[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Saya agak sulit membedakan warna. Maksudnya bukan buta warna parsial, tapi kekurangan deksripsi kata untuk mengungkapkan penamaan warna yang saya lihat. Misalnya nih, warna orange sama tangerine. Lalu burgundy sama maroon - meskipun ini agak beda sih. Pokoknya berbagai jenis warna sekunder yang berasal dari warna primer yang mirip-mirip. Hijau yang agak tua sama yang tua misalnya, bisa punya nama yang berbeda. Akan sulit membedakan nama warnanya kalau nggak ada pembanding. Nah, bingung kan Saya rasa banyak juga teman-teman blogger lain yang begitu. Maka kadang ada satu warna lipstik misalnya, yang deskripsi warnanya bisa beda antar satu orang dengan orang lain.
Tadinya saya mau review lipstik nih. Tapi berhubung udah pernah punya review lipstik varian sejenis walau beda warna, maka saya batalin aja niat pertama. Saya ganti ke review lip balm. Ini review khusus lip balm pertama saya ;). Sebelum mulai, yuk kita bahas dulu lip balm itu apa!
![]() |
Sorry, watermark-nya masih yang lama |
Lip balm adalah jenis pelembap bibir. Biasanya berbentuk lapisan yang diulaskan pada bibir untuk memberi kelembapan dan bisa juga diberi tambahan nutrisi untuk merawat bibir. Dulu saya nggak bisa bedain lip balm sama lip gloss loh, saya pikir sama aja, buat 'ngebasahin' biibr biar nggak garing aja. ternyata beda toh. Lip balm lebih ke lip care sementara lip gloss menurut saya lebih ke make up. Saya sendiri udah cukup lama pakai lip balm. Dua jenis lip balm yang pernah saya pakai adalah berbentuk beneran balm dan satunya lagi stick. Ada banyak jenis lip balm sih selain dua yang saya sebutin tadi. Tapi kali ini yang akan saya bahas adalah lip balm yang diwadahin jar, yang bentuknya balm beneran.
This is Wardah Lip Balm in Strawberry variant!
Kemasannya unyu abis dan bernuansa lebih cute dibanding kemasan-kemasan produk lain Wardah yang terkesan dewasa dan elegan. Pas baru dibeli, lip balm ini ditaruh dalam box-nya yang mini dengan bagian depan bolong setengah lingkaran sehingga kita bisa ngeraba jar-nya dari luar. Tadinya saya pikir bagian yang bolong ini dikasih plastik, ternyata enggak. Padahal bakal lebih bersih kalo dipakein plastik, jadi nggak kena debu dari luar selama didistribusikan.
Box-nya berwarna kombinasi putih dan soft pink. Bagian depan box bertuliskan Wardah di ujung atas dengan gambar strawberry yang merupakan variannya di bawahnya. Pada gambar yang melengkapi setengah lingkaran yang bolong tadi, terdapat tulisan lip balm dan tulisan strawberry pada garis pink di tengah lingkaran. Pada sisi kiri bawah terdapat keterangan bahwa lip balm ini dapat memproteksi dan merawat bibir dengan kandungan Vitamin E serta UV Protection - tapi entah SPF berapa. Dulu saya nggak merhatiin keterangan ini jadi nggak tahu kalau lip balm Wardah punya UV protector, sekarang akhirnya saya tahu :)!
Wardah Lip Balm bernetto 6,5 gram se-jar penuhnya - saya tahu kalo penuh karena ini bukan pembelian pertama - dan dihargai Rp. 19.400. Kemasannya terlihat ringan tapi super awet dipakai lho, bisa buat berbulan-bulan lamanya. Sisi kanan box diberi logo halal dari MUI. Setahu saya Wardah ini merupakan pelopor kosmetik halal di Indonesia.
Bagian samping dan belakang box berisi tulisan deskripsi lengkap, ingredients, nomor kode batch dan expired date. Baca sendiri lengkapnya kalau mau ya. Saya ulasin dikit aja, Wardah Lip Balm saya ini ED-nya tahun 2020 nanti *ebuset lama ya, ini baru taun berapa*. Deskripsinya menyebutkan bahwa Wardah Lip Balm Strawberry merupakan pelembap bibir dengan Strawberry fragrance diformulasikan untuk membantu menjaga kelembapan bibir karena mengandung Jojoba Oil, Olive Oil, dan Squalane. Dilengkapi juga dengan bahan anti UV yang melindungi bibir dari paparan sinar matahari dan Vitamin E yang berfungsi sebagai anti oksidan. Bibir akan terasa lebih lembut, lembap, dan berkilau.
Di sisi samping satunya, terdapat barcode produk. Barcode ini sangat berguna dalam dunia perdagangan produk. Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang bisa dibaca mesin. Barcode mengumpulkan data dari lebar garis spasi paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear (1 Dimensi) (Link). Barcode ini kalau sering saya lihat selalu dipakai sama kasir untuk mengetahui data harga produk yang harus dibayar konsumen. Contoh barcode yang lebih kekinian misalnya di messenger smartphone. Pasti pada tau kan kalau mau invite suatu kontak bisa dengan scan kode batang alias barcode-nya?
Box-nya berbahan karton, bisa dibuka di kedua ujungnya. Saya buka dari atas nih, dan taraa...keluarlah satu jar bundar lip balm ber-case putih dengan tutup bening di tengahnya. Warna lip balm-nya terlihat dari luar, merah menggoda. Wardah Lip Balm punya tiga varian sebenernya, yaitu strawberry yang saya review ini, lalu ada vanilla dan orange. Vanilla udah pernah saya pakai, warnanya kuning kayak mentega. Yang orange belum nyoba. Kalau strawberry, ini udah pembelian kedua saya.
Saat saya balik jar lip balm-nya, di bagian bawah terdapat cekungan yang ditempelin sticker putih. Tulisannya baca aja sendiri gih ya, intinya hampir sama kayak yang dicantumkan di box-nya dan udah saya tulis di atas.
Lanjut ke jar Wardah Lip Balm. Jar-nya bundar dengan tutup ulir. Mudah dibuka kok, nggak terlali keras atau kenceng banget nutupnya. Saran saya, nanti pas nutup jar ini jangan kenceng-kenceng juga, standar aja yang penting tutup nggak ngebuka sendiri. Soalnya kalau terlalau kenceng muternya dan jadi rapet banget malah rawan ngeretakin case luar pada tutupnya. Pengalaman saya sih gitu, tutup jar Wardah Lip Balm terdahulu retak dan akhirnya pecah sehingga nggak bisa dipakai nutup sebelum lip balm-nya habis. Sayang kan? Kayaknya Wardah emang punya masalah sama kekuatan dan fleksibilitas tutup produknya yang berbentuk jar deh. Bedak tabur Wardah saya juga ngalamin masalah yang sama pada tutup soalnya. Kalo menurut saya sih, mungkin karena bahan plastiknya terlalu ringkih, kurang tebal dan kuat. Yaa, mudah-mudahan sih Wardah memperbaiki persoalan itu di produksinya mendatang.
Wardah Lip Balm Strawberry ini berwarna merah dengan aroma segar strawberry. Manis keciumnya. Teksturnya balm, mirip-mirip balsem otot gitu cuma tanpa rasa hot. Pas masih baru agak sulit dicolek. Saya biasa ngambilnya dengan jari diulaskan ke atas balm, lumayan balm-nya terangkat sedikit, bisa diulaskan pada bibir. Kalau sudah berkurang isinya, lip balm-nya makin mudah dicolek. Teksturnya jadi lebih lunak gitu. Biasanya yang berkurang duluan sih bagian tengahnya, jadi kalau mau abis seolah bolong di tengah. Kalau lip balm yang tersisa tinggal dikit di sisi-sisi luar gitu, agak susah ngambilnya. Saya yang tipe penghabis produk hingga tandas biasanya maksa ngambil balm pake kuku :'D. Cara pakai yang mengandalkan jari tangan ini sebenarnya kurang higienis buat kesehatan bibir maupun untuk produk. Apalagi kalau jarinya kotor. Makanya, sebelum pakai lip balm, pastikan sudah cuci tangan hingga ke jari-jari.
Walau terkesan kurang higienis, tapi saya lebih suka lip balm dalam jar gini daripada yang stick langsung oles ke bibir. Soalnya yang stick biasanya licin pas dipakai dan ini justru bikin si lip balm sukar meresap alias cuma nangkring di permukaan bibir doang. Bikin lipstick susah dioles juga jadinya. Dan lagi, lip balm stick beresiko patah. Lip balm stick juga cenderung lebih cepat habis karena kita sukar memperkirakan ketebalan olesan sekali swatch. Kalau pakai jari kan lebih bisa dirasain butuhnya seberapa. Soal kehigienisan, balik lagi ke pribadi masing-masing. Toh, kalau pakai lip balm stick yang langsung dioles ke bibir saat bibirnya nggak bersih ya bakal nggak higienis juga kan.
Wardah Lip Balm nyaris nggak berwarna setelah dioles, cuma semburat tipis sheer pink gitu. Ini buat yang Strawberry. Yang Vanilla dulu saya lupa, kayaknya bening aja deh. Nggak ada rasanya, varian itu cuma menunjukkan aroma menurut saya, itupun nggak tajam. Saya selalu pakai ini sehabis sikat gigi, sebelum pakai lipstik, dan kadang setelah pemakaian matte lipstick atau sebelum touch up.
Saya lebih suka lip balm tanpa warna sebenarnya, kalau Wardah ini ya masih bisa saya sukai sih secara warnanya tipis aja. Soalnya kalau lip balm berwarna, apalagi pakainya dengan colekan, takutnya malah mbeleber keluar garis bibir. Eh, tapi katanya tren lipenan tahun ini adalah yang warnanya dibikin berantakan keluar garis bibir loh.
Saya sudah lama pakai Wardah Lip Balm. Sejauh ini sih saya suka. Bibir selalu lembap dan lembut seusai pakai ini. Lembapnya tuh nggak pakai rasa licin atau tebel gitu jadi nyaman. Dan ini ngebantu saat mau pakai lipstik, lipstik nggak susah diolesin di atas lip balm pada bibir dan warnanya nggak keganggu.
Bibir saya sekarang udah jarang kena masalah. Kalau dulu jaman sebelum saya kenal lip balm, masalah utama bibir saya adalah kekeringan. Ditambah saya suka jilat-jilat bibir, dan tangan saya usil ngelopekin kulit bibir yang ngelupas, jadi malah berdarah-darah deh bibir saya T_T. Untunglah itu nggak berlangsung lama. Setelah tahu bahwa air liur bisa ngeringin bibir, saya jadi anti jilatin bibir sendiri, jadilah bibir nggak terlalu kering lagi. Apalagi setelah rajin pakai lip balm, masalah itu sudah jauh berkurang. Pernah sih kering dan ngelupas, tapi nggak sampai separah jaman dulu. Sekarang, bibir saya jauh lebih sehat, lembap, dan lembut semenjak rajin pakai Wardah Lip Balm. Pakai lipstik matte pun jadi lebih nyaman karena bibir sudah ternutrisi duluan.
Wardah Lip Balm Strawberry ini tahan berapa lama di bibir? Kalau dipakai doang tanpa tambahan lipstik sih, dia masih tahan sampai kita makan - kalau minum aman. Kalau pakai lipstik, apalagi yang matte, kayaknya setelah lipstik sudah membuat bibir terasa garing, lha itu lip balm-nya udah nggak bertahan. Tinggal olesin aja lagi di atas lipstik. Atau bagusnya sih, hapus dulu lipstiknya, baru pakai lip balm dan lipstik ulang.
Wardah Lip Balm, se-jar-nya bisa awet berbulan-bulan dengan pemakaian setiap hari beberapa kali. Menurut saya ini bahkan lebih hemat dibanding lip balm yang bentuknya stick. Apakah kelak saya akan repurchase lagi? Mungkin, dengan varian berbeda, dan kalau nggak tergoda lip balm lain ;).
Notes :
+ bikin bibir lembap dan lembut tanpa rasa licin
+ awet dipakai
+ tersedia beberapa varian
- tutup jar-nya agak rapuh
- mungkin kurang higienis karena harus colak colek
Katanya bisa mencerahkan bibir? Iya gak sih kak
BalasHapusKalau menurutku ini lebih ke melembapkan :).
HapusAku pakek ini baru 3 hari, tapi kenapa ya bibirku kok terasa kering ?
BalasHapusWah kok bisa ya? Padahal ini harusnya melembapkan loh :S
HapusAku pakek yang vanila udah hampir 2 bln, kok perasaan bukan buat lembut malah bibir jadi keras kenceng gitu.kalo lembab sih iya. Terus bibir aku kok agak ngitam ya kak?
BalasHapusWah iyakah? Aku ngga tau mungkin efek di tiap orang berbeda. Kamu selama pakai lip balm itu minumnya cukup ngga? Soalnya siapa tahu keras kencengnya bibir karena dehidrasi. Kalo bibir jd hitam aku ngga ngerti, tapi coba kamu atasin pake lip scrub. Trus lip balmnya ganti aja kalo dirasa ngga cocok :).
Hapusaku udh lama make ini, dan gatau udh berapa bulan. kayaknya malah berbulan bulan:D dan sampe skrg belom habis. bener bener awet dipake nya.
BalasHapusdan hasilnya jg membuahkan, bibir jadi lembab dan keliatan pink gitu
Iya awet banget ini padahal kemasannya kecil ya. Aku udah ngabisin tiga jar hehehe dan daya lembapnya memang cukup oke.
HapusThanks for info https://bit.ly/2ygdG1J
BalasHapusaku pakai yg orange sama vanilla. yg vanilla 2 minggu warna bibir jadi putih seperti org sakit... klo yg orange biasa aja, lembab aja.. mungkin tergantung bibir orang yg beda2 jenis kulitnya ya...
BalasHapusIya hehehe, sama mungkin kamu lebih cocok kandungan yang varian orange.
Hapusawet mbak productnya aku makai gak habis-habis
BalasHapusIya memang, hehehe.
HapusCara membedakan lip balm wardah yang asli sama yang palsu gimana kak? Punya ku terksturnya keras banget lip balmnya, susah nempel dijarinya, apa emang bener teksturnya keras?
BalasHapusSelama belinya di counter resmi Wardah aku rasa pasti asli produknya. Emang keras kok teksturnya, biar gampang keambil pakai jari diputer-puter sampai terasa cukup yang nempel.
BalasHapus