Kamis, 25 Januari 2018

[Random Talk] Muka Enggak Simetris Kiri Kanan?

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Foto di atas tidak ada hubungannya sama isi posting-an, tapi saya suka hasilnya karena keliatan berseni tinggi jadi saya pasang, hahaha. Itu adalah pemandangan landmark kota Solo dari balik jendela dengan saya yang nampak hitam dan kalah tinggi bersanding dengan tanaman dalam pot. Sengaja dibikin black and white karena kalau berwarna hasilnya nggak secantik itu. Zzzztt -_-. Udah ah basa basinya, ngomongin perbagai hal yang lagi ada di pikiran saya saat ini yuk!

Seperti yang saya tulis di pos sebelum ini, saya lagi magang di BPJS. Seru loh ternyata kerja di sana, walau membuat saya harus melek pagi-pagi dan menghabiskan sepertiga hari untuk bekerja tanpa bayaran. Tapi suasananya sebenernya menyenangkan. Ya itu hanya dari kacamata saya selama empat hari ini magang sih :'D. Mungkin aslinya tidak semenyenangkan kelihatannya kalau beneran kerja di sana karena saya lihat sibuk banget banyak yang harus dikerjakan oleh pegawai tetapnya. Ngomongin kacamata, sekarang saya adalah pengguna kacamata. Jadi gini, sudah sejak bertahun lalu - mungkin sekitar tahun 2011 - tuh saya ngerasa kalau pandangan kurang jelas saat membaca jarak jauh. Tapi waktu itu nggak parah jadi saya cuekin - ini salah ya harusnya dari awal dicek - dan sampai beberapa bulan lalu ngerasa makin ke sini kok pandangan semakin kabur buat baca. Bahkan baca jarak normal pun sekarang kabur buat saya. Baca soal ujian di kertas yang ditaruh di meja depan saya aja itu udah kabur banget sampaia saya harus ambil kertasnya dan baca dekat-dekat. Kalau ngeliat slide power point dari proyeksi proyektor sih masih jelas ya karena itu gede dan terang. Tapi beneran kalau yang deket-deket, semisal saya baca dari laptop dalam jarak pandang normal, swear itu kabur bagai terhalang kabut. Puncaknya kemarin pas saya magang, disuruh ngerjain laporan di depan komputer. Udah deh itu rasanya mata udah nggak enak banget, kabur kalau ngga ngeliat deket, tapi pedih kalau terlalu lama menatap layar dalam jarak dekat. Fix, kayaknya mata saya minus dan udah lumayan parah ini. Jadi sorenya pulang magang, walau secapek apa saya paksain ke optik. Mau beli kacamata jeng!

Deket kampus saya ada optik. Ibuk saya tadinya usuh supaya saya beli kacamata pakai Askes, tapi itu ribet bet jadi saya putuskan untuk tidak menggunakannya, lebih cepet bayar sendiri aja. Segala sesuatu yang dibayar sendiri memang lebih mulus pelaksanaannya dalam hal apapun wis. Pertama sampai di optik, setelah bla bla bla menyampaikan tujuan saya datang, yang dilakukan pegawai optiknya adalah memeriksa seberapa parah tingkat keminusan mata saya. Diceknya pakai alat yang saya lupa nanya apa namanya pokoknya yang kayak memfoto mata dari jarak deket dan dia ngeluarin kertas print mirip nota cetak belanja berisi hasil pemeriksaan. Jadi udah ngga pakai cara lama yang nunjuk-nujuk huruf berbagai ukuran di dinding, itu saya rasa kurang akurat.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui kalau mata saya memang minus 1,5 dua-duanya, dengan yang kiri pakai kelainan silindris juga. Padahal kalau diliat-liat mata cantik saya ngga nampak kayak tidak normal lho. Bahkan masukin benang ke jarum aja saya paling jago. Tapi ya inilah kenyataannya. kebiasaan saya baca buku, main handphone dan laptop, dan nonton tv dengan jarak dan posisi kurang tepat bisa jadi adalah sebagian besar penyebabnya. Setelah diketahui hasil pemeriksaan, saya dicobain berbagai lensa kacamata, dengan lensa silindris juga tentunya. Lensa-lensa ini membantu mengoreksi kelainan mata saya. Untuk tahu lebih banyak tentang mata minus dan silindris, silahkan googling sendiri ya. Setelah nemu lensa yang pas untuk penglihatan saya, yang bisa membantu saya melihat dengan jelas dan nyaman, nggak pusing, nggak miring-miring, lalu saya diarahkan untuk memilih frame kacamatanya. Coba, pilih, dan dipasang, trus bayar dan pulang deh. Saya udah dua hari ini pakai kacamata dan masih dalam proses adaptasi. Yang paling nggak nyaman adalah sisi hidung dan atas telinga lama-lama sakit, dan lensanya kadang berembun kena nafas saya atau berminyak kena minyak dari wajah mungkin. Penglihatan memang jauh lebih baik sih, tapi saya belum nyaman banget pakai kacamata sepanjang waktu kecuali pas mandi dan tidur. Satu hal yang juga menjadikan saya belum nyaman adalah, bulu mata kiri saya tuh selalu nabrak bagian dalam lensa padahal yang kanan enggak. Ini entah lensanya yang kiri lebih tebel atau wajah saya bagian kiri yang lebih maju, pokonya si bulu mata nabrak mulu. Kalau lensanya lebih tebel, saya perhatiin enggak juga, sama aja. Dan sejak dulu saya kalau pakai kacamata apapun memang selalu bulu mata kiri nabrak lensa. Panjang bulu mata saya padahal perasaaan sama aja sisi kiri maupun kanan, justru yang kanan lebih lebat malah sekarang. Jadi saya ambil kesimpulan, mungkin memang ini karena wajah saya bagian kanan dan kiri enggak simetris.

Dulu banget jaman SMP, saya pernah baca di majalah remaja kalau wajah manusia memang tidak sama plek kanan kirinya. Waktu itu yang dipakai contoh adalah Paris Hilton, mbak sosialita super duper kaya pewaris tahta Hilton yang sukses membuat saya saat itu iri sama keberuntungannya terlahir borju. Paris Hilton ini punya wajah enggak simetris yang jelas banget perbedaannya. Soal ini saya nggak iri. Saya nggak terlalu serius menanggapi artikel di majalah remaja waktu itu karena memang nggak penting banget juga saya pikirin sebagai anak SMP jaman old. Trus pas SMA saya pernah lihat Syahrini diwawancara. Syahrini ini kalau ngomong pasti sebelah alisnya naik-naik mulu, dan alis kiri kanannya beda tinggi maupun bentuk coy. Deddy Corbuzier juga begitu, alis sebelahnya lebih tinggi, dan wajahnya nggak simetris. Itu contoh-contoh ketidaksimetrisan wajah yang gampang dilihat dari media. Nah kalau saya gimana?

Sulit mengambil foto wajah dari depan lurus, tapi itu udah cukup jelas ya? Saya punya pass photo dari waktu itu pernah foto studio yang angle depan beneran tapi nggak banget dipajang karena keliatan kayak mau nyaleg. Dari foto di atas, keliatan ya wajah saya juga nggak simetris. Sebenernya gini, bagian tubuh manusia antara kiri dan kanan memang nggak sama, tapi itu sebagian besar dipengaruhi oleh massa otot di anggota gerak yang lebih dominan dipakai. Saya yang dominan kanan cenderung punya otot tangan yang lebih gede ukurannya dibanding sebelah kiri, jadi ukuran tangan pun tidak simetris. Kalau wajah, jelas nggak ada perbedaan sisi mana yang lebih dominan ya selama tidak punya kelainan fungsi otot.

Ketidaksimetrisan saya banyak banget. Dari alis dan mata yang lebih tinggi sebelah kanan, pipi lebih tembem sebelah kanan, hingga dagu yang lebih lancip dari sisi kiri (di foto dibalik karena itu pakai kamera depan handphone, susah pakai kamera yang layarnya membelakangi untuk selfie). Persoalan dagu ini kalau menurut saya sendiri kayaknya karena posisi gigi yang belum sempurna dibehel. Tapi alis dan mata ini udah dari lahir gitu. Karena ketidaksimetrisan ini, wajah saya kalau difoto dari dua sisi berlainan nampak beda banget lho. Oh iya, saya pernah baca juga kalau sisi terbaik wajah manusia kalau difoto adalah dari kiri. Dan ini saya buktikan juga lho. Saya selalu lebih pas kalau difoto dari sisi kiri. Bahkan kalau diambil foto setengah-setengah, sisi kiri dan kanan saya saat dibandingkan pasti cakepan yang kiri. Ini menurut saya sih, tapi kebanyakan teman yang saya tanyain juga berpendapat sama dengan foto diri mereka sendiri.

Foto di atas itu dari sisi kiri, pakai kamera depan juga. Lalu, apakah lantaran wajah saya nggak simetris dan cakepan dari kiri lantas saya selalu berpose dari kiri dan enggak mengekspos sisi wajah kanan? Nggak juga. Makeup tetep sama pakainya antara kanan dan kiri, dan beberapa foto saya ada juga kok yang dari kanan walau harus tetep milih pose yang tepat dan berkali-kali jepret untuk mendapat hasil terbaique. Sebenernya wajah tidak simetris adalah normal, jadi ya nggak masalah. Toh tidak mempengaruhi hidup secara signifikan. Palingan yang agak pelik buat saya adalah pas dandan. Ngalis di sisi kanan selalu lebih sulit dibandingkan kiri, hahaha. Saya enggak berusaha nyamain kedua bentuk dan tinggi alis sih, karena ribet dan malah aneh nantinya. Kalau alis kanan saya paksain dibikin sama kayak kiri, malah merubah tampilan wajah saya, aneh lah. Jadi kalau ngalis ya ngikut bentuk alis yang asli aja, serupa tapi tak sama. Udah kalau makeup yang rada pelique itu aja, sisanya so far cukup mudah. Ngomong-ngomong, ada yang mengalami ketidaksimetrisan sama seperti saya? Share yuk ceritanya :)!

Tulisan ini saya buat dengan ngasal aja beragam pemikiran dijadiin satu, namanya juga random talk. Tadinya cuma mau pamer foto-foto yang buanyak di galeri tapi malas posting di instagram, jadi dijejalin di blog :'D. Btw itu di foto ketiga rambut saya yang messy ternyata keliatan keren justru ya, hahaha. Nulis - walaupun random - bermanfaat lho. Kalau bagi saya bikin pikiran lebih lega, otak lebih kreatif, tidur lebih nyenyak, dan hati lebih gembira. Kayak punya kebanggaan tersendiri gitu juga lho. Jadi, yuk nulis juga :)!

13 komentar:

  1. Aku juga gitu kok. Ya alis, pipi, paha,semuanya gedean yang kanan. Kalo pipi kayanya karena gigi sebelah kanan belakang tuh berantakan. Kalo bikin alis suka ribet. Yang kanan lumayan datar yang kiri agak arch soalnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya ya. Kalo aku malah kebalikan alis kirinya yang lempeng kayak alis Korea sementara yang kanan yang lebih ada archnya.

      Hapus
  2. wah ternyata ada juga yang kondisinya sama seperti saya :(
    kalau saya waktu diam bibir lebih miring ke kiri dagu juga lebih lancip kekiri >__<
    hal seperti ini sebenarnya normal ga ya? apa bisa bertambah parah juga kalo dibiarkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya normal sih karena tubuh manusia memang ada yang nggak simetris. Lagipula selama tidak mengganggu ya tidak masalah kan :).

      Hapus
  3. Iyah sama , walaupun kanan aneh kiri bagus tapi masih di bilang ganteng wkwk , padahal diri sendiri bilang aneh

    BalasHapus
  4. Rata" ketidaksimetrisan diakibatkan akbibat terlalu sering tidur ke salah satu arah saja,dan saya baru menyadarinya semenjak 3/4 tahun saya tidur satu sisi,setlah saya cek dengan cara foto dan video muka saya dan alhasil parah banget,dan disitu saya mulai putus asa mau ngapa"in malu,pokoknya syokkk banget deh,mungkin yg sudah asimetris sejak lahir itu biasa saja,tapi yang mengalaminya akibat kebiasaan buruk sperti saya itu benar" terpukul :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah masa sih, ya apapun kondisinya kalau menurutku sih disyukuri aja selama fungsi tubuh masih normal dan lengkap.

      Hapus
  5. Kak aku juga ngerasa wajah aku ga simetris nih. Kalo dari foto kamera belakang tuh bibir kayak mengot gt ke kiri, idung juga lancipnya lancipan yg kanan hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya gapapa yang penting lengkap dan berfungsi dengan baik semua.

      Hapus
  6. Wajahku juga tidak simentris, pipi kanan tembem daripada yang kiri, jadi ngak pede, tapi syukuri ajalah, daripada operasi plastik😂

    BalasHapus
  7. Wajahku juga tidak simentris, pipi kanan tembem daripada yang kiri, jadi ngak pede, tapi syukuri ajalah, daripada operasi plastik😂

    BalasHapus