[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Aloha semua! Hari ini saya mau nulis review. Ngomong-ngomong ini review pertama di bulan April lho karena dari kemarin saya belum nulis-nulis review juga. Jadi langsung aja ke produknya. Apakah itu? It's a skincare. Yep, dua bulan lalu pas pelembap saya lagi habis dan mau nyari yang baru saya kepincut beli Pigeon Moisturizer. Soalnya kan jenis kulit saya itu rewel, nggak begitu saja bisa cocok sama sembarang pelembap. Nah terus Pigeon ini kan merk skincare yang biasa membuat produk-produk untuk baby, jadi saya pikir formulanya bakal mild dan aman lah untuk produknya yang lain juga. Jadi pokoknya saya beli. Pigeon Moisturizer ini bukan baby cream ya, ini merupakan pelembap wajah untuk semua umur, katakanlah begitu.
Kemasannya merupakan perpaduan warna putih dan ungu muda ke-pink-pink-an, cantik banget kan? Ada kotak karton pembungkus di luar dan kemasan tube di dalamnya. Desain kemasannya simpel, nggak banyak hiasan yang rame. Cuma nama brand dengan huruf 'P' pada Pigeon yang ada love-nya, sedikit ilustrasi di bawah nama produk, klaim kegunaan dan kandungan utama produk, serta netto di bawahnya lagi. Pigeon Moisturizer diklaim dapat digunakan untuk semua jenis kulit, dan menjadikan kulit tetap sehat, lembut, dan halus berseri. Pelembap ini mengandalkan Jojoba dan Chamomile untuk merawat kulit. Saya beli pelembapnya yang ukuran 30 ml, jadi kecil aja. Nggak tahu apakah ada kemasan yang lebih besar atau memang diproduksi hanya dalam satu ukuran saja.
Seluruh keterangan soal produk udah ditulis di kotak kartonnya, tetapi ada juga yang di-print ke badan tube sebelah belakang. Katanya gini, Pigeon Moisturizer dengan bahan alami untuk membantu menjaga dan melindungi kelembapan alami kulit wajah. Mengandung ekstrak Jojoba dan Chamomile yang berfungsi menyejukkan, merawat kelembapan, dan membantu melindungi kulit dari iritasi ringan. Diperkaya dengan Hydroviton 24 menjadikan kulit tetap halus, lembut, dan tidak kering. Berbentuk lotion dengan formula ringan, mudah meresap, dan tidak berminyak. Untuk ingredients-nya baca sendiri aja ya di gambar, rumit soalnya kalau saya musti nulisin ulang. Lagian ngga semua orang suka baca ingredients kan ;P. Oh iya, pelembap ini nggak ada SPF-nya jadi bisa digunakan pada pagi dan malam hari. Praktis khan, kalau yang mau irit budget bisa pakai ini saja untuk day maupun night cream. Tapi kalau sebagai day cream tentu dia butuh tambahan sunscreen.
Pigeon merupakan brand asal Japan, kalau ada yang belum tahu. Tapi produk pelembapnya yang ini dibuat di Indonesia kok. Sudah terdaftar BPOM, dan ada lisensi halal dari MUI juga. Meyakinkan deh jadinya untuk yang suka khawatir soal keamanan produk-produk skincare yang beredar. Tube pelembap ini bertutup ulir, tinggal diputar untuk membukanya. Isinya bertekstur lotion, persis seperti klaimnya. Warnanya putih bersih dan aromanya mirip-mirip baby cream. Yaa pokoknya wangi lembut yang nggak nyegrak gitu. Tekstur lotion pada pelembap ini membuatnya mudah sekali mengalir keluar, tanpa dipencet tube-nya pun itu kalau dimiringin langsung deh pada tumpah isinya. Ini membuat produk suka kebanyakan dituang, walau memang ada segi nguntunginnya yaitu nggak perlu susah-susah mencetin tube.
Tekstur lotion-nya membuat pelembap ini mudah sekali diratakan ke kulit. Soalnya memang ringan banget tekstur begini. Untuk seluruh wajah dan leher jadi bisa pakai sedikit aja produknya karena mudah diratakan itu tadi. Tapi entah mengapa sayangnya lama meresap kalau di kulit saya. Padahal lumer banget lho pelembapnya dan segera menyebar rata, tapi habis itu kalau dipegang masih terasa ada di permukaan kulit gitu engga langsung terserap. Bahan dasar produk ini adalah air, dan setelah saya cek enggak ada bahan yang kontra sama kulit saya semisal mineral oil. Perlu diketahui, kulit saya tuh jenisnya kombinasi kering dan berminyak. Jadi ada area yang minyakan abis dan menjadi sarang komedo, sementara ada area lain yang super duper kering sampai ngelupas-ngelupas :(. Kontradiktif sekali kan? Makanya saya tuh selalu mencari pelembap yang mampu menolong kulit kering saya tapi tidak membahayakan di bagian kulit berminyak.
Sayangnya Pigeon Moisturizer ini sepertinya kurang mampu. Dia failed di kulit saya :(. Jadi susah meresap, habis dipakai masih menyisakan produk di permukaan kulit, dan rasanya nggak nyaman banget. Setiap habis pakai pelembap ini - saya pakainya super dikit - langsung muka saya berasa sumuk dan kayak kringetan gitu loh. Padahal klaim di awal katanya dia menyejukkan. Di kulit saya produk ini daya lembapnya biasa aja, nggak kerasa hydrating walau bahan dasarnya adalah air, tapi mungkin memang karena ini fungsinya moisturizing. Di area kulit kering saya dia lebih cepat meresap - ya butuh sekitar 30 detik sampai 1 menit - dan nggak greasy tapi di wilayah kulit saya yang berminyak dia kayaknya semakin meminyakkan *apa sih istilahnya -_-*. Jadi berasa agak lengket gitu loh. Nggak terasa greasy banget tapi cukup mengganggu. Dan di seluruh wajah saya mau yang dry ataupun oily, pelembap ini tuh tetap bikin gerah. Selama dua bulan, saya pakai produk ini tapi nggak setiap hari. Sejauh yang saya rasakan, tidak ada efek negatif maupun positif yang berarti di kulit saya. Saya memang nggak suka hasilnya karena di kulit saya bikin gerah dan keringatan - beneran jadi basah sampe perlu dilap tisu! - tapi dia juga tidak memicu breakout pada kulit saya. Mungkin karena anti iritasi. Ya intinya saya cuma nggak suka rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya. Oh ya soal fungsi moisturizing-nya, saya sudah pakai hydrating toner dulu lho sebelumnya tapi pelembap ini tuh kayak kurang dalam menahan kadar air. Di kulit saya di kayak cuman jadi barrier di permukaan, tapi nggak bener-bener menahan kadar air dari dalam gitu loh. Pas rasa gerah dan berkeringat usai pakai pelembab ini mereda, kulit lebih halus dan lembut memang saat disentuh, cuma itu berasa karena kayaknya tetep ada produk yang tersisa di permukaan kulit.
Jadi kesimpulannya, saya tidak suka produk ini. Nggak sesuai klaim hasilnya di kulit saya. Sementara masih saya pakai sih sebagai night cream - soalnya belum nyetok night cream beneran lagi :P. Tapi entar kalo udah beli night cream sepertinya saya nggak akan pakai Pigeon Moisturizer lagi. Saya udah nyoba juga produk ini buat hand cream aja, tapi hasilnya sama, tetep ninggal di permukaan dan nggak nyaman. So, sepertinya saya memang tidak ditakdirkan berjodoh dengan pelembap ini. Oke guys, terimakasih sudah baca dan semoga review hari ini bermanfaat ya buat yang lagi nyari-nyari referensi pelembap wajah :)!
Price: Rp. 15.550
Rate: 2/5
Pro's:
+ Teksturnya ringan dan mudah diratakan
+ Ngga bikin breakout
Con's:
- Di saya susah meresap
- Bikin efek nggak nyaman di kulit saya
- Daya lembapnya kurang terasa
Jadi sekarang kakak pakai moisturizer merk apa ya? Soalnya kulit saya ciri2nya sama kaya kakak. Ad yg kering dan ada bagian yg berminyak. Saya selama ini pakai viva tapi msih tetep berminyak:(
BalasHapusSekarang aku pakainya hada labo sama loreal :).
Hapushada labo yg kemasaan biru apa merah kak?
HapusBiru, tapi yang merah sama putih aku juga pernah pakai.
HapusItu mungkin karena kakak pakai dikulit kakak yang berminyak, sedangkan produk ini melembabkan kulit, dan rata-rata produk pigeon itu memang melembabkan kak:)
BalasHapusKulit berminyak juga butuh pelembap loh.
Hapus