Rabu, 14 Juni 2017

Review: Emina Water Based Nail Polish - Blue River & Yellow Truck

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Hayoo tebak, apa itu? Bukan barang asing sih, cuma dua buah kutex. Yap, saya emang suka banget memoles kuku. Malah - pada zamannya - saya hampir setiap satu minggu sekali rutin mengganti warna-warna kuku dengan beragam pilihan warna kutex murahan. Itu jaman SMA duluu. Abis jaman itu, saya tetep masih demen pakai kutex. Yang jadi favorit saya dari waktu itu sampai belakangan ini adalah salah satu merk nail enamel murah tapi kualitasnya cukup bagus, dan pernah saya review juga kalo ngga salah dulu. Sayangnya, si nail enamel cenderung susah dibersihkan kalau tanpa bantuan bahan kimia. Makanya lama-lama saya males pakai. Lalu suatu hari belum lama ini, saya nggak sengaja nemu kutex keluaran lumayan baru, yang seru banget ternyata dipakainya. Emina Water Based Nail Polish!

Saya cuma beli dua warna yang tersedia saat itu di counter-nya. Biru dan kuning. Dinamainnya Blue River dan Yellow Truck. Saya beli karena pertimbangan kekanakan belaka; sebab dua warna itu mewakili tokoh animasi minion - yang saya sukai karena gemez dan karena sutradara filmnya anak dari salah satu pengarang Indonesia favorit saya. *Tebak sendiri cobak ;).* Harganya lumayan untuk dua botol kecil kutex, Rp. 25.075. Ini bisa dapet 5 butir kutex murahan yang dijual di warung deket rumah sayaa - tapi saya udah ogah beli karena takut mendadak opname karena keracunan kutex.


Botolnya kecil mungil abiz, luchu dan imut berbentuk tabung mini dari bahan kaca bening sehingga isi dalamnya terlihat mata dengan jelas, dan bertutup plastik putih yang diberi motif garis turquoise. Bagian atas tutup digambarin logo love rumit khas Emina, dan di badan botolnya dikasih tulisan yang berkaitan soal informasi tentang produk ini. *Entah kok saya merasa bertele-tele nulisnya, efek kebanyakan baca buku sastra.* Tulisannya dikit dan simpel aja, tercetak dengan tinta hitam di atas latar belakang transparan. Isinya tentang nama produk yang tulisannya juga saya temukan di kertas bulat label yang diikat ke mulut botol kutex dan terjepit tutupnya sehingga tak bisa lepas. Ngomong-ngomong, nama produk ini juga ditempel di bawah botol. Hmm sepertinya tulisannya ada di mana-mana *niat banget sih yang nulis :S*.

Di label kertas tebal tersebut, ditulis nama produk yang jadi judul pos ini. Terus ada keterangan warnanya. Btw, Emina punya beberapa warna nail polish yang saya nggak apal nama-nama semuanya, tapi luchu-luchu semua. Kedua nail polish yang saya punya ini juga namanya unik. Yang biru dikasih sebutan Blue River, walaupun menurut saya jarang banget ada sungai yang warnanya biru. Trus yang kuning nggak dinamain banana tapi malah Yellow Truck. Ini agak masuk akal mengingat kebanyakan truk yang melintas di jalan-jalan rusak di Indonesia warnanya kuning dari kepala sampai bak belakangnya - yang kadang bisa dijongkengin itu. Oh iya, balik ke badan botol lagi, di sisi bawah ada keterangan batch nomor dan expired date-nya. Bagus nih, jadi konsumen bisa lebih paham akan jaminan kualitas produk ini. Nggak cuma skin care aja girls yang butuh tanggal kedaluwarsa untuk diketahui, semua yang ditempelin ke tubuh termasuk barang dekoratif macam ini juga perlu.


Tutupnya ulir, pas pertama dibeli agak seret diputer dan suRprise! Mulut botolnya bersih :). Enggak ada ceceran kutex yang nangkring di tepi - maklum, karena ini masih baru. *Tapi pas di foto ini udah belepotan karena habis saya pakai.* Isinya sendiri cuma 5 ml, lumayan menuhin botolnya yang kecil. Kuas buat nail polish ini menancap di sisi dalam tutupnya, Kuasnya ya berbentuk selayaknya kuas kutex pada umumnya, batangan kecil dengan surai bulu halus di ujungnya yang dipotong rapi merata supaya simetris untuk mengecat kuku. Saya suka kuasnya, enggak kepanjangan, enggak kependekan banget. Enggak jelas warna asli kuasnya apa, karena ketutup biru dan kuningnya nail polish - tapi kayaknya item dan tangkainya putih..

Ini adalah water based nail polish, jadi jelas bahan dasarnya air. Yang lebih keren lagi, dia bisa di-peel off kayak masker! Jadi saya tak perlu repot membeli nail polish remover atau menggunakan Aceton berbahaya untuk membersihkan kuku dari kutex saat sudah bosan. Ingredients-nya maap nggak saya tulisin, kayaknya ada di kertas label tapi udah keburu saya buang. Tapi Insya Allah aman kok, Emina kan bukan merk abal-abal - apalagi dia juga sodaraan sama Wardah yang halal. Saya langsung loncat ke performance-nya aja ya!

Dimulai dari Blue River. Warnanya biru muda - mirip warna laut atau langit saat cerah. Teksturnya liquid, agak kental sampai bisa netes secara nggak sengaja kalau terlalu banyak nge-pick up-nya pakai kuas. Eh, kemarin saya sempat nyenggol botol kutex ini sampai jatuh - untung isinya nggak tumpah walau cair. Mudah dioles dan diratakan, saking mudahnya kalau terlalu bersemangat dan tanpa perhitungan malah jadi beleber keluar kuku. Nggak ada sensasi dingin kayak kalau saya pakai kutex biasanya, mungkin karena ini water based formula. Aer biasa mah kagak dingin kayak alkohol. Warnanya pigmented, sekali oles langsung dapet warna biru sesuai yang keliatan di botol, jadi nggak sheer gitu. Cepet kering usai dioles. Saya suka nih nail polish yang cepet kering gini, jadi saya nggak perlu lama niup-niup kuku dan susah beraktivitas beberapa saat karena khawatir cat kuku terkelupas atau ngecap sidik jari akibat disentuh pas masih agak basah. Pas kering, hasilnya agak glossy, mirip gel gitu.

Yang Yellow Truck enggak kalah oke pigmentasi warnanya. Kuningnya terang, seterang hati saat tanggal muda saat diliat dari luar botolnya.  Tekstur dan lain-lain sama aja kayak yang biru, jadi nggak saya ulas ulang. Saya sengaja pakainya agak anomali gini, biru di jari manis. Ini biar seimbang sama tangan sebelahnya, dan biar agak nyeni kombinasinya. Ngomong-ngomong, warna nail polish di kuku saya ini kurang rapi karena beleber di pinggirnya, tapi bisa dirapin dengan dikelupas pas udah kering kok. Jadi nail polish yang nempel di kulit ditarik aja - gampang kok dan ngak sakit, lalu sisain yang di kuku dengan rapi jali.

Dua warna ini masuk di warna kulit saya. Birunya bikin tangan keliatan bersih dan kuningnya bikin kulit terlihat cerah. Eh, abaikan kuku dan jari kaki saya di foto ya, itu ngasal aja pakainya, nggak lewat proses pedicure dulu jadi kurang syantik. Saya pakai dua nail enamel ini cuma bertahan sehari. Bukan karena bosen, tapi karena memang warnanya nggak awet sama sekali. Gampang banget ngelupas bahkan tanpa sengaja, misalnya pas saya garuk-garuk kepala atau membuka ikatan plastik bungkus takjil. Mulanya cuma ujung kuku aja yang warnanya terkelupas, lama-lama makin turun dan saya sebel jadi saya keletekin semua aja. Dikelupas mudah banget, kayak narik sticker aja, dan habis itu bersih tak bersisa.

Yang di kuku kaki saya biarin sementara, tapi akhirnya terkelupas sendiri setelah saya pakai kaus kaki dan malah si nail polish nempel nggak mau lepas pada kain kaus kaki. Pas saya copot kaus kainya, si nail polish ngikut. Yaudahlah warna kuku saya jadi bolong-bolong dan finally saya peel off semua warna nail polish-nya. Saya baru pakai kedua nail polish ini sekali, jadi nggak tau apakah kalau dipakai lama bakal bikin kuning di kuku kayak kutex lama yang pernah saya pakai berbulan-bulan. Tapi kayaknya enggak deh, soalnya ini nggak nempel  kuat di kuku, gampang ngelupas. So far saya sik gemes-gemes sebel sama Emina Water Based Nail Polish ini. Gemesnya karena suka warna nail polish-nya yang luchu dan dipakai juga dibersihin gampang. Tapi sebelnya karena nggak awet sama sekali. Jadi menurut saya produk ini pas dipakai kalau mau gawl aja, nge-mall bentar misalnya dan butuh pamer kuku, maka pakailah ini. Atau sedang ingin kutex-an tapi takut wudhunya nggak sah, maka gunakan ini - habis pakai kalau udah mendekati waktu sholat segera kelupas, gitu aja terus.

Saya masih suka sih sama Emina Water Based Nail Polish walau agak sebel dikarenakan ketidakawetannya itu. Tapi, saya masih penasaran sama warna-warna lainnya! Mungkin nanti kalau ndilalah khilaf nemu, saya beli deh :). Kalo sekarang, cukup punya dua dulu. Oh iya, sebagai tips penutup, saya punya ide untuk ngebikin warna nail polish ini lebih awet nempel; after oles layerin pakai top coat yang nggak peel off. Siip khan? Okeh, semoga review ini bermanfaat :).

Rate: 4/5. Repurchase? Maybe, another shade.

Notes:
+ kemasannya luchu
+ warnanya pigmented
+ mudah dipakai dan dibersihkan
- nggak awet karena gampang ngelupas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar