[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Jangan salah sangka mengira pos ini berisi curhatan galau saya yang mau melepas gebetan. Itu judul didramatisir aja biar banyak yang tertarik baca. Aslinya saya mau cerita soal pengalaman melepas satu merk skin care. Belum lama sih, baru dua mingguan lebih ini :'D. Tapi dulu sebelum ini, saya juga berkali-kali pernah melepas beberapa merk skin care tertentu.
Jadi gini, udah sekitar dua bulanan lebih saya pakai krim LBC. Tadinya malah di-combine sama Larissa. Pas Larissa abis, saya pakai LBC doang. Nggak ada masalah sih, justru kulit saya rasa tambah bagus. Halus, cerah, pori-pori mengecil, dan komedo berkurang. Yang poin pori-pori mengecil baru saya sadari sekarang setelah lepas, karena sekarang pori-pori saya gedean lagi.
Tadinya saya nggak berpikir akan lepasin krim LBC begitu saja lho. Pas krimnya menjelang mau abis malah saya terpikir untuk repurchase. Tapi baca-baca blog kakak-kakak tetangga yang pernah pakai produk yang sama dan betapa lega dia setelah lepas, saya jadi kepingin lepas juga. Apalagi setelah baca banyak blog lain yang intinya tuh berisi perjuangan si blogger melepas krim yang sama dengan saya karena menurut mereka - dan saya juga - krim tersebut berbahaya untuk kesehatan diri dalam jangka waktu panjang, saya semakin yakin untuk lepas krim. Takutnya saya keburu ketergantungan. ini mumpung baru satu kali pembelian mending lepas aja sekarang. Pas sebelum lepas itu, kondisi kulit saya masih bagus. Saya pikir, beralih ke skin care lain aja ah yang merk drug store yang lebih aman buat maintenance. Jadilah saya beralih ke Wardah. Terhitung sejak saya beli di tanggal 10 Oktober 2016, mulai tanggal 11-nya kayaknya saya pakai Wardah. *rada lupa sih, kalau nggak tanggal 10 itu ya 11
Saya emang langsung ganti skin care - ganti day dan night cream. Harusnya ada sesi penetralan dulu, bisa dengan enggak pakai apa-apa selama beberapa hari atau pakai produk skin care yang berfungsi menetralkan - Wardah juga ada. Cuma saya males kalau pakai penetralan dulu. Saya pikir toh ini bukan ganti ke skin care dari resep dokter. Pas saya masih pakai Larissa dan digabung LBC aja itu langsung dan baik-baik saja - seingat saya emang ada pengelupasan sih, dikit doang tapi dan ngelupasnya bukan karena nambah skin care lain, tapi karena efek krim LBC - sebelumnya udah dikasih tahu dokternya bahwa bakal ada pengelupasan kalau pakai krim LBC. Jadilah saya langsung pakai Wardah seri lightening. Saya sudah pernah pakai produk ini sebelumnya dan aman. Lima hari pertama pakai Wardah, wajah baik-baik aja. Kondisinya enggak berubah dari sebelumnya pas masih pakai LBC. Di hari keenam, bencana dimulai. Mulai timbul bruntusan di muka saya T_T. Awalnya di dagu, terus pipi, dahi, dekat alis, dan hidung. Bruntusannya itu gatel dan kemerahan. Lalu diikuti jerawat kecil-kecil berisi cairan. Tadinya saya pikir itu terjadi karena saya malas cuci seprei jadi kuman numpuk di seprei dan nempel ke muka pas saya tidur. Tapi selama ini saya nggak pernah ngalamin breakout karena seprei tuh. Jadi kesimpulannya : ini breakout skin care!
Bruntusan dan jeriwi kecilnya bisa jadi karena saya lepas LBC, bisa juga karena saya mulai pakai Wardah. Intinya kulit lagi beradaptasi dengan rutinitas barunya. Pas saya pernah pakai Wardah White Secret sama Fair & Lovely saya juga ngalamin jerawat kecil-kecil - ini juga saya masih ragu sekarang produk mana yang nimbulin jerawat tersebut (bahkan mungkin skin care sebelumnya). Trus itu ilangnya kapan dan gimana saya lupa :'D.
Bruntusan berlangsung dua hari. Selama dua hari itu, tiap malam sebelum tidur saya pakai lotion jerawat di area bruntusan dan jerawat. Di pagi hari ketiga, bruntusannya mereda - tapi jerawatnya belum. Sayangnya bruntusan yang mereda menimbulkan bekas. Muka saya jadi banyak bekas kemerahan. Tapi untungnya nggak muncul bruntusan baru.
Pada hari ketiga pas bekas kemerahan bertebaran, sorenya saya pakai masker kentang yang biasa, cuma dengan tambahan acne lotion sekitar 1,5 ml pada ramuan adonan maskernya. Hasilnya pasta masker jadi perih kalau dipakai di muka - apalagi di sekitar mata. Masker ini saya pakai sekali pas itu, pas hari Selasa tanggal 18 Oktober kayaknya. Terus karena habis itu Kamis-Minggu saya kuliah, jadi masker baru saya pakai lagi dua hari kemarin berturut-turut. Terhitung dari 18 Oktober itu saya masih rutin pakai acne lotion sebelum tidur. Syukurlah noda kemerahan berangsur mereda dan nggak gatal lagi. Tapi apesnya, bekas kemerahan tadi jadi menggelap dan muka saya banyak noda gelap -_-. Ini sampai sekarang saya masih berusaha memudarkan nodanya.
Ada lagi, entah sejak hari apa, tapi dari Senin pagi tanggal 24 kemarin saya sadarnya komedo saya bermunculan lagi. Di area hidung dan pipi. Dahi dan dagu juga tapi nggak banyak. Padahal pas saya rutin pakai LBC, itu komedo udah berkurang banget - nyaris menghilang dan nggak muncul lagi malah. Eh ini saya lupa berkurangnya pas pakai LBC atau sejak pakai Larissa juga - tapi kayaknya LBC deh soalnya pas saya beli krim, dokternya bilang ini krim buat komedonya *kalau nggak salah ingat*
Baca juga : REVIEW : LBC Day & Night Cream
Sejak timbul komedo, kayaknya muka saya tambah kusam juga. Saya enggak tahu sebabnya sih, tapi mungkin karena terlalu berminyak. Jadi gini, komedo kan asalnya juga dari minyak yang tersumbat. Entah sejak lepas LBC atau pakai Wardah minyak di kulit saya nambah sehingga menimbulkan komedo dan kekusaman. Itu masih hipotesis sihh.
Hari ini, saya masih perang melawan noda gelap, komedo plus jerawat kecil, dan kekusaman. Sepanjang saya pakai Wardah Lightening Series dulu seingat saya komedo tetap ada, jadi jelas saya nggak bisa mengandalkan produk ini untuk menangkis komedo bandel. Mungkin saya kudu facial rutin untuk mengurangi komedo. Untuk facial saya masih percaya Larissa sih dibanding salon atau klinik sejenis. Kalau buat facial aman deh saya rasa, kalau untuk pakai krim Larissa lagi kayaknya enggak. Walaupun pas saya lepas Larissa dan pakai LBC doang kulit enggak break out tapi saya udah males pakai krim racikan klinik semacam itu.
Kalau untuk kekusaman, saya belum kepikiran gimana mengatasinya. Nanti dipikir sambil jalan aja. Soalnya saya udah pakai day dan night cream lightening plus serum pencerah juga nih, tunggu hasilnya dulu aja kayaknya.
Saya rasa, kulit saya pernah dalam kondisi terbaiknya (dari luar) pas pakai skin care Theraskin. Trus saya pas pakai Larissa lumayan bagus juga. Pas pakai LBC bagus. Duluu banget sebelum pakai ketiganya saya pernah pakai skin care Mouza - ini merk klinik juga - hasilnya lumayan bagus juga. Soalnya dulu saya punya satu jerawat batu buandel yang sudah bertahun-tahun nggak hilang dan akhirnya hilang setelah facial plus pakai skin care dari Mouza. Kalau dipikir-pikir, segala kondisi yang terbagus itu pas pakai skin care racikan. Pas saya pakai merk drug store malah biasa aja. Tapi bukankah segala sesuatu yang berlebihan bagusnya dan mendadak pula itu patut dicurigai? Semua skin care racikan yang saya pakai itu rata-rata baru sekali beli, pemakaian kurang/sekitar tiga bulan. Tapi peningkatan hasilnya signifikan. Apa nggak bahaya tuh untuk jangka panjang? Kasihan ginjal saya deh kalau numpuk bahan kimia berbahaya terus dalam waktu lama dan terus-menerus. Okelah saya mantap untuk tidak pakai skin care racikan lagi. Demi kesehatan diri sendiri - dan karena saya wanita maka butuh persiapan kesehatan buat punya anak juga. Hampir semua skin care racikan tidak diperbolehkan untuk bumil dan busui kan? Berarti nggak aman. Kalau skin care drug store biasanya nggak ada peringatan nggak boleh buat bumil. Kemungkinan aman deh - meskipun untuk kepastiannya kamu harus tanya ke dokter SPOG.
Foto di atas tuh yang kiri pas masih pakai Theraskin, saya lupa bulan berapa. Cek aja nanti ya di pos saya yang lampau. Yang kanan tanggal 12 Oktober kemarin, baru sehari lepas LBC dan kulit masih tidak berontak.
Yang ini foto tadi pagi :'D. Abaikan muka sok seksinya. Di foto itu saya pakai foundi lho padahal, tapi noda bekas bruntusan masih kelihatan. Beberapa bagian juga tampak nggak halus, itu karena tangan saya yang usil mencetin komedo dan jerawat kecil-kecil *ini tidak patut dicontoh*. Bekas ekstraksi paksa itulah yang bikin muka nggak halus T_T. Kalau pori-pori besar kurang jelas kelihatan ya? Tapi di area hidung dan pipi - daerah utama timbulnya komedo - tuh pori-pori saya kelihatan jelas gedenya, mungkin karena keseringan diekstraksi. Kalo di dahi dan dagu nggak terlalu kelihatan porinya. Komedo meskipun timbul juga di situ tapi nggak separah di hidung dan pipi, yang di area sini jarang saya ekstraksi.
Intinya kondisi kulit saya saat ini :
- Ada noda gelap
- Kurang halus
- Banyak komedo dan jerawat kecil
- Pori-pori besar
- Kusam
Saya nggak tahu berapa lama kondisi ini akan berlangsung :(. Kayaknya saya harus banyak bersabar deh. Saya belum ada rencana mau facial dalam waktu dekat atau menambah rangkaian skin care baru lagi. Untuk sementara, saya hanya akan rajin bersihin muka, rajin maskeran, dan rajin pakai acne lotion untuk menjaga kondisi kulit supaya enggak tambah memburuk lagi dan sebagai antisipasi timbul bruntusan lagi. Terus, saya masih tetap - dan akan - rutin pakai day dan night cream-nya Wardah. Plus serum juga sebagai upaya ngilangin noda dan mencerahkan kulit. Skin tone saya enggak tambah gelap setelah lepas LBC, cuma kusamnya itu lho. Jadi sata tetap butuh produk pencerah agar kulit tidak menjadi gelap atau semakin kusam. Mudah-mudahan kondisi ini lekas berlalu ya ^_^. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar