Senin, 25 Februari 2019

[Review] Harry Potter - JK Rowling

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Ada yang nggak kenal Harry Potter? Kecuali kamu tidak mau tahu pasti kenal lah ya. Secara ini tuh tokoh fiksi fenomenal sejak bukunya rilis pertama kali, hingga lanjut berjilid-jilid dan akhirnya dibikin film yang sama fenomenalnya. Harry Potter adalah buku favorit saya sepanjang masa sampai saat ini. Saya pertama kali tahu Harry sejak SD, tapi waktu itu belum paham banget ini tuh buku apa sih sebenernya kenapa seheboh itu. Lalu baca buku benerannya pas SMP - SMA, sama nonton filmnya walau nggak pas rilis melainkan lewat DVD. Jaman dulu DVD masih keren banget itungannya untuk nonton film karena belum ada platform nonton online seperti sekarang. Saya sudah tamatin baca dan nonton Harry Potter bahkan berkali-kali tapi tetap saja suka dan tidak keberatan baca atau nonton ulang. Lalu mulai deh beli bukunya untuk dibaca sekaligus koleksi. Soalnya dulu tuh saya bacanya selalu pinjam dari perpustakaan karena tergolong buku mahal kalo beli sendiri, maklum budget anak sekolah waktu itu nggak banyak. Belinya bertahap nggak langsung semua, karena sekarang pun sebetulnya buku ini masih tergolong mahal. Sudah kekumpul semua, saya sekarang punya tujuh seri buku Harry Potter deh. Yeay lengkap!


Ketujuhnya udah saya baca ulang walau sebenernya udah jelas tahu jalan cerita maupun ending-nya. Nah hari ini mau saya review buku ini. Saya nggak akan menulis sinopsis karena saking terkenalnya buku ini pasti kalian udah ngerti isi ceritanya. Jadi saya akan membahas buku ini dari sudut pandang pribadi. Harry Potter udah dicetak berkali-kali sejak terbit pertama. Saya punya yang cetakan terbaru ber-cover kartun warna warni. Versi sekarang lebih menarik dan ceria deh desain sampulnya. Oh iya saya koleksinya yang terjemahan bahasa. Pingin juga ngumpulin versi aslinya, tapi lebih mahal huft. Doakan saja saya banyak rezeki ya dan bisa punya juga. Waktu beli buku ketujuh atau terakhir seri terjemahan ini, dapat bonus poster dan box bergambar Harry Potter juga. Nggak saya pakai apa-apa sih kedua benda tersebut, disimpan aja karena sayang. Hmm, sekarang mulai saja bahas bukunya satu persatu yuk!

Harry Potter dan Batu Bertuah


Buku pertama diawali dengan pengenalan tokoh. Di sini Harry muncul dibawa Hagrid dengan ditemani Profesor Dumbledore dan Profesor McGonagal untuk diserahkan secara tidak langsung kepada keluarga Dursley kerabatnya di dunia muggle walau sikap mereka kemudian diceritakan tidak memperlakukan Harry selayaknya. Lalu mulai deh dijelaskan dikit-dikit soal sihir di bukunya. Dari sini pembaca udah bisa tahu tema yang diangkat adalah dunia sihir. Trus ke perjalanan Harry menemukan identitasnya, perkenalan dia dengan Ron dan Hermione yang akan jadi sahabatnya juga tokoh-tokoh lain yang punya peranan di dalam cerita, Hogwarts dan segala hal di dunia sihir lainnya. Seru-seru dan membawa pembaca seolah ikut berbelanja keperluan sihir, belajar di sekolah sihir, makan makanan di dunia sihir, sampai main-main dengan mantra. Konflik muncul dengan alur wajar. Di sini masih lumayan sederhana gitu masalahnya belum begitu kompleks. Pada intinya, pembaca udah dibuat tahu bahwa Harry ini berlawanan dengan Voldemort dan pasti mereka berdua akan berhadapan. Kalo di buku pertama dalam wujud Profesor Quirrell. Diangkat ke layar lebar, permulaan film ini kurang lebih sama dengan bukunya. Adaptasi selanjutnya berjalan halus, nggak jauh beda antara buku sama film. Mungkin karena buku pertama belum terlalu tebal jadi masih mudah dipindahkan dalam scene. Pertama kali lihat Daniel, langsung menginterpretasikan sosok Harry. Pas banget pokoknya deh karakter Harry divisualkan tuh menurut saya cocok banget di diri Dan. Di film pertama Dan masih kecil imut-imut, kita akan lihat pertumbuhannya di film-film selanjutnya.

Harry Potter dan Kamar Rahasia


Buku kedua melanjutkan kelas Harry di tingkat berikutnya dengan konflik yang kurang lebih sama tapi dalam eksekusi yang berbeda. Makin kenal banyak tokoh dalam cerita ini dengan penggambaran karakternya masing-masing. Filmnya juga bagus, ini film favorit saya dari seluruh seri. Fantasinya seru banget dan di film ini juga banyak sisipan humornya terutama dengan kehadiran Profesor Lockhart. Terus cinta banget sama Dobby si peri rumah di film ini. Nangis pas Dobby is free di akhir cerita lepas dari keluarga Malfoy jahat. Oh iya animasi Aragog dan Basilisk juga keren. Masa mudanya Voldemort dikuak di seri kedua ini, dengan kemunculan Tom Riddle dari diary yang semula mempengaruhi Ginny. Antara serem sama seru sih adegannya, Harry berani banget di sini.

Harry Potter dan Tawanan Azkaban


Entah mengapa saya kurang suka Profesor Lupin dan Sirius di buku ini padahal keduanya disukai Harry. Lupin sih saya lumayan salut dengan cara mengajarnya, cuman nggak bisa suka tokohnya aja. Semua teman masa muda James ayah Harry saya nggak ada yang suka deh. Bukunya masih seru dan kaya akan plot cuma saya kurang suka ceritanya aja. Filmnya bagus, paling suka adegan Harry dan Hermione berbalik waktu menyelamatkan Buckbeak peliharaan Hagrid. Takut banget sama Dementor saya tuh, lebih takut ngelihatnya dibanding lihat Voldemort. Baca deskripsinya di buku aja ngeri apalagi lihat visualisasinya di film. Dari waktu mereka muncul di kereta sampai pas pertandingan Quidditch, saya nggak berani lihat langsung.


Harry Potter dan Piala Api


Mulai dari buku ini Harry sudah bukan anak kecil lagi, Dan sudah remaja sekarang. Dari seri keempat bukunya mulai tebal sekali tapi nggak akan bosan bacanya karena super seru isinya. JK Rowling tuh detail banget penceritaannya, alur yang panjang dan sarat, adegan demi adegan berkesinambungan wah pokoknya menarik. Di sini diceritakan peristiwa-peristiwa penting seperti piala dunia Quidditch, dan piala api yaitu pertandingan ketangkasan antar siswa sekolah sihir yang masing-masih diberi porsi perkenalan cukup. Pertandingannya seru-seru dan Harry jagoan walau dia paling muda dan seharusnya belum boleh ikut. Lalu setelah pertandingan usai dan Harry bersama Cedric menjadi juara dengan memegang piala yang ternyata portkey, Voldemort bangkit kembali di depan mereka secara magis. Menakutkan apalagi di filmnya. Adaptasi novel ke film banyak adegan yang diimprovisasi. Beberapa adegan dibuang, dipotong, atau dirubah. Tetep cinta Dobby di buku yang ketambahan Winky walau nggak muncul di filmnya.


Harry Potter dan Orde Phoenix


Lanjut buku kelima, di sini para penyihir pendukung Dumbledore mendirikan perkumpulan pelindung Harry atau kurang lebih begitulah yang dinamakan Orde Phoenix. Ada Alastor Moody salah satunya tapi saya nggak terlalu paham karakternya karena yang banyak dimunculkan adalah dia dalam versi palsu Mad Eye yang membantu juga menjerumuskan Harry saat menuju kebangkitan Voldemort di seri sebelumnya. Suka Profesor Slughorn yang membantu membuka tabir masa lalu Tom Riddle kepada Harry. Nggak suka Dolores Umbrigde, tapi wajar sih ya pasti banyak yang nggak suka dia baik di buku maupun di filmnya. Dari seri kelima ini konflik berkembang tidak hanya sekedar Harry versus Voldemort setiap ending melainkan lebih dari itu perjuangan Harry terus berlanjut untuk menghadapi Voldemort benar-benar dengan saling membunuh karena menurut ramalan satu tidak akan bertahan bila yang lain tetap hidup.


Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran


Tahukah kalian? Profesor Snape adalah pengajar cinta sejati dalam Harry Potter. Dia adalah pangeran berdarah campuran dengan ayah muggle dan ibu penyihir. Karakternya memang dibuat menyebalkan. Dingin, acuh, tak peduli tapi sesungguhnya dia punya hati yang begitu tegar. Harry sangat membenci Snape begitupun terlihat sebaliknya, apalagi setelah Snape membunuh Dumbledore dan nanti menggantikan posisinya sebagai kepala sekolha Hogwarts. Tapi kelak kita akan lihat alasan Snape di balik semua sikapnya. Saya suka tokoh Snape. Suka Draco juga, karakternya melekat kuat banget dalam diri Tom Felton  di film dengan rambut pirangnya. Dari seri pertama sampai sini Draco menjadi antagonis, tapi tidak mengurangi kesukaan saya padanya.


Harry Potter dan Relikui Kematian


Buku penutup, sekarang Harry dipindahkan dari Privet Drive dengan dibawa Hagrid naik motor terbang sama seperti saat dia diantar ke keluarga Dursley yang mengasuhnya dulu. Lalu Harry bersama Ron dan Hermione berkeliling menemukan dan menghancurkan horcrux untuk dapat membinasakan Voldemort. Horcrux adalah pecahan jiwa Voldemort yang dicabik untuk ditaruh ke dalam benda sihir untuk menjaganya senantiasa hidup. Menghancurkan horcrux-horcrux adalah cara melenyapkan Voldemort. Di buku ini, Harry baru tahu bahwa dia adalah horcrux juga karena sebagian jiwa Voldemort berpindah padanya saat bayi Harry diserang Voldemort namun kutukannya berbalik. Kenangan Snape yang hebat, baru terkuak di buku ini melalui pensieve. Mengharukan pokoknya bikin nangis. Snape bagaimanapun menyayangi Harry karena dia mencintai Lily, walau sangat membenci James. Saya juga nggak suka tokoh James sebetulnya. Dilibatkan juga Petunia bibi Harry yang walaupun tidak baik saat Harry diasuh keluarga Dursley namun toh tetap menerimanya setiap liburan sekolah sampai Harry dewasa. Film terakhir dipotong menjadi dua bagian, saya rasa supaya plot cerita tidak banyak dibuang dan alurnya tetap detil. Surprise, saya sangat suka akting pemeran Bellatrix Lestrange. Keren banget baik di buku maupun film pas adegan Vodemort memantra pembunuh Harry di hutan terlarang yang sebetulnya lalu Harry masih hidup. Voldemort cuma membunuh sebagian dirinya yang hidup dalam diri Harry dan membuat Harry punya banyak kemiripan dengan dirinya seperti bisa parseltongue sampai mampu saling membaca pikiran dengan koneksi di antara mereka. Keluarga Malfoy di ending dibuat masih menjadi bagian dari pendukung Harry dengan tetap hidup dan berada  di Hoghwarts setelah pertempuran. Draco bagaimanapun juga masih membela Harry, Narcissa juga melindungi Harry. Neville si gugupan yang ternyata anak pahlawan, jadi berani di seri terakhir dengan membunuh Nagini si ular horcrux Voldemort. Di seri terakhir banyak tokoh hilang, termasuk beberapa yang saya suka jadi sedih sekali. Ditutup dengan kehidupan Harry setelah dewasa mengantar anaknya yang dinamai perpaduan dua kepala sekolah hebat Hogwarts. Semua selesai, dunia sihir berjalan sebagaimana mestinya tanpa kelamnya kuasa Voldemort yang telah dikalahkan Harry setelah semua horcruxnya dilenyapkan.

Nah, sudah kelar semua dari satu sampai tujuh seri Harry Potter. Saya nggak nulis banyak-banyak karena lagi capek mikir otaknya, tapi semoga review ini tidak mengecewakan. Pokoknya menurut saya Harr Potter adalah salah satu karya fiksi fantasi terbaik sepanjang masa sampai sekarang belum ada yang bisa ngalahin termasuk Fantastic Beast karangan JK Rowling selanjutnya. Hebat banget betapa seri ini begitu imajinatif dan fenomenal, baik dalam bentuk buku maupun film. Oh iya ceritanya terasa universal dan tidak mengacu pada masa tertentu jadi bisa dinikmati kapan saja. Harry Potter memang dimulai di masa sekarang, buku pertama terbit tahun 1997 dan buku terakhir baru tahun 2008. Kalo film pasti ada jeda untuk proses adaptasi hingga shooting sampai rilis di pasaran, film pertama tahun 2001 dan terakhir 2011. Terasa tidak lekang oleh waktu alasannya adalah karena nggak ada gadget di buku maupun film yang nyata ditampilkan, dan fashion para tokohnya juga tidak merujuk tren tahun tertentu. Hingga hari ini buku maupun filmnya masih punya banyak penggemar lama maupun baru, termasuk saya. Jadi sudah dulu ya terimakasih semua yang sudah baca, salam Potterhead!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar