[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Ini pos udah dibikin hari Kamis, trus saya males ngedit karena sibuk tes baca Al Qur'an sama bacaan shalat di kampus *serius ini gaes*. Jadilah pos ini terbengkalai dan akhirnya hari ini saya punya tekad untuk ngedit dan posting :D.
Hai hai...akhirnya saya udah punya sepuluh shade pertama lipstik Purbasari ini! :D. Mau sih beli lima shade barunya biar lengkap lima belas, tapi di konter-konter belon ada neh... Eyke malas beli daring. Btw saya baru ngerti kalau daring itu singkatan dari dalam jaringan, yah online di-bahasa Indonesia-in gituh.
Kemarin saya udah bikin sedikit review soal beberapa lippie ini, sekarang saya mau ngelanjutin...
Karena kemarin saya udah bahas soal kemasan, saya nggak akan mengulangi di sini, tapi ada yang mau saya tambahin. Saya kan beli seluruh lipstik ini nggak di satu tempat, jadi saya dapat yang beda cetakan *kaya buku aja*. Perbedaannya tuh terdapat di tulisan keterangan shade di bawah lipstik dan tanggal kadaluwarsa. Untuk yang keterangan shade, ada yang dikasih kode EC di depannya aja juga yang tidak. Terus untuk tanggal kadaluwarsa, ada yang tertulis di badan kemasan lipstiknya ada juga yang enggak (ED-nya ada di kotak luarnya aja). Kayak gini nih...
Yakk kita lanjut ke bagian dalam lipstiknya. Ngomong-ngomong, lipstik ini rapuh sekali, beberapa ada yang sudah copot dari pertama saya buka tutupnya. Jadi berhati-hatilah bagi teman-teman yang akan memakai lipstik semacam ini, ngeluarin bullet-nya dikit aja jangan kepanjangan sebab rawan patah.
Sepuluh shade lipstik ini bernamakan nama-nama batu permata. Saya masih susah menghafal nama-namanya nih abis susyah. Saya enggak paham nama batu ini ada korelasinya sama warna si lipen enggak, tapi yang jelas : susah diingat! Saya tulisin yaa supaya teman-teman bisa menghafal kalau mau, hehehe :P.
- 81 Diamond
- 82 Mirah
- 83 Piruz
- 84 Ruby
- 85 Safir
- 86 Topaz
- 87 Jamrud
- 88 Amethyst
- 89 Jade
- 90 Crystal
Nah itulah nama-nama shade lipstiknya. Walau sukar diingat tapi unik dan nggak sama kayak lipstik merk lain yang biasanya nama shade-nya disesuaikan dengan warna lipstiknya. Dari seluruh shade ini, yang paling susah saya cari yang Safir, itu akhirnya ketemu setelah saya berjauh-jauh ke Gardena.
Tekstur lipstik ini beda-beda menurut saya. Ada yang creamy lembut banget dan langsung meluncur licin bin lancar waktu dioles, ada juga yang agak kering mbradul dan seret. Tapi kalau kuaslitas warnanya sih sama, semuanya pigmented! Terus nggak bolong-bolong juga warnanya karena bagusnya pigmentasi si warna - ini tergantung tekstur juga sih, kalau yang seret butuh tenaga ekstra supaya hasil olesannya rata. Begitu dioles lipstik ini ada yang langsung matte ada yang butuh waktu beberapa menit untuk nge-set jadi matte. Yang kering dan seret yang langsung matte begitu dioles, yang licin butuh waktu. Dari sekian jumlah warna, yang paling licin tuh shade 86 Topaz. Itu waktu dioles bahkan satin dulu, berkilau-kilau dan setelah nge-set jadi matte pun dia finishing-nya satin matte - masih menyisakan kilau gitu dikit.
Kesepuluh shade Purbasari Lipstick Color Matte ini didominasi oleh warna-warna bold. Ada dua warna yang lebih light - tapi nggak bisa saya sebut nude juga - yaitu 81 dan 90. Dua warna ini memang sekilas mirip sih, tapi kalau diperhatikan bener-bener jelas berbeda. Di saya, 81 warnanya ke arah coklat sementara 90 lebih peach. Nanti deskripsi warna lengkapnya saya tulis di bawah.
Karena seri Purbasari Lipstick Color Matte didominasi warna bold, kelihatannya agak kurang wearable yaa untuk sehari-hari. Tapi tidak untuk saya, hahaha. Bisa aja kok pakai warna bold untuk sehari-hari asal pede dan menyesuaikan lokasi juga. Kalau ke sekolah atau ngampus sih ya, baiknya pilih warna yang paling aman aja. Untuk kebanyakan orang yang paling aman tuh 81 sama 90 tadi.
Semua warna dari lipstik ini punya aroma yang sama. Maniiis dan menyenangkan. Seperti aroma kue bolu gitu, hahaha *lapar akik*. Aromanya vanili yang sweety :). Saya suka banget aromanya, tapi setelah dioles aromanya akan menghilang. Nggak masalah juga sih sebenarnya, toh daripada sepanjang hari nyium aroma kue bolu dan lapar terus :P.
Lipstik ini konon menurut sejumlah beauty blogger - dari yang professional sampai yang amatiran - merupakan lipstik matte yang tidak bikin bibir kering. Benarkah demikian? Memang iya sih, tidak sekering matte lip cream di bibir. Kalau di bibir saya, lipstik ini juga lebih ramah daripada Wardah Longlasting. Purbasari lebih lembap sesuai klaimnya, dan biarpun tetap mencetak garis-garis bibir tapi nggak sampai retak-retak gitu setelah dioles.
Purbasari Lipstick Color Matte isinya 4 gram. Dikit? Iya, dan sejujurnya cepat habis. Lipen saya yang sepuluh ini baru dipakai 2 kali - sama swatch berarti 3-4 kali - dan batang lipstiknya udah berkurang lumayan -_-. Ini kayaknya karena si lipstik kalau dioles tuh lapisannya tebaal jadi cepat berkurangnya. But, it's okay-lah. Toh nggak mahal ini - makanya saya mau beli sepuluh-sepuluhnya - jadi bisa beli lagi tanpa mengeluh pas udah habis.
Warna-warna dari Purbasari Lipstick Color Matte semuanya oxidize alias menggelap setelah dipakai. Jadi warna di bibir akan lebih gelap daripada warna pada bullet. Tapi kalau pas di-swatch di tangan kayaknya enggak oxidize yaa *beda kali ya reaksi lipen di kulit tangan sama bibir*. Karena oxidize inilah, warna-warna yang cenderung tua bakal makin gelap lagi. Sejujurnya agak mengganggu sih, tapi yasudahlah.
Bagaimana dengan daya tahan? Saya coba pakai shade 90 dari siang sampai sore untuk jalan-jalan dan masih nempel sempurna. Soalnya saya nggak makan minum sih *betah banget ya* dan nggak hobi njilatin bibir. Kalau dipakai minum, sih saat baru selesai dipakai pasti nempel di bibir gelas. Tapi kalau udah dipakai berjam-jam nggak nempel sama sekali. Oh iya, saya tuh tipe yang kemana-mana pakai masker, nah lipstik ini tuh tetap njeplak dikit di bagian dalam masker tapi nggak banyak kok dan intensitas warnanya nggak pudar.
Purbasari Lipstick Color Matte ini susah dibersihin. Yep! Swatch yang di tangan udah saya usek-usek sampai panas pake tisu basah tetep warnanya masih nge-stain. Ini berlaku juga untuk bibir, setelah lipstik dibersihkan tetap akan ada sisa warna. Saya malah suka sih kalau lipstik stain di bibir soalnya membantu bibir saya jadi lebih berwarna :). Stain-nya sesuai warna lipstiknya yaa. Kalau biar bersih sempurna gimana? *pakai make up remover aja masih nyisa, suer* Saya punya kebiasaan setiap sikat gigi pasti nyikat bibir juga. Saya bahkan punya satu sikat gigi khusus buat bibir. Itu efektif lho merontokkan sisa-sisa warna lipstik dan pastinya sel-sel kulit mati pada bibir. Cobain deh cara ala saya ini. Tapi sesudahnya selalu ingat ya oleskan lip balm untuk merawat dan melindungi bibir.
Update dikit, tadi saya pakai shade 89 dari pagi sampe sore buat ngampus. Itu udah dilewatin makan pagi sama siang plus minumnya cuma pudar dikit di bagian tengah bibir. Saya makannya hati-hati sih, soalnya menunya berminyak dan pedass... Kalau makannya bar-bar mungkin lebih banyak warna lipstiknya yang ilang. Saya udah bawa lipen ke kampus buat antisipasi siapa tahu perlu touch up, tapi nggak jadi dipakai, :D. Soalnya warna si lipstik tuh stain, jadi warna yang di bagian tengah bibir pudarnya masih menyisakan warna. Kalau saya ratain lagi dari bagian pinggir ke tengah, warnanya akan rata lagi meskipun nggak seintens tadi pagi:). Sayangnya sesudah sore lipstik ini terasa kering di bibir. Tapi keringnya masih dalam taraf bisa dimaafkan kok, nggak sampai bikin bibir ngelupas.
Pembahasan werno-werno soal si lipstik saya rasa cukup. Sekarang bagian termenariknya ; hasil pemakaian di bibir :D! Perlu diingat ya, karena warna bibir setiap manusia berbeda maka warna lipstik yang ditemplokin bisa saja hasilnya berbeda juga. Selain itu, warna kulit juga mempengaruhi - meskipun nggak mutlak sih. Oh iya, dulu tuh saya sangat percaya pada prinsip memilih warna lipstik sesuai undertone kulit yang mana undertone saya cool artinya nggak bakal cocok pakai warna-warna hangat. Tapi setelah nyobain sepuluh shade Purbasari Lipstick Color Matte ini rasa percaya saya terbantahkan. Soalnya ada warna ber-tone hangat dalam seri lipstik ini yang ternyata cocok juga di saya. Jadi saya menyimpulkan, nggak ada rumus baku warna lipstik yang cocok untuk masing-masing orang. Kalau ada yang tanya : warna apakah yang sesuai untuk saya? Cobalah sendiri. Dibutuhkan banyak try and fail untuk menemukan warna apa yang cocok di kamu, tapi justru di situlah letak menyenangkannya mencoba : menemukan :)!
Sebelum ke warna lipstik di bibir, saya tunjukin dulu warna alami bibir saya. Bibir saya tuh rada pucat - mungkin saya anemia tapi belum sempat cek Hb nih - dan pinggirnya lebih gelap. Oh iya bibir saya agak nggak simetris karena gigi pakai behel. Ngomong-ngomong nih, behel tuh membuat efek bibir saya lebih tebal tapi aslinya bibir saya itu kecil (bukan tipis) jadi saya suka pakai lipstik dilebihin sampai keluar garis bibir untuk menambah ukurannya. Cuma ini mesti hati-hati karena kalau asal saja bukannya terlihat seperti bibir Kylie Jenner malah terlihat jontor -_-.
81 Diamond
Saya nyebutnya warna coklat mocca ya :D, soalnya saya tidak kaya akan perbendaharaan istilah warna. Pokoknya ini mirip sama warna kopi moka pas diseduh. Warna ini natural dipakai di saya, nggak menor dan nggak mencolok. Warnanya terkesan sederhana dan simpel gitu. Nggak bikin fresh sih, tapi nggak memucatkan juga.
82 Mirah
Ini ungu fuschia gitu ya? Warna ini dibilang merah bukan, ungu nanggung *aih adek lelah memikirkan warnamu*. Sebagian orang mengatakan warna ini cocok untuk bikin vampy look, tapi saya sih nggak kepikiran mau dandan ala vampir pakai lipen ini. Lagian saya punya NYX SMLC yang Copenhagen, itu rasanya lebih cocok untuk vampy look deh karena warnanya lebih tua dari ini.
83 Piruz
Katanya, warna ini warna mauve. Asline aku rak dong mauve ki koyo opo? Ya pokoknya kayak gini lah. Mauve dengan bias abu-abu. Apakah karena abu-abu lantas bikin bibir kusam? Dikit sih, soalnya di saya warna abu-abunya menonjol bingitt. Cocok nggak warna ini di saya? Pokoknya cocok aja lah ya, soalnya saya suka warna ini. Kabarnya tren warna lipstik kekinian saat ini ya mauve ini. Asiik akuh kekinian :*. Btw, warna ini membuat saya tampak elegan *dih*.
84 Ruby
Ini warna merah warm tone. Herannya saya cocok pakai warna ini. Terpatahkanlah teori undertone skin for choose lipstick bagi saya. Merahnya terang, merah cabe. Membuat saya tampak agresif *rrr* dan segar. Biasanya warna merah tuh membuat orang tampak dewasa lho tapi yang ini tetap kelihatan muda dan cerah - seperti masa depan saya, amin. Sejauh ini, Ruby adalah warna favorit saya untuk merah.
85 Safir
Ini nih si lipstik paling susah dicari. Eh baru ingat saya pernah nitip pesan ke salah satu mbak BA Purbasari disimpenin warna ini kalo udah ada. Maaf mbaak akyu udah dapat... Waktu lihat bullet-nya saya pikir ini merah, eh ternyata pinky :). Cantik loh warnanya, pink-nya cenderung tua tapi tetap bright gitu. Membuat mood saya seketika gembira kalau lihat - dan pakai warna ini.
86 Topaz
Ini adalah warna coklat Kylie, maksud ane mirip warna lipen yang sering digunakan Kylie Jenner. Karena saya fans berat Kak Kylie maka saya juga nge-fans sama warna ini. Chocolate, i'm in love!! Sayang waktu dioles ke bibir jadi ada kesan agak merahnya nggak murni soklat, tapi nggak pa pa lah. Saya punya warna yang hampir mirip sama ini yaitu Wardah Longlasting 10, tapi si Wardah hint merahnya lebih kenceng. Kalau soal tekstur saya nggak bisa milih soalnya sama-sama bagus. Btw, Topaz ini satu-satunya dari sepuluh shade Purbasari Lipstick Color Matte yang hasilnya satin matte. Yang lain lebih kering gitu tanpa kilau. Topaz juga yang paling lancar dioles karena licinnya.
87 Jamrud
Ini adalah nama band yang lagunya saru-saru, eh bukan, ini warna lipen selanjutnya. Ungu juga tapi bukan fuschia kayak Mirah tadi. Yang ini totally ungu saya rasa *saya merasa pakai ubi di bibir karena ungunya*. Ini seret nih waktu dioles, sama yang shade apa lagi ya yang seret? Saya lupa, baru ingat ini doang.
88 Amethyst
Warnanya horanye. Beberapa orang ada yang pakai trus bilang warnanya merah bata. Err, saya nggak tahu warna asli bibir mereka apa, tapi kalau di bibir saya jadi oranye. Selama ini saya tuh merasa tidak cocok pakai oranye, jadi kusam gitu. Tapi yang ini enggak...syuka dehhh :*. Saya punya Wardah Longlasting 01 yang oranye juga tapi nggak sebagus ini hasil warnanya di bibir saya. Jadi, Amethyst ini akan jadi pilihan saya kalau mau pakai warna oranye di bibir.
89 Jade
Jade ini pinky smooth gitu warnanya. Pink muda yang kekinian. Saya tuh punya beberapa lipen pink, 2 yang matte. Dua warna pink matte saya yang lalu itu ketuaan warnanya, kalau dipakai ketebelan di kampung kayak saya norak gitu lho. Kalau Jade ini pas, nggak ketuaan nggak kemudaan. Ini wearable banget kalau buat saya ngampus *tapi di orang lain belum tentu*. Btw, saya selalu suka nama 'Jade'. Soalnya saya nge-fans sama Jaden Smith. Cowok hitam gelap :P tapi so sweet...:* - tau ya selera cowok saya, hahaha.
90 Crystal
Mungkin di beberapa orang, ini tidak jauh beda dengan Diamond. Kalau di saya bedaa, ini hasilnya peach. Ini warna yang paling soft di antara yang lain. Natural dipakai. Eh, saya tuh kalau mendengar kata 'peach' bawaannya inget buah dan berasa segerr gitu, hahaha.
Nah, sudah genap sepuluh shade saya coba! Okay my tired lips, saatnya dibersihkan :). Ngomong-ngomong, aslinya kemarin saya sudah foto-foto hampir semua shade Purbasari Lipstick Color Matte ini waktu dipakai di bibir. Terus saya berencana pakai foto-foto itu dan nyusulin satu yaitu shade 85 Safir. Tapi setelah saya pikir-pikir kok hasil fotonya beda-beda ya - karena nggak bersamaan waktu ngambil fotonya sih - jadi saya ulangin lagi deh hari ini. Pakai sepuluh lipstik berurutan itu capek loh gaes, dan bikin swatches itu tidaklah mudah. Maka hargailah kalau melihat posting-an pemakaian lipen macam ini, hahaha. Sekian dulu ya gaes, doain saya cepet punya shade barunya Purbasari Lipstick Color Matte :) biar saya bisa foto-foto dan share lagi :P. Byee...:*!
Wow lengkappp, makasih reviewnya. Jadi inget temptalia nih. Jarang2 ada blogger lokal yang mau susah payah bikin swatch lengkap gini hehe. Salut deh *thumbs up* :) Btw no 88 itu warna oranyenya ke arah coral ya?
BalasHapusMakasihh yaa sudah baca :). Aku tadinya cuma hobby koleksi lipstik eh dipikir" seru juga kalau dreview :P. Iya lebih ke arah coral, kalo di temen aku malah jadi ke merah bata bukan oranye.
Hapuska mau tanya ,apa bedanya yang ada ec sama yang tidak ? mohon bantuannya untuk di jawab . trimakasih review nya .
BalasHapusEngga ada bedanya sebenernya mba, cuma yang dikasih expired date itu yang produksi baru.
Hapuscantik2 ya kak warna nya,, jdi kena racun deh pengen beli 😁😁😁
BalasHapusHai! Beli dong terjangkau ini hehehe.
HapusBrapa harganya mbaa?
BalasHapusAku lupa, sekitar 26-28 ribuan kayaknya. Under 30 pokoknya.
Hapus