulis sarkas tapi saya tahan-tahan -_-. Sudah dulu ya, bye!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar