[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Beberapa waktu lalu, saya main ke Watsons. Memang agak tidak lazim sih main kok ke toko obat. Tapi ya memang saya agak tidak lazim orangnya. Saya biasanya beli produk-produk skincare atau makeup ke counter-nya langsung di dalam mall, tapi ternyata di drugstore semacam Watsons produk sejenis ada juga. Saya jadi tergoda beli makeup tapi lalu ingat tujuan awal tahun ini yang kudu irit, jadi batal deh. Meskipun demikian entah dapat ilham darimana saya tidak keluar dengan tangan hampa. Mendadak saja saya dapat ide beli Bio Oil yang udah sering digembar-gemborkan khasiatnya oleh sejumlah beauty blogger. Tersedia dua ukuran, saya ambil yang kecil aja dengan isi 60 ml sebotolnya. Bio Oil ini saya tahu udah lama, tapi dulu akses belinya susah banget karena belum wajar tersedia di swalayan atau minimarket kecil. Oh ya, pas pertama liat iklannya dulu saya sempet mikir 'minyak apose ini iklannya gaje syekali' karena memang iklannya ngga jelas :'D. Ada yang pernah liat juga? Yang menampilkan beberapa wanita menceritakan mereka pakai produk ini di bagian kulit mana-mana tapi ngga secara gamblang nunjukin masalah ataupun produknya. Waktu itu saya ngerasa ini palingan produk kurang terkenal dan ngga akan laris, tapi ternyata sekarang buanyak banget penggemar Bio Oil yang memberi review positif akan produknya. Ups ya saya salah :).
Waktu beli ini ada kotaknya, warna putih dengan tulisan orange. Nah kotaknya tuh unik, cara bukanya mirip ngebuka kotak kemasan susu bubuk, jadi udah dikasih alur pembukanya gitu di atas. Sekarang kotaknya udah saya buang karena saya ini tipenya males nyimpenin kotak. Padahal sebenernya seru kali ya kalo nyimpenin produk di dalam kotaknya, berasa baru terus setiap kali pakai, hahaha. Isi dalam kotaknya adalah sebotol kecil Bio Oil. Kenapa namanya Bio Oil? Saya ngga tahu sih. Botolnya bermaterial plastik bening dengan tutup putih. Kemasan ini kokoh kok, nggak akan pecah kalo dijatohin. Di sekeliling botol dipenuhi berbagai tulisan mengenai keterangan produk ini yang ditulis dalam tinta putih. Sisi depannya dihiasi logo kayak tetesan air bergaris sebagai ciri khas Bio Oil.
Ukuran botolnya nggak gede-gede amat, tapi kalo kamu pingin yang big size ada juga kok. Size kecil yang saya beli ini keliatannya travel friendly ya karena pas dipegang dan nggak mudah pecah. Tapi buat disimpen juga oke kok karena nggak makan banyak tempat. Tulisan di botolnya mengatakan jikalau Bio Oil ini adalah minyak spesialis perawatan kulit. Klaimnya dapat membantu menyamarkan bekas luka, stretch marks dan warna kulit tidak merata, juga cocok untuk penuaan kulit dan kulit kering. Mengandung bahan unggul PurCellin Oil yang mengurangi kekentalan formulasi dan membuatnya mudah diserap. PurCellin Oil ini kayaknya bahan temuan Bio Oil sendiri ya, karena ada simbol TM (Trade Mark) di belakang merk dagang yang merupakan namanya. Baidewai ya, Bio Oil ini adalah produk asal Afrika Selatan dan diimpor ke Indonesia melalui ibukota kita Jakarta.
Bio Oil dapat diaplikasikan ke berbagai area kulit tubuh. Kalau di kemasan ditulis, oleskan dua kali sehari selama minimal tiga bulan untuk mendapatkan hasil yang memadai. Untuk yang mau mencegah stretch marks saat kehamilan, gunakan Bio Oil sejak awal trimester kedua. Hasil untuk setiap individu bervariasi. Cocok untuk kulit sensitif dan non comedogenic, jadi selain di tubuh produk ini juga bisa diaplikasikan pada wajah. Hanya untuk penggunaan luar, dan jangan digunakan pada kulit yang luka. Jika terjadi iritasi pada kulit, hentikan pemakaian. Hindari kontak dengan mata karena ini minyak ya bukan obat tetes mata. Kalau terlanjur kena mata, segera bilas dengan air bersih. Simpan produknya di tempat yang jauh dari paparan sinar matahari.
Di bawah botol, ada kode produksi dan expired date yang masih super lama, 2022 kelak atau empat tahun dari sekarang. Diliat dari bawah gini, nampak bagian botol yang bening dengan isi orange segar. *Ngeliatnya saya kok jadi ngebayangin jus tomat -_-. Tutupnya ulir dan rapat dengan leher botol sedikit memanjang dan punya lubang kecil di ujung jadi nggak akan mudah tumpah sembarangan. Mulut botol ini kecil banget dan ngeluarin produknya agak susah, mesti rada ditepuk bagian bawahnya atau diguncang supaya Bio Oil di dalam mau menetes.
Pas dibuka botolnya, tercium aroma seperti minyak angin tapi lebih soft. Kayak minyak tawon gituh kalo kamu pernah nyium. Saya bisa miripin begini karena waktu kecil pernah diantub tawon pas lagi di kamar mandi. Kepala saya benjol berhari-hari itu dan cumleng sehingga diolesin minyak tawon yang aromanya menyengat dan bikin hangat biar cepet sembuh. Bio Oil ini teksturnya nggak terlalu kental, cenderung cair malah dan keliatan nggak berwarna waktu dituang ke tangan. Padahal dari botol keliatan orange ya? Pas dioleskan nggak terasa lengket dan lumayan cepat meresap.
Karena klaimnya yang mampu menyamarkan scar, saya pakai ini di wajah dan beberapa area bekas luka di tubuh. Yayaya, berharap scar bekas acne di wajah saya lebih berkurang. Kalo di tubuh, wuah saya punya banyak bekas luka sampai saya pikir apakah saya ini dulunya bekas petarung apa gimana. Bekas luka jatuh waktu lari, naik sepeda, naik motor, sampai bekas herpes - ini sial bet sumpah, terpampang semua di kulit saya dan bikin keliatan nggak mulus -_-. Kezel deh. Andai waktu bisa diulang tak kan saya datangi marabahaya yang menyebabkan saya sering jatuh dan menambah bekas luka. Di wajah, produk ini saya gunakan sehabis cuci muka setelah toner. Pakainya cukup dikit aja, satu tetes dituang ke telapak tangan, lalu digosokkan dengan dua tangan dan tepuk-tepuk ke seluruh wajah. Saya pakai dengan cara gini biar oil-nya nggak numpuk ketebelan sebab sesudahnya saya masih pakai pelembap. Trus juga cara pakai dengan ditepuk-tepuk tuh bikin produk lebih mudah terserap ketimbang dioleskan kalau di wajah.
Pada tubuh saya pakai produk ini sehabis mandi pas kulit masih dalam keadaan super lembap. Saya mandinya pakai sabun batang yang menurut beberapa pendapat bikin kulit kering, tapi sebenernya nggak tuh, tergantung varian sabunnya aja. Nah pokoknya saya pakai ini habis mandi tapi nggak ke seluruh tubuh, sayang soalnya cuma punya sebotol kecil. Jadi saya aplikasikan ke bagian-bagian kulit yang membutuhkan aja. Area yang membutuhkan itu maksudnya yang ada bekas lukanya, atau ada selulit juga stretch marks. Kalau di tubuh saya pakainya agak banyak karena area kulitnya lebih luas dan kulit tubuh juga lebih tebal ketimbang kulit wajah. Ini saya menggunakannya dengan dioles dan dipijat karena kalau ditepuk-tepuk capek nepuknya.
Setelah diaplikasikan bikin kulit terasa lebih lembap. Di wajah pakainya jangan kebanyakan ya supaya nggak bikin kulit oily. Kalau di tubuh enak banget dipakai, lembapnya berasa kulit bener-bener ternutrisi. Setelah penggunaan Bio Oil ditumpuk dengan body lotion juga nggak masalah. Baru pakai beberapa hari, hahaha. Jadi belum bisa lihat progress kerja produknya. Tapi saya akan rutin pakai ini kok, semoga betah ya!
Where to buy? Watsons
Price: Rp. 96.000
Rate: 4,5/5
Notes:
+ formulanya cepat meresap dan tidak lengket
+ melembapkan
- aroma untuk beberapa orang mungkin kurang menyenangkan
+ formulanya cepat meresap dan tidak lengket
+ melembapkan
- aroma untuk beberapa orang mungkin kurang menyenangkan
sekarang hasilnya gimana mbak?
BalasHapusLumayan sih mbak, bikin lembap. Tapi kalo untuk scar atau strech marks belum keliatan hasilnya.
Hapus