Rabu, 04 Oktober 2017

[Experience] Ke Pacitan

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Kayaknya saya agak kualat bilang bukan anak pantai. Soalnya kenyataannya belum lama ini saya main ke pantai lagi -_-. Cuma kali itu pantainya rada jauh. Tumben-tumbenan saya main ke beda provinsi, hahaha. Kemana? Pacitan. Ini kalau dipikir-pikir sebetulnya semacam harapan jadi kenyataan. Jadi akhir tahun lalu tuh saya pernah berharap diajak liburan ke Pacitan gitu, tapi ngga ada yang ngajakin :( *harapan yang aneh*. Nah kebetulan tahun ini temen sekerja saya ada yang rumahnya sana, jadi deh diajakin mudik sekalian piknik. Saya mau dong, dan jadilah saya berangkat ke Pacitan!

Tempat wisata terkenal di Pacitan cukup banyak, tapi rasanya pantai tetep yang paling sering dituju, apalagi oleh anak-anak touring. Cuma dua hari saya di sana, dan sempat menyambangi beberapa pantai yang namanya cukup terkenal. Hari pertama, saya ke Pantai Srau. Jangan tanya alamat lengkapnya di mana soalnya saya nggak paham gan.


Pantai Srau ini pasirnya putih tapi nggak alus selayaknya pantai-pantai di Gunungkidul. Ini lebih kasar dan butirannya besar-besar. Enaknya sih nggak mudah nyelip ke lipatan pakaian kalau ndilalah duduk atau gelesotan di pasir, tapi ngga enaknya adalah jadi nggak nyaman di kaki kalau jalan tanpa sendal. Pasir di sini juga tipikalnya kering, jadi nggak mudah nempel-nempel. Pas saya ke sana tuh hari sudah sore dan di weekdays, jadi pantai lagi sepi pengunjung. Nggak tahu kalau pagi dan weekend gimana, mungkin lebih rame.


Pantainya nggak terlalu luas, nyambung sama pantai lain yang udah beda namanya lagi - tapi saya lupa namanya apa. Ombak lautnya nggak terlalu gede, lebih kecil dibanding tipe ombak laut selatan, yang deket rumah saya itu. Kelihatannya lebih aman buat nyemplung tapi tetep ada peringatan ngga boleh berenang di laut, jadi baiknya nggak usah ya. Saya nggak main air kali ini karena nggak bawa baju ganti. Cukup duduk main pasir aja, makan jajanan yang dibeli dari pedagang sekitar area situ, sama menikmati udara pantai yang segar jauh dari polusi.

Nggak terlalu lama saya pulang kok, dan esok paginya ganti mengunjungi pantai lain. Sekalian sambil pulang ke Solo sih tapi karena di jalan ngelewatin pantai yang keliatan bagus banget dari jauh saya jadi minta mampir. Lupa kali ini nama pantainya apa, tapi begitu masuk saya langsung tau, ini bukan tempat wisata tapi lokasi perikanan gitu. Soalnya ada buanyak banged perahu nelayan pada berlabuh, sebagian berlayar ke tengah laut, dan di tepi banyak transaksi jual beli ikan dan hasil laut lain dari nelayan ke pedagang.

Laut di sini dibatesin semacam bendungan atau pagar dari kayu yang bagian atasnya bisa sekalian dijadikan jembatan juga sampai ke tepi. Nah di tepinya banyak bangunan milik pemerintah setempat - mungkin milik dinas kelautan dan perikanan gitu kali ya jadi nggak terlihat ada hamparan pasir luas kayak pantai yang dikhususkan untuk tempat wisata. Tapi pemandangan di sini nggak kalah cantik kok dibandingkan pantai lain. Saya suka aja liat kumpulan perahu-perahu nelayan tersebut. Dari jauh lebih cantik lagi, kayak miniatur :D.


Habis dari situ, saya pingin ke ini Pantai Soge! Lumayan jauh jaraknya dan berlawanan arah dari jalan pulang ke Solo, tapi karena saya ngebet banget mau ke sana jadi temen saya nganterin juga ;P. Sampai Pantai Soge udah agak siang dan panas, tapi saya tetep seneng. Pantai ini lokasinya pas di pinggir jalan raya yang juga jalan utama jadi biasanya orang yang touring pada suka mampir ke sini.

Lautnya cantik ya kalo diliat dari kejauhan? Dari deket juga bagus kok. Di pinggir-pinggir pantai banyak terdapat pondok kayu untuk neduh pengunjung misalnya mau santai sambil nggak kepanasan. Cuma agak sayang, pantai ini kurang bersih :(. Beberapa kali saya jalan tuh kesandung sampah, terutama botol-botol bekas minuman. Hmm, kalo mengunjungi pantai ini jadilah lebih peduli sama lingkungan yaa, jadi kalau habis minum jangan dibuang sembarangan. Buanglah di tempat sampah yang seharusnya, kalau nggak nemu, ya bawa pulang dulu kan bisa, toh nggak berat juga.

Btw, pas ke Pacitan kemarin saya less makeup banget lho. Main ke pantai memang lebih enak tanpa makeup berlebih sih. Itu aja nggak pake foundi atau BB Cream, bedakan tipis doang sama lip balm, skip ngalis juga. Nggak ngurangin esensi liburan kok, dan malah terasa lebih ringan di wajah jadi aura liburannya lebih terasa. Itu saja deh cerita saya ke pantai kali ini. Kurang panjang ya? Hahaha, soalnya lagi ngantuk banget tapi tetep pingin nulis, jadi kurang banyak yang bisa saya ceritain. Penasaran sama pantai-pantai di Pacitan? Datengin gih, dan tulis cerita yang lebih baik dari saya, ya :)!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar