Sabtu, 12 Mei 2018

[Review] Maybelline V-Face Duo Stick Shade 02 Medium

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Waktu jaman Kim Kardashian lagi ngetop-ngetopnya, gaya makeup-nya juga jadi sorotan. Bukan sekedar terkenal malah, tapi juga diikuti dan jadi tren melanda. Saya termasuk yang kepingin jadinya makeup-an ala Kim - walau muka dan badan jelas beda jauh yaa -_-. Nah ciri khas makeup Kim adalah contouring, dan ini bener-bener mewabah ke seluruh dunia waktu itu. Pokoknya semua orang maunya kalo makeup ya harus shading dan highlighting sampai wajah jadi berdimensi. Trus mulai deh produk-produk contour menjamur. Diproduksi massal mulai dari merk impor sampai lokal, saya sempat beli juga waktu itu satu. Trus mulai belajar contouring deh. Tapi jaman itu saya bener-bener newbie dan awam, sehingga hasil contour-nya malah wagu. Jadi kayak muka tercoreng-moreng gitu nggak mirip sama sekali dengan pantulan dan sorotan cahaya alami ke kontur wajah. Tapi setelah beberapa tahun, saya udah lumayan bisa contouring dengan baik. Bahkan part dandan pas ini selalu menjadi hal yang menarik. Trus saya punya beberapa produk contouring sekarang, salah satunya yang belum lama ini dibeli, Maybelline V-Face Duo Stick!


Ini tuh produk contour dalam bentuk stick. Kemasannya berbentuk tabung dengan dua ujung, berwarna hitam dengan sedikit aksen garis ciri khas lini V-Face product dari seri makeup keluaran brand asal New York itu. Trus di tengah garis ada nama produk juga tertulis. Si tabung sebelumnya dilingkupi kotak pelindung. Kotaknya biasa aja sih, karton tipis warna hitam dengan ilustrasi isi produk tergambar pada salah satu sisinya. Trus ada juga berjenis-jenis keterangan yang ditulis di kotak. Lengkapnya nggak bisa saya tulisin ulang karena kotaknya udah saya buang, sobek soalnya.


Jadi sekarang bahas ke duo stick-nya aja yaa! Tabung hitam dua ujung tadi tiap-tiap sisinya punya tutup sendiri. Tutupnya bening di atas, supaya kita bisa melihat warna stick di dalamnya tanpa perlu membuka tutup terlebih dahulu tentu. Ini sengaja dibikin, soalnya kan isi dua stick-nya beda, satu gelap buat shading, satunya lagi warna terang untuk highlight. Kalau kedua tutupnya dibuka, kayak gitu tuh bentuk dan warnanya. Stick contour ini dicetak mirip lipstick, ujungnya meruncing. Nggak ada aroma yang tercium pas tutup dibuka, tapi kalo dipake saya kayak nyium aroma aneh sedikit mirip logam gitu tapi entah apa. Ini entah cuma saya aja yang ngalamin atau pengguna lain juga begitu?

Stick-nya agak creamy, terutama bagian shading. Kalo highlight-nya lebih keras dan kaku. Ini ada untung dan ruginya sih masing-masing. Stick shading yang creamy lebih mudah dioles dan warnanya langsung keluar, tapi lebih rawan patah - punya saya udah patah jadi sekarang kudu hati-hati banget makainya T_T - sementara bagian highlight lebih sukar dioleskan, kayak chalky gitu dan pigmentasi warnanya kurang. Mau lihat warnanya setelah di-swatch? Nih di bawah.

Milik saya ini shade 02 Medium, kalau di-swatch warnanya seperti di atas. Waktu di counter ada dua shade tersedia, saya dipilihin BA-nya shade yang ini entah dan saya nurut aja. Shading-nya berwarna coklat medium, mirip karamel atau gula jawa, dan hasilnya satin kayak lipstick non matte. Warna ini kurang gelap untuk bikin bayangan di kulit wajah saya, terlalu ringan dan nggak nampak setelah dibaur. Kalo pas dioles aja sih memang warnanya pekat, tapi masak iya saya pakai shading nggak diratakan. Solusinya saya kudu pakai shading banyak-banyak dan tebal, supaya pas dibaur masih tersisa unsur warnanya. Untungnya stick bagian shading ini mudah sekali digunakan, sekali oles glides-nya lancar dan warnanya langsung nempel di kulit, trus mudah dibaur gitu warnanya bisa menyebar rata dengan baik. Jadi hasil bayangan yang saya buat lebih terlihat natural. Trus karena stick ini tuh creamy, jadi hasil warnanya bagus nggak pecah-pecah atau bolong.

Warna highlight-nya putih shimmer dengan unsur silver dan sedikit bias kuning di dalamnya. Ini seret banget dipakai dan warnanya lebih susah keluar. Pas di-swatch di tangan aja itu saya butuh sedikit usaha biar hasilnya bisa keliatan jelas. Nggak tahu kok ini beda kualitas sama warna shading-nya padahal kan seproduk. Pokoknya ini tuh chalky kayak kapus tulis dioles, seret dan warnanya nggak seberapa tampak. Saya tuh inginnya punya warna highlight yang super kelihatan kalo dipakai, super bersinar-sinar kayak lampu sorot gitu tapi ini tuh sama sekali enggak. Justru samar banget, kalah pigmented sama warna shading. Ini tuh kalo dioles kulit wajah saya, warna putih shimmer-nya tipis banget hampir nggak kelihatan, Kalo saya tumpuk dengan oles berulang-ulang, hasilnya malah nemplok kayak dempul sukar dibaur. Kalo saya biarin aja nggak dibaur dikit tepi highlight-nya hasilnya jadi kaku dan keliatan aneh, tapi kalo dibaur pas pakenya tipis warnanya hilang, pas pakenya tebal warnanya nggak mau nyebar. Serba salah deh kakak.

Ini hasilnya kalau si Maybelline V-Face Duo Stick shade 02 Medium saya gunakan. Saya biasa pakai contour dengan teknik bikin angka 3 dari dahi mmapir ke pipi sampai dagu. Angka 3 nya bukan berbentuk sempurna gitu ya tapi garisnya ngikut bentuk angka aja. Di dahi pakainya di atas sisi luar alis sampai dekat pelipis, trus nyambung turun ke bawah tulang pipi pas di area yang atasnya nanti akan dikasih blush on, dan digaris lagi mengikuti rahang sampai ke dagu. Buat di dagu ini saya nggak sampai ujung ngasih shading-nya soalnya dagu saya udah lancip, kalau maksa ditambah bayangan takutnya nanti jadi berlebihan lancipnya. Jadi lebih banyak tuh ya di dahi sama bawah tulang pipi. Kebetulan bentuk wajah saya bulat, mau sekurus apapun badannya tetep aja muka bunder. Ketolong dikit sama bentuk dagu yang lancip, tapi saya tetap perlu bantuan shading untuk mengkamuflase bentuk rahang supaya muka saya seolah-olah bentuknya lebih oval.

Jadi bikin pola angka 3 di area-area yang saya sebutkan tadi, trus dibaur pakai blender sponge supaya gampang. Oh iya bikin juga garis di sisi dan bawah hidung untuk membuat tulangnya terlihat lebih menonjol. Trus di bawah bibir supaya kesannya bibir bawah saya lebih tebal. Selesai itu baru dibaur semua. Kalo contour product-nya dalam bentuk powder biasanya saya pakai brush tapi berhubung ini stick yang awalnya dari cream dipadatkan jadi lebih baik menggunakan sponge sebagai alat. Setelah warnanya terbaur merata dan wajah jadi memiliki bayangan ilusi, maka saya lanjut ke pakai highlight. Penggunaannya di atas atau samping bagian-bagian yang tadi sudah di-shading. Inti dari contouring adalah membuat bayangan di bagian yang ingin dibuat lebih berlekuk dan memberi titik jatuh cahaya di area yang mau dikesankan lebih tinggi. Jadi pakainya di tengah dahi, atas maupun bawah alis, tulang pipi pada sisi luar blush on, tulang hidung dan ujung tepat di tengah-tengah garis shading, juga bagian atas bibir dan dagu.

Bisa dilihat warna shading-nya lumayan berefek di bentuk wajah saya. Tapi highlight-nya kurang. Di foto terlihat lumayan karena saya fotonya pas di bawah sinar matahari jadi lebih kinclong, tapi aslinya kurang keliatan. So far saya suka warna shading-nya, walau stick-nya udah patah dan rontok dari kemasan - udah saya coba rekatkan ulang tapi copot lagi. Untuk highlight, saya lebih memilih mengambil warna dari produk lain, yang ini nggak recommended. Produk ini sering saya pakai sekarang terutama shading-nya. Makanya saat ini isinya nggak seimbang, stick shading tinggal sedikit, sementara warna highlight masih nyaris penuh. Okey begitu saja, sekian dulu review dari saya kali ini. Semoga membantu untuk yang lagi cari-cari produk contour yaa! Jumpa lagi di posting-an selanjutnya dan selamat berakhir pekan :).

Price: Rp. 169.000
Rate: 3/5
Pro's:
+ warna shading-nya pigmented dan mudah dibaur
Con's:
- highlight-nya chalky dan warnanya kurang keluar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar