[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]
Dulu, saya nggak bisa ngalis. Padahal alis saya bentuknya nggak karuan. Setengah botak di bagian tengah ke ujung, padahal pangkalnya cukup lebat. Tadinya saya cuek dengan tampilan alis begini. Soalnya saya nggak bisa pakai pensil alis. Kalaupun saya pakai, itu cuma tipis-tipis doang mengisi bagian yang agak jarang tumbuh rambut alisnya. Tapi lama-lama, saya pingin juga belajar bikin alis yang kece. Jadilah saya coba-coba sendiri. Pas jaman saya belajar, itu lagi trennya alis tebal, lurus, dan kotak di pangkal -_-. Karena saya pikir itu ketje, maka saya ikutin juga. Hasilnya, alis saya ketebelan kayak ditempelin lakban. Lalu karena ilfil melihat alis sendiri berbentuk kaya gitu, akhirnya saya berinisiatif mengubah modelnya.
Gile, udah kaya potong rambut aje pake ganti model segala. Menurut beberapa
tutorial yang saya lihat, dalam membentuk alis disarankan jangan terlalu tebal dan harus diberi sudut lengkungan di ujungnya. Akhirnya saya coba, dan hasilnya sodarah-sodarah, alis saya malah seperti celurit begal akibat terlalu melengkung dan tipis. Saya jadi mirip model iklan lawas di majalah-majalah lama. Zamdul sekali.
Setelah saya sadar akan betapa tidak wangun-nya model alis semacam itu di saya, maka saya belajar lagi ngalis yang tepat. Saya pakai pensil alis doang, bukan
eyebrow powder atau produk semacamnya yang namanya sulit diucapkan. Alasan saya pakai produk peralisan berbentuk pensil adalah karena selain mudah dipakai juga murah harganya. Heheheu.
Seorang teman saya yang sudah lama berkecimpung di dunia peralisan, mengajari saya teknik dasar mengalis sesuai cara dia dan trik-trik yang menurutnya mudah bagi pemula. Setelah tahu teknik dasarnya saya boleh berimprovisasi sendiri. Sebenarnya memang mudah, tapi karena tangan saya belum terbiasa maka untuk membentuk pola alis pada awalnya merupakan hal yang cukup sulit. Tapi setelah terbiasa sih akhirnya mudah juga. Butuh sebulan lebih lho sampai saya jago dan bisa mengalis dengan cara yang paling nyaman menurut saya sendiri. Semoga kamu nyaman juga ya kalau mencoba cara saya ini.
Dalam mengalis, saya bisa menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 5 menit untuk kedua sisi. Itu kalau lagi buru-buru, hasilnya cukup bagus kok walau bikinnya cepat-cepat. Kalau lagi selo, saya bisa membuat bentuk alis dengan amat sangat teliti dan akurat - walaupun waktunya jadi lebih lama. Untuk cara pertama yang kurang dari 5 menit tadi saya hanya membutuhkan pensil alis saja tanpa alat lain. Kalau yang berakurasi tinggi saya bisa tambahkan sisir dan sikat alis, terus saya rapiin pinggirnya pakai
concealer, lalu pasca selesai mengalis masih saya
set dengan maskara agar lebih awet. Mari kita simak cara mudah ngalis ala saya.
Pertama kita bahas produk pensil alisnya dulu. Saya pakai pensil alis
Viva warna coklat.
 |
Bentuknya seperti pensil pada umumnya dengan warna oranye dan tutup berujung meruncing |
 |
Dibuka tutupnya, tampak isi pensil berwarna coklat |
 |
Nama dan logo produk |
 |
Netto |
 |
Pabrik pembuatnya |
Sebenarnya ada tulisan tanggal kadaluwarsanya juga di batang pensil alis ini, cuma saya lupa fotoin...
 |
Sisir dan sikat yang biasa saya gunakan sebelum dan sesudah pengaplikasian pensil alis. Sisir untuk merapikan rambut alis sebelum dilukis dan sikat untuk membaurkan warnanya. |
Pembahasan soal pensil alis dan sikat sudah, mari kita lanjut ke
tutorial-nya. Ini cara ala saya lho, bisa jadi tiap orang punya cara atau teknik yang berbeda-beda.
Setelah urusan alis beres, tentu kurang lengkap kalau tidak pakai eyeliner. Mari kita simak sekalian tutorial pemakaian eyeliner ala saya :).
Mulai dari produknya. Saya pakai liquid eyeliner dari Wardah.
 |
Kemasannya |
Demikianlah cara ngalis dan memakai eyeliner cair ala saya. Kamu boleh mencoba tutorial ini atau memakai cara kamu sendiri kalau dirasa lebih baik :). Jangan lupa share ya. Semoga pos kali ini bermanfaat bagi kamu yang sedang belajar dandan :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar