[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Kamu lagi bokek tapi ingin piknik? Hari ini saya punya rekomendasi tempat wisata super hemat dengan kenyamanan yang nggak murahan. Lokasinya ada di tengah Kota Surakarta. Surakarta ini sebenernya beda sama Solo, tapi kebanyakan orang - termasuk saya awalnya - menganggapnya sama aja. Karena sekarang saya lebih sering berdomisili di kota ini, jadi lama-lama saya makin mengenal tempat-tempat menarik seputar Surakarta. Kemarin lusa salah satunya, saya menyambangi Taman Balekambang yang berlokasi di belakang stadion Manahan kebanggaan warga Surakarta. Saya datang pada pagi hari dengan harapan masih mendapat sorotan matahari pagi yang hangat dan sehat.
Ada dua pintu masuk menuju taman ini. Pertama bisa lewat jalur depan yang langsung berhadapan dengan jalan raya lintas provinsi, atau via pintu belakang. Karena saya anak yang anti mainstream, maka pintu belakang menjadi pilihan utama untuk masuk ke taman ini. Bukannya kenapa-kenapa, kalo lewat depan saya takut ngga bisa nyebrang lewat jalan ramai yang penuh truk-truk tronton berroda dua puluh empat itu. Jadi, kalau kamu juga tipe orang nggak jago nyebrang jalan raya, baiknya ikutilah langkah saya menuju pintu belakang. Untuk masuk ke taman via pintu belakang ini jalan yang diambil adalah; lewat depan stadion Manahan, belok kiri di pertigaan yang kalo ambil kanan tembusnya jalan satu arah di Slamet Riyadi, belok kiri di perempatan pertama setelah ngelewatin sekolah dasar entah apa namanya, dan ikutin jalan aspal rada rusak yang langsung menuju taman. Tenang, udah ada petunjuk jalan jadi ngga bakal nyasar. Kalau bingung, tinggal buka aplikasi peta aja dan jalan yang dicari langsung terlihat deh.
Masuk Taman Balekambang ini sebenernya gratis kalau kamu jalan kaki, tapi kalau bawa kendaraan dikenai retribusi parkir. Murah kok, dan nggak berlaku kelipatan tarif per jam seperti kalau parkir di mall. Masuknya lewat gerbang belakang yang dijaga beberapa satpam dan juru parkir. Begitu memasuki gerbang ini, jalan aspal rusak tadi diganti dengan susunan batu-batu berwarna diikuti paving semen. Mau protes sedikit nih ke pemerintah kota Surakarta, jalan aspal menuju pintu belakag Taman Balekambang itu rusaknya parah lho, kok nggak segera diperbaiki? Padahal di dalam taman ada kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surakarta dan gedung kesenian juga lho. Di samping kantor inilah lahan parkir ditempatkan. Areanya lumayan luas, tapi sayang ngga ada atapnya jadi kalau hujan yasudah deh pasrahkan kendaraanmu dicuci oleh alam. Bersebelahan dengan lahan parkir, terdapat beberapa van ruang laktasi, dan entah ruang apa lagi yang saya kurang memperhatikan dengan seksama. Deretan van ini dicat berwarna warni, dan lucu lho kayak karavan gipsi, hehehe.
Dari parkiran, kita tinggal jalan mengikuti paving block ke area taman yang ditebari hijau rerumputan. Kondisi jalan dan rumputnya lumayan bersih, jadi nyaman untuk berjalan-jalan di atasnya. Begitu menginjakkan kaki di rumput hijau, hati saya jadi ikutan adem. Udara sejuk dan cuaca belum terlalu panas karena masih pagi semakin mendamaikan suasana yang asri. Pertama-tama, saya jalan ke area yang ada kursinya untuk duduk-duduk sejenak. Perjalanan ke sini memang nggak terlalu jauh tadi, tapi lumayan capek juga. Istirahat bentar deh.
Pengunjung belum terlalu ramai pagi itu jadi kursi-kursi yang tersedia masih banyak kosongnya. Perlu diketahui, Taman Balekambang memiliki beberapa area yang dipasangi kursi untuk duduk pengunjung. Ada kursi model besi antik kayak yang saya dudukin di atas yang terdiri dari satu set beserta mejanya, kursi kayu yang dipasang mengitari pohon, hingga kursi panjang seperti di ruang tunggu yang tersebar di sejumlah titik. Jumlah tepatnya enggak ngitung ya saya jadi jangan ditanya. Oh iya, yang rasa sayang sih, di paving bawah kursi tempat saya duduk ini, beberapa lumutan. Khan jadi licin kalau hujan. Kalau pengelola taman malas membersihkan lumut, setidaknya pasang deh plakat awas terpeleset.
Puas duduk di kursi yang tydac empuk karena terbuat dari besi, mari kita lanjutkan jalan-jalan mengobservasi area sekitar. Di tengah taman, terdapat sebuah kolam air mancur dengan patung kodok di sekelilingnya yang tiada henti menyemburkan air ke kolam. Dalam kolam ini entah ada ikannya atau tidak. Biasanya deket kolam didirikan panggung untuk acara-acara tertentu. Saya pernah liat ada pertunjukan tari anak-anak soalnya di sini beberapa bulan yang lalu. Setelah kolam, lalu diikuti padang rumput dengan pohon-pohon tinggi menjulang. Lebih jauh melangkah ke taman, ada sebuah kolam lagi yang lebih besar dengan beberapa perahu kayuh disewakan.
Dari wahana perahu kayuh, kita bisa lihat pintu depan dari sisi dalam. Di dinding sebelah pintu, memanjang ke dua sisi, penuh dengan tanaman merambat sepenuh tembok. Bagus sih, tapi saya khawatir di balik rimbunnya daun-daun tersembunyilah pintu rumah ular-ular atau serangga. Foto di sini cakep loh, tapi hati-hati ya jangan terlalu mepet dinding. Nanti ndak you dirambati ulet bulu, gatelen deh sampai besoknya.
Sik sik, ini pos kayaknya penuh foto-foto daku yha? Tidak apa-apa ya, soalnya memang di sini ngga ada objek yang lebih menarik daripada saya, hahaha. Lanjut! Taman Balekambang ini menurut saya difungsikan sebagai taman publik, taman keluarga tempat bersantai sembari menggelar tikar dan piknik gitu. Soalnya area yang luas dipenuhi rumput ini sama sekali ngga dikasih fasilitas bermain. Ngga ada perosotan atau ayunan atau sekedar jungkat jungkit. Jadi pengunjung ya cuma dimanjakan dengan kehijauan alam aja, dan untuk hiburan bhai silakan pikir sendiri. Yah, kecuali perahu kayuh di kolam buatan, ngga ada alat permainan di sini. Perahu kayuh itu pun kudu bayar sendiri kalau mau naik.
Yang saya suka berada di taman ini, tempatnya cukup bersih. Tersedia banyak tempat sampah juga menyebar. Ada hewan-hewan bebas berkeliaran di kawasan taman. Ada rusa, angsa, dan beberapa kalkun besar berjalan-jalan santai. Mereka nggak takut pengunjung loh, mungkin karena sudah terbiasa. Tapi saya agak sayang hewan-hewan ini dibiarkan berkeliaran, takutnya diisengin pengunjung. Beberapa rusa juga tampak kurang terurus. Duh kasian ya :(. Mereka rata-rata suka nyantai di rerumputan. Rumputnya tebel dan empuk sih. Saking empuknya saya bisa guling-guling di rumput. Untuk nggak menggilas kotoran rusa.
Bosen guling-gulingan di rumput - dan ini menyebabkan saya dilanda gatal sorenya, mungkin kemasukan semut ke dalam pakaian - ternyata matahari sudah naik. Saatnya makan siang. Di dalam taman ada beberapa warung dan penjual makanan, tapi saya pilih makan di luar. Jadi let's go, mari kita sambil jalan pulang. Lewatnya dari rerumputan tinggal kembali ke area paving block. Menuju jalan keluar, ada spot cantik buat foto dengan juntaian tanaman yang dicantolkan dalam pot-pot kecil dari atas semacam besi rangka atap gitu. Di atas rangka ini, terdapat tanaman-tanaman rambat - kayaknya - yang saya ngga tahu namanya tapi baguus tanamannya.
Sehabis lewat sini, saatnya menuju pintu keluar deh. Karena masuknya dari belakang, otomatis keluarnya lewat belakang juga dong yaa. Kesan saya setelah mengunjungi Taman Balekambang sepagian tadi adalah, udaranya sejuk, hijaunya menyegarkan mata dan menenangkan pikiran. Bikin fresh deh! Ada yang tertarik mau datang ke lokasi yang sama? Selamat piknik :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar