Rabu, 21 Juni 2017

Review: Viva Perfect Shape Pencil Matic Eye Liner - Black

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]


Saya gemar pakai eyeliner, tapi belakangan males pakai eyeliner yang ada di rumah. Soalnya yang liquid udah mau abis dan yang gel mengeras sehingga susah diaplikasiin dan malah berantakan hasilnya. Jadi saya kepikiran beli eyeliner pensil. Dulu udah punya niat beli, tapi belum nemu yang pas. Nah bulan ini kebetulan saya ketemu eyeliner pensil dari Viva yang nggak terlalu mahal. Beli deh! Yang saya tahu, produk ini punya tiga warna; hitam, putih, dan biru. Saya tentu saja pilih yang hitam saja. Harganya Rp. 30.960, kategori terjangkau.


Pas dibeli kemasannya begini, kayak bungkus sikat gigi. Jadi ada kertas alas trus di atasnya ditaruh deh eyeliner ini dengan berbalut plastik cetak. Sebenernya jadi makan tempat sih, alangkah lebih simpelnya kalo langsung eyeliner-nya doang dikasih segel atau dikotakin. Warna kemasan berdasar kuning pucat, dan keterangan soal produk ini bisa dibaca di sisi depan belakang, termasuk cara pakainya. Klaimnya dia waterproof, smudgeproof, dan longlasting. Isinya cuma 0,35 gram - tentu saja ini berat isinya, enteng ya?

Eyeliner-nya sendiri berbentul pensil hitam yang beraksen kuning emas. Di batang pensil ini disematkan beberapa keterangan, termasuk expired date yang ditempel - bukan di-print di pensil. Ukuran pensilnya enggak terlalu besar, diameternya bahkan mungil. Praktis dibawa-bawa. Untuk kemasan, no problem, keliatan lumayan kokoh kok walau kalau diangkat ringan sekali. Sekarang, mari kita buka tutupnya dan melongok isi dalamnya.

Isi pensil rectangular ya, jadi di ujung mata pensil ada isi yang bisa diputar agar memanjang. Kalau diputar sampe mentok, isinya segitu. Sayang banget nih, isinya gampang patah. Saya udah pakai eyeliner ini beberapa kali dan ngeluarin isinya juga paling panjang 5 milimeter tapi langsung patah, ngeselin kan? Jadi sekarang kalau pakai saya keluarin isinya dikiit banget, pokoknya asal bisa ngegaris.

Warna hitamnya seperti itu, agak mirip spidol ya? Lumayan pekat, walau nggak seintens liquid eyeliner. Tekstur isi pensilnya lunak - makanya rawan patah - tapi nyaman dipakai menggaris dan nggak terasa menyakiti di kelopak mata. Pas masih baru sih, ujung pensilnya tajam jadi garis yang dihasilkan kecil, tapi sekarang karena udah sering dipakai jadi tumpul dan akibatnya ya garis yang dihasilkan lebih gede. Ini agak menyusahkan saat butuh garis tipis untuk ujung mata. Makanya pensil eyeliner ini lebih pas untuk bikin look eyeliner yang basic aja, ngikutin garis mata. Finishing-nya matte, mirip banget sama goresan spidol. Begitu dipakai langsung kering, enggak perlu nunggu nge-set.

Hasilnya seperti itu pas saya pakai. Eyeliner bentuk pensil konon paling mudah digunakan oleh pemula, dan paling nyaman bagi semua orang. Saya bisa lebih mengontrol garis karena nggak keburu mencair atau mbeleber seperti kalau pakai liquid eyeliner. Dengan pensil eyeliner ini juga lebih mudah menghasilkan garis yang simetris antara mata kanan dan kiri. Soal ketahanan, seharian dipakai juga masih nempel. Enggak smudge kayak klaimnya, tapi misalnya kena air dan digosok bisa luntur. Mudah dibersihkan, dan enggak ninggalin sisa kehitaman di bawah mata. So far sih saya okay pakai pensil eyeliner ini, tapi engga ada rencana beli lagi. Masih tertarik sama eyeliner bentuk pensil, tapi saya mau yang kayak spidol ujungnya jadi tajam terus. Eh tapi itu namanya bukan eyeliner pensil ding, itu pen eyeliner.

Rate: 3,5/5. Repurchase? No.

Notes:
+ harga terjangkau
+ mudah dipakai
- gampang patah dan ujungnya lama-lama tumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar