[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Belakangan, saya males ngalis. Soalnya alis saya udah lama nggak dirapihin. Hasilnya jadi rambut alis numbuh kesana kemari dan berantakan. Saya bisa rapiin sendiri sih, tapi sekedarnya aja, nggak bisa mbentuk lengkung alis yang paripurna gitu. Apalagi alis saya kiri kanan nggak simetris. Jadi kalau dandan, saya lebih suka pakai maskara di alis aja. Lumayan mempertebal walau bentuknya nggak rapi, toh malah keliatan alami. Nah, karena jarang ngalis, pensil alis saya jadi awet. Nggak kepikiran juga untuk nambah koleksi pensil alis. Tapi biarpun begitu, pas jalan-jalan dan liat pensil alis, entah kenapo tangan saya bergerak ngambil. Iseng nyobain, akhirnya berakhir dengan bawa si pensil alis sebagai belanjaan pulang. Ya emang sih niatnya pas pergi mau belanja, tapi sebenernya nggak semua direncanain mau saya beli T_T'. *Pelajaran moral no 1: jangan iseng coba-coba tester make up kalo nggak rencana beli.* Btw, sejak kehadiran pensil alis baru ini, saya jadi demen ngalis lagi. Mungkin itu bisa disebut sisi positif dari sebuah kejadian.
Yang saya beli tuh bukan pensil alis konvensional, tapi yang matic alias nggak perlu diraut. Emina Double Agent Eyebrow! Ada dua shade, hitam sama coklat. Saya pilih yang hitam biar ngga keliatan fake banget - secara wajah pribumi gitu lho kurang cocok dialisin coklat. Harganya lumayan, untuk sebenda pensil alis doang saya kudu ngeluarin duit sebanyak 68 ribu rupiah. Kemasannya sih pertama diliat oke, soalnya pake box pula. Biasanya saya kalau beli pensil alis ya batangan doang tanpa wadah apa-apa, palingan segel plastik. Nah, di salah satu sisi box ada keterangan warna si pensil alis. Yang saya beli ini black. Desain ilustrasinya unik juga, kayak lagi main detektif-detektifan. Box-nya berkesan dingin, engga ceria kayak ciri khas Emina biasanya. Warna dasarnya putih keabu-abuan dipadu hitam dan warna beige pada ilustrasi.
Ingredients-nya lupa enggak saya fotoin, maaf yaa. Di sisi box yang ini cuma ada keterangan produksi dan embel-embel lainnya. Selanjutnya, saya bahas isi dalamnya. Emina Double Agent Eyebrow ini merupakan matic eyebrow liner yang bentuknya lebih mirip pulpen ketimbang pensil. Warna kemasannya hitam glossy, dan ada tulisan pink di badannya. Enggak terlalu panjang, dan ukuran batangnya juga nggak terlalu kecil atau terlalu besar. Mirip-mirip ukuran pulpen standar deh.
Ada dua sisi tutup, salah satu ujung bentuknya lancip sementara ujung lainnya tumpul. Nanti abis ini saya buka.tutupnya untuk memperlihatkan isi dalamnya. Tutupnya bisa dibuka dengan mudah, tinggal tarik aja ke sisi berlawanan sama pensilnya. Kalau nutup ya sebaliknya. Tutupnya rapet kok, dan ngga mudah terbuka sendiri tanpa disengaja.
Tuuh, kayak gitu isi dalemnya. Yang tutupnya lancip berisi pensil alis, dan yang tumpul isinya spoolie. Warna bagian dalam kemasan ini tetap didominasi hitam, termasuk spoolie-nya juga berbulu hitam. Menurut saya sih, keseluruhan bentuk pensil alis ini bagus. Materialnya juga kokoh, alias nggak akan gampang poklek walau dijatuhkan atau dibanting-banting ala petasan.
Saya bahas dari pensilnya dulu yaa. Ini rectangular lho, jadi engga perlu diraut. Kalau kurang panjang ujungnya tinggal diputat. Kalau diputer semua segitu panjangnya, kira-kira 2,5 cm. Lumayan kuat dan enggak gampang patah. Biarpun begitu jangan ambil resiko ngalis dengan posisi mata pensil dikeluarin semua. Pas masih baru ujungnya kuliatan dikit, dan bentuk pensil alis ini agak segitiga tapi tumpul. Ya pokoknya bukan bulet bukan tajem kayak pensil mau dipakai ujian. Bentuk segitiga tumpul tadi justru membantu saya ngebentuk alis dengan lebih natural. Baidewai, belakangan saya baru tahu bentuk seperti ini istilahnya triangle.
Warnanya walau disebutkan hitam, tapi nggak murni item kereng. Ini malah keabu-abuan. Saya lebih suka warna begini sih memang daripada hitam sepekat pensil 2B, yang begini lebih natural pas dipakai ngalis. Di-swatch agak seret, engga langsung gampang menggaris gitu. Kalau makenya dengan ujung mata pensil yang dimiringkan garisnya jadi kumayan gede, tapi kalau diluruskan lebih kecil.
Sekarang, saya bahas spoolie-nya. Jujur, alasan pertama saya tertarik sama produk ini adalah karena spoolie-nya keliatan bagus, Sebelumnya saya udah punya pensil alis lain yang ada spoolie-nya tapi belakangan kurang suka karena bentuknya mirip sikat gigi. Kalau Emina ini spoolie-nya berbentuk bulu memutar, sekilas mirip aplikator maskara. Pas nyobain pakai, bulunya lembut dan cukup nyaman dipakai membaur warna pensil.
Enggak usah bikin tutorial ngalis ya? Langsung aja ke hasilnya. Kayak gitu tuh, hitamnya keabu-abuan dan terlihat natural karena nge-blend sama warna asli rambut alis saya. Nggak terlalu ngasih kesan kalau alis saya dilukis soalnya saya makainya tipis. Btw bentuk alis saya memang lagi kurang bagus jadi ngalisnya juga kurang proporsional bentuknya. Soal daya tahan, saya memang belum ngecek pastinya berapa jam. Tapi saya kalau make up-an dan dibawa pergi biasanya antara 4-6 jam dan itu masih stay warna di alis. Enggak smudgeproof sih, kalau dilap pakai tisu bisa transfer. Dibersihin gampang, kalaupun nggak pakai make up remover, dengan susu pembersih aja produk ini bisa bersih tuntas. So far sih saya lumayan suka sama produk ini. Awet juga loh, saya udah pakai beberapa kali tapi belum berkurang banyak isinya. Kalau nanti abis saya nggak pingin beli lagi, mahal soalnya, hihihi.
Update 21 Juni 2017: saya pakai buat ngalis lagi dan kali ini hasilnya lebih baik karena lebih berbentuk dan saya makainya lebih tebel sedikit :). Masih terlihat cukup natural kan warnanya?
Rate: 3,5/5. Repurchase? No.
Notes:
+ desain produknya bagus
+ spoolie-nya nyaman dipakai
+ warnanya natural
- lumayan mahal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar