Selasa, 26 April 2016

REVIEW : Sumber Ayu Lulur Mandi Madu

[Semua foto saya sebelum berjilbab dihapus jadi mohon maaf jika berpengaruh pada isi Blog. Doakan istiqomah ya teman-teman, terimakasih!]

Saya ini suka mencomot barang-barang murah saat berbelanja. Mencomot itu tentunya membayar juga lho ya untuk dibawa pulang. Kali ini benda comotan saya yang iseng saat berbelanja adalah Sumber Ayu Lulur Mandi. Saya pilih yang varian madu karena sepertinya terlihat menggoda. Ehm.

Saya iseng beli karena lihat kemasannya yang kecil cukup menarik dengan warna oranye kecoklatan bergambar madu. Lagipula, di rumah saya sedang kehabisan body scrub - biasanya saya pakai produk Wardah. Maka saya bayar dan bawa pulanglah lulur mandi mungil dari Sumber Ayu. Lalu dicoba. Kalau nggak cocok trus nggak kepakai? Nggak pa pa lah, murah ini. Harganya 7.500 rupiah untuk 130 ml - itu kemasan kecil, ukuran besarnya juga ada. Hampir setara dengan lulur dari Purbasari sih yang ukuran kecil juga.






Saya nggak usah jelasin satu persatu detail dan tulisan pada kemasannya ya? Zoom in aja untuk mengamati dan baca sendiri.



Saat dibuka tutupnya, ternyata di dalamnya masih dilapisi aluminium foil. Setelah dibuka aluminium foil-nya - duh maafkan saya membukanya nggak rapi - maka nampaklah lulur mandi berwarna putih. Aromanya menyenangkan. Saya agak sulit mendeskripsikan wewangian. Tapi ini sungguh enak wanginya dan membuat hati gembira. Kurang tahu kalau varian yang lain.

Saat dicolek teksturnya lembut. Butiran scrub-nya halus dan kurang terasa. Sebetulnya saya tipe yang menggemari scrub besar-besar bin kasar seperti scrub Wardah - padahal body scrub Wardah namanya Soft Body Scrub - tapi lulur mandi ini biarpun scrub-nya halus tapi enak juga dipakai luluran.

Lulur mandi ini memiliki 5 manfaat menurut tulisan di kemasannya. Waktu dioles ke kulit rasanya lembut juga. Mudah diratakan seperti lotion. Dalam beberapa saat, lulurnya seolah meresap ke dalam kulit. Kalau digosok, rontoklah dosa-dosa kalian - maksudnya rontoklah daki-daki. Apakah itu sel kulit mati dan kotoran? Entahlah saya kurang paham. Tapi sepertinya bukan lapisan lilin (atau mungkin juga iya) seperti pada lulur-lulur bali dan semacamnya - body scrub Wardah juga - yang mengesankan daki berguguran padahal sebenarnya itu residu lilin dari lulurnya sendiri -_-. Setelah selesai menggosok dan terkumpullah segala rontokan itu lalu bilas dengan air. (Pada kemasan ditulis nikmati sensasi 5 manfaatnya selama 15 menit. Maksudnya 15 menit menggosok-gosok atau 15 menit didiamkan saja? Agak ambigu kalimatnya. Saya kalau luluran nggak merhatiin berapa waktunya, suka-suka saya aja.) Maaf saya nggak menyertakan foto sehabis lulur dibilas. Tapi rasanya kulit jadi lebih halus dan lembut kok - meskipun nggak terlalu lembap sehingga habis luluran pakai ini wajib pakai lotion. Mungkin halus dan lembutnya karena saya pakai yang varian madu. (Di kemasan ditulisnya kulit tampak terawat dan bernutrisi (?).)

Dalam satu kali pemakaian tentu tidak akan ada perubahan mengejutkan, tapi saya kok optimis lulur mandi ini bakal memberi efek bagus ke kulit saya kalau rutin dipakai. Padahal ekspektasi awal saya tidak begitu tinggi lho. Soalnya produk ini kurang familiar didengar. Lebih terkenal saudara se-brand-nya yaitu Sumber Ayu pembersih kewanitaan. Sempat saya beli juga karena tertarik dengan khasiat mengencangkan...ah sudahlah jangan dibahas.

Selesai luluran, simpan lagi lulurnya... Saya biasa nyimpan lulur dalam kulkas, hehehe. Suka aja sensasi dinginnya waktu dipakai setelah dikeluarkan dari kulkas.


Untuk harga yang ekonomis dengan produk yang cukup bagus kualitasnya saat digunakan, lulur ini sangat pantas kok untuk dibeli dan dicoba :).

Notes :
+ harga terjangkau
+ kemasan cukup bagus
+ aromanya menyenangkan
+ enak buat luluran
- tulisan pada kemasan produk mungkin harus diperjelas lagi maknanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar